Like Water

1.5K 295 21
                                    

Jisoo duduk di pekarangan sebuah rumah. Dia betah memandangi taman yang tidak besar itu.

Merenung.

Hal yang kini menjadi kegiatan rutinnya di beberapa hari ini.

Sudah 30 menit lebih dia menunggu. Dia merutuki dirinya yang lupa mengisi daya dari ponselnya.

Jisoo harus mampir ke rumah ini dulu sebelum kembali ke kost nya. Ibunya membawakan sesuatu untuk keluarga ini.

Sayangnya Jisoo kurang beruntung. Rumah yang dia tuju itu tidak ada orang, hanya seorang penjaga rumah dan asisten rumah tangga.

Sebenarnya, Jisoo bisa saja menitipkan itu pada kedua orang tersebut. Tapi ibunya berpesan untuk memberikannya langsung pada si pemilik rumah.

Jadilah dia disini, menunggu sambil merenung. Setelah satu jam dia menunggu, akhirnya sebuah mobil menepi di depan rumah itu.

Nyonya rumah pulang, langsung terburu-buru masuk saat tau ada Jisoo menunggu di teras.

"Nak Jisoo? Eh kenapa gak masuk?"

"Gak enak Ma, di dalam gak ada orang.." Jawab Jisoo sopan.

"Ayo masuk masuk,"

"Jisoo langsung pulang aja, Ma.. Jisoo perlu bersih bersih. Ini ada titipan dari ibu.." Jisoo menyodorkan bungkusan yang cukup besar itu pada ibunya Jennie.

"Ya ampun, merepotkan.." Katanya. "Makasih ya Jisoo.. Nanti mama telpon ibu ya.."

Jisoo memang sudah di anggap seperti anak sendiri di keluarga ini. Sayang Jisoo tetap saja kadang canggung, karena pada kenyataannya keluarganya bekerja pada keluarga ini.

"Benar tidak mau masuk? Tidak mau menunggu Jennie?"

Jisoo menggeleng cepat. "Jisoo pulang dulu ya, ma.." Kata Jisoo pamit.

Ibunya Jennie ingin menghadang sebenarnya. Cuma dia tau, Jisoo memang seperti itu. Pasti tidak akan mau disuruh mandi disini bahkan sampai masuk kamar Jennie tanpa ada si pemilik kamar.

Berselang 15 menit, saat ibunya tengah membereskan apa yang di kasih oleh ibunya Jisoo. Jennie pulang.

Ibunya, jujur tidak suka dengan pacar baru anak nya itu. Entah Jennie yang tidak memberi ijin masuk, atau memang seperti itu gayanya.

"Mamaaa... Jennie pulang," Ucap si anak saat memasuki rumah. Ibunya menoleh dan menyambut anaknya itu.

"Udah makan belum?" Tanya si ibu.

"Belum ma.. Lagi gak pengen makan di luar.." Jawab Jennie menunjukkan rasa malasnya.

"Yaudah, ganti baju dulu sana.. Ini dapet kiriman makanan kesukaan kita dari ibunya Jisoo,"

Jennie memasang muka terkejutnya mendengar nama itu. "Jisoo? Tadi Jisoo kesini ma?"

Ibunya mengangguk. "Iya.. Baru sekitar 15 menit yang lalu pulang,"

"Tadi juga nunggu disini satu jam, karena ibu lagi pergi non.." Si bibi ikut nimbrung.

Jennie memejamkan matanya dan membuang napasnya kasar. Kalau saja Mingyu gak aneh-aneh minta di temenin beli lensa kamera, mungkin dia bisa ketemu Jisoo tadi.

"Yah mama.. Kenapa gak minta nunggu aku pulang?"

Ibunya tersenyum lalu mengelus rambut anaknya. "Kamu kayak gak tau Jisoo.. Katanya dia udah gerah, mau mandi.. Dari kampung dia langsung kesini kayaknya,"

"Yaudah deh, aku mandi dulu," Jawab Jennie kecewa.

Sampai kamar, Jennie langsung mengambil ponselnya dan menghubungi orang yang tadi datang ke rumahnya. Tapi sayang, panggilan itu tidak tersambung.

That's Should Be Me | JENSOOWhere stories live. Discover now