Chapter 44 ( Sabar )

3.1K 212 149
                                    

Kini hari telah berganti menjadi tahun. Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat.
Kini kehidupan keluarga Alfahri sudah kembali membaik, anak-anak mereka pun sudah tumbuh besar.

Tapi ada satu kejanggalan yang di rasa oleh keluarga Alfahri tentang hadir nya sosok Nalla di hidup mereka.

Nathan dan Nalla memiliki sifat yang jauh sangat berbeda. Nathan yang begitu baik, perhatian, nurut, dan berbakti kepada siapapun, sedangkan Nalla? Gadis itu tumbuh menjadi anak yang begitu manja, selalu ingin di jadikan prioritas orang tua nya.

"Nalla..!" Ujar seorang laki-laki ber jas hitam dengan muka marah nya menatap sang anak yang berdiri tegak di depan nya.

Anak gadis tersebut hanya bisa menatap kaki nya tanpa berani menatap sang ayah.

"Mas.." Tegur Andin kepada aldebaran untuk bisa menjaga amarah nya.

"Nalla udah ga bisa di ajak bicara baik-baik Din, dia ini udah dewasa umur nya sudah 5 tahun, jadi pasti tau bagaimana cara menghormati orang yang lebih tua.." ujar aldebaran kepada andin sambil terus menatap tajam anak nya.

"Tapi engga gitu juga mas, Nalla masih kecil.." ujar Andin membela Nalla.

"Kamu tuh ya selalu membela dia.."

"Al udah gapapa mamah baik-baik aja kok. Kamu engga usah marahin Nalla kasihan Al dia kasih kecil.." ujar mamah Rosa kepada Aldebaran.

"Tetap aja mah Nalla udah engga sopan sama omah nya.." jawab Aldebaran Kepada mamah Rosa.

Andin berjalan menghampiri sang anak.

"Sayang minta maaf dulu sama papah sama omah nak.." ujar Andin mencoba memberi pengertian kepada Nalla.

"Nalla ga mau.." tolak Nalla kepada Andin.

"Lihat. Untuk minta maaf aja dia engga mau.." ujar Aldebaran kepada Andin.

"Iyaa karna Nalla engga salah pah, Nalla engga sengaja kok.." ujar Nalla yang akhirnya berani menatap Aldebaran.

"Kamu bilang engga salah? Kamu menumpahkan air di baju omah kamu sendiri itu ga salah?. Ya Allah Nalla..". Ujar Aldebaran kepada Nalla dengan memalingkan wajahnya.

"Papah engga tau lagi harus gimana ngomong ke kamu.." ujar Aldebaran lantas langsung pergi keluar.

Diam.
Semua yang ada di sana diam.

Andin hanya bisa menatap anak nya dengan pandangan kecewa.

"Kamu masuk kamar.." perintah Andin kepada Nalla.

Nalla pun lantas langsung masuk ke dalam kamar nya sambil berlari.

Setelah Nalla pergi, Andin lantas Langsung menghampiri Aldebaran.

"Omah gapapa?." Tanya Nathan kepada sang omah.

"Gapapa sayang, kamu samperin gih adik kamu.." ujar mamah Rosa kepada Nathan.

"Engga mau omah Nathan juga kesel sama Nalla.." tolak Nathan kepada mamah Rosa.

"Heii kok gitu si?. Nalla kan adik kamu sayang, kamu harus nya bimbing nalla supaya Nalla ga nakal. Kamu ga mau kan buat mamah sedih? Mamah kan lagi hamil jadi ga boleh stres.." ujar mamah Rosa memberi pengertian kepada Nathan.

"Yaudah Nathan lakuin ini demi mamah ya omah.."

Mamah Rosa tersenyum.

"Anak pintar.." ujar mamah Rosa sambil mengelus rambut nathan.

"Nathan ke kamar dulu ya omah.." pamit nathan kepada mamah Rosa.

"Iyaa sayang.."

Nathan lantas langsung berjalan menuju kamarnya dengan Nalla.

You Are Everything To MeWhere stories live. Discover now