00. Prolog

557 49 2
                                    

Bunda Rose sangat pusing dengan kelakuan anak perempuannya itu. Dia menyesal, kenapa Ryujin harus menurun sifat bar bar nya?.

Jika si kembar Jeno dan Jaemin yang menurun sikapnya tak masalah karena dia anak laki laki, tapi ini Ryujin. Sudahlah, Bunda Rose akan menikmati susahnya mengurus anak yang mempunyai sifat seperti cacing tanah.

"Ayo pulang, Kak Jeno, Jaemin sama Ayah udah nungguin tuh" Ajaknya pada Ryujin, ia baru saja menjemput Ryujin dari sekolah dasar.

"Main dulu yuk Bun, Dedek bosen di rumah aja" Keluhnya.

"Main mulu kerjaan lo, gue capek ayo buruan" Bunda Rose akhrinya menggendong Ryujin dan memasukkannya kedalam mobil.

Dua kakak beradik itu terpaut usia 2 tahun. Ryujin saat ini duduk di bangku kelas 2 SD sementara si kembar Jeno dan Jaemin sudah duduk di bangku kelas 4 SD.

"Katanya Ayah ngajakin dedek, Kak Jeno sama Jaemin main ke Dufan Bun, boleh ya?" Tanya Ryujin.

"Boleh, tapi Bunda ikut ya?"

"Yeeeyy, akhirnya main lagi"

"Tapi inget ya, dedek disana enggak boleh nakal ya? Yang kalem kayak Nana sama Kak Jeno"

Ryujin mengembungkan pipinya, sangat menggemaskan. "Enggak janji Bun, tau sendiri kan dedek nurun siapa?"

Bunda Rose membelalakkan kedua matanya, "Anak kurang ajar" Gumamnya.

***

"Heh! Lo malak lagi ya? Nggak cukup apa uang yang di kasih Bunda?"

Ryujin hanya menatap kesal kearah kakaknya itu. "Bisa diem nggak? Apa urusan lo hah?" Ketusnya.

Jaemin menghela nafas, ia tidak mau Ryujin menjadi anak yang bandel bahkan melebihi dirinya. "Dek, lo itu cewek"

Ryujin menghempaskan tangan Jaemin dari pundaknya. "Jangan sentuh gue! Emang kenapa kalau gue cewek?!"

"Ryu, tapi Oma—"

"Gue laper, gue mau ke kantin dulu"

Ryujin berjalan sambil menabrak bahu kakaknya. Mood nya hari ini memang buruk, apalagi saat ini dia sedang datang bulan.

"Dosa apa gue punya adek jelmaan setan kayak dia" Gumam Jaemin

"Jaemin! Jangan ngomong kayak gitu" Tegur kakak kembarannya itu.

***

"Dedek, lo dimana?"

"Tolong kesini, Bunda sakit"

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
We Different! [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang