11. Pesta di rumah Ryujin

96 18 3
                                    

WOYY GUE BALIKK😭😭

Vote + comment + share + follow = rajin publish

Janji deh, kalau yang komen banyak bakalan selalu up sampe tamat. Oh ya, aku juga lagi bikin cerita lagi banyakk banget stok nya, tungguin ye.

***

"Buset, gede bener rumahnya Ryujin" Jaehyuk bersama Guanlin berdiri di depan rumah Ryujin. Mereka berdua menatap dengan pandangan kagum rumah megah milik teman mereka itu.

Guanlin mengangguk. "Ini mah lebih gede dari rumah gue" gumamnya.

"Woy! lu pada ngapain berdiri disitu? kek mau maling aja"

Keduanya menoleh dan melihat Chenle yang baru saja turun dari mobil hitam miliknya. Dia melepas kacamata hitamnya dan menaruh di saku jaketnya. "Ngapain? kenapa nggak masuk?"

"Tuan muda Chenle, noh rumahnya Ryujin gede banget woy, ya walaupun lebih gede rumah lu ya" cerocos Jaehyuk, ia mendekat kearah Chenle dan merangkulnya.

Chenle tertawa. "Gue kira apaan anjir, udah udah ayo masuk!"

"Kayak yang punya rumah aja lu" ujar Guanlin.

"Biarin, orang si Ryujin sendiri bilang suruh langsung masuk kok" balas Chenle, anak laki-laki itu kembali ke arah mobilnya dan berbicara dengan seorang pria yang mereka yakini adalah sopir Chenle.

"Udah ayo"

Ketiganya masuk kedalam rumah besar milik keluarga Ryujin, mereka berpapasan dengan Bunda yang menyuruh agar langsung pergi ke halaman belakang.

"Wuih! Guanlin lihat! ada kolamnya woy, tiang rumahnya besar bangettt!" Jaehyuk yang baru saja sampai berteriak heboh, membuat Ayah tertawa karena tingkahnya.

Guanlin meringis dan langsung menarik Jaehyuk. "Gausah norak bisa? perasaan gue juga gak gini gini amat" ucapnya.

"Iya kan gue seneng gitu, enggak biasa soalnya lihat rumah segede ini" gumam Jaehyuk.

Mereka berada di gazebo belakang, tempat untuk acara makan-makan nanti malam. Disana ada Ayah, Jaehyuk, Guanlin, Chenle, dan Ryujin.

"Somi mana Prim? yang lain juga?" Tanya Chenle, dia sebenarnya juga sedikit malu karena ulah Jaehyuk barusan.

Ryujin yang sedang menata peralatan masak menoleh kearah Chenle. "Ennik, Jaemin, sama kak Jeno lagi belanja, kalau Ayen sama Sungchan belum dateng" jelasnya.

"Kebiasaan telat tu bocah, janjian jam berapa datengnya jam berapa" gerutu Jaehyuk.

Sebenarnya, Sungchan dan Ayen juga tidak salah. Mereka akan berpesta nanti malam, dan untuk menyiapkan segalanya bisa di mulai pada sore hari atau siang hari.

Sedangkan saat ini masih pukul 7 pagi, Ryujin rela membujuk Ayah dan Bunda, serta Jaemin dan Kak Jeno agar membantunya bersiap siap. Bisa saja Ryujin menolak, tapi tetap saja kembali ke rencana awal.

"Ini mau pesta jam berapa emang? Siang atau sore?" Ayah mendekat sambil membawa penggorengan.

Chenle menggaruk kepalanya sendiri, ia meringis dan berkata. "Sebenernya nanti malam sih Om, cuma ya tuh si Jaehyuk ngotot minta dateng jam segini"

Ayah tersenyum dan mengangguk. "Yaudah, sekalian main juga ya, Om juga mau kenalan sama teman barunya Ryujin"

"Hehe iya Om"

"Lanjutin dah, Om mau ke dalem dulu ngambil gas"

"Iya Om"

***

We Different! [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang