(03) Jealousy

5.3K 896 359
                                    

Play Mulmed
(Charlie Puth - Dangerously)

...

Kedua tungkai itu berlari kecil menyusuri lapangan sekolah yang luas sembari membawa sebungkus plastik yang beberapa saat lalu diberikan Taehyung kepadanya sebab harus segera sampai ke rumah untuk membersihkan rok yang tengah ia gunakan dari darah menstruasinya. Ketika gadis itu menoleh guna memastikan tidak ada yang melihat bagian belakangnya, ia tanpa sengaja menabrak orang lain yang ternyata tengah berjalan di depannya.

Bugh!

"Aduh!" Sang gadis meringis ngilu saat tubuhnya mendarat di tanah.

"Kau baik-baik saja? Maaf telah menabrakmu." Terdengar suara seorang pria disusul dengan tangan yang terulur di depan Jennie.

"Ah, tidak. Aku yang salah karena menabrakmu." Jennie mendongak, lantas sedikit menyipitkan matanya sebab merasa silau dengan matahari di atas sana. Perlahan, diraihnya tangan yag terulur itu dan bangkit berdiri dengan bantuan sosok yang ia tabrak. "Terima kasih ya."

Pemuda itu tersenyum tipis dan mengangguk. Tanpa melepaskan tangannya, ia memperkenalkan dirinya dengan sopan. "Namaku Kim Hanbin."

"Aku Ahn Jennie," sahut Jennie ikut tersenyum. Melepaskan tangannya dari genggaman Hanbin, gadis Ahn itu tampak meneliti wajah pemuda di depannya. "Aku belum pernah melihat wajahmu. Apa kau murid baru yang dibicarakan itu?"

Hanbin tertawa canggung dan menggaruk tengkuknya. "Iya, baru masuk hari ini."

"Kalau begitu kau pasti belum punya teman." Sesaat, Jennie memperhatikan sekelilingnya sebelum kembali menatap pemuda yang berdiri di depannya. "Kalau kau mau, kau bisa menjadi temanku. Tapi kita tidak bisa bermain sekarang karena aku harus segera pulang."

"Aku juga harus segera pulang," balas Hanbin kembali terkekeh. Sungguh, gadis di depannya ini tampak sangat menggemaskan dengan kepolosannya itu. "Boleh aku mengajakmu pulang bersama?"

Jennie memandang Hanbin cukup lama sebelum akhirnya menganggukkan kepalanya. Lalu mereka pun berjalan bersisian meninggalkan tempat mereka berpijak. Sekolah sudah lumayan sepi, sebagian besar mungkin adalah murid kelas 3 yang menunggu les tambahan dari sekolah dimulai.

"Kau juga naik bus?" Jennie kembali bertanya pada Hanbin.

Pemuda itu menggeleng. "Aku membawa sepeda motor." Spontan saja perkataannya membuat Jennie menghentikan langkah. "Ada apa?"

"Kalau begitu kenapa kau mengajak pulang bersama?"

"Kau bilang kita bisa menjadi teman. Bukankah tidak salah mengajak teman pulang bersama?" Hanbin balas bertanya seraya memiringkan kepalanya untuk membalas tatapan sang gadis. "Aku akan memboncengmu pulang."

Ada sorot ragu yang terpancar di wajah cantik itu. Sebenarnya Jennie tidak masalah jika pulang bersama sebagai teman, tapi ia sama sekali belum terlalu dekat dengan Hanbin. Lebih baik berjaga-jaga 'kan? Ibunya bilang, zaman sekarang orang jahat tidak mengenal usia.

"Hei, kau baik-baik saja?" Hanbin nyaris menyentuh bahu Jennie sebelum tubuh itu tiba-tiba saja ditarik mundur menjauh darinya. Pemuda itu sontak menatap pada pribadi tinggi yang berdiri di belakang Jennie dengan tatapan aneh sekaligus bingung.

"Apa yang kalian lakukan di sini?" Sosok itu bertanya dengan nada bicara dingin. Wajahnya yang tampan sama sekali tidak berekspresi kendati sebenarnya ia merasa sangat tidak senang saat ini. "Dan kau Ahn Jennie, bukankah Ssaem sudah bilang tunggu di ruang guru? Kenapa malah berdiri di sini?"

"Eh?"

"Jam pelajaran di sekolah sudah berakhir sejak tadi. Bukankah harusnya kau sudah kembali ke rumahmu?" Taehyung berkata sambil meneliti penampilan Hanbin dari atas sampai bawah. "-anak baru."

(M) Agathokakological [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang