34. Jalan Bersama

239 53 4
                                    

Ernest menatap layar ponsel nya beberapa kali untuk memastikan ada sebuah pesan dari Elena. Namun, hasilnya tidak ada pesan satu pun dari Elena.

"Udah lu bukan prioritas! Jadi ga usah liat hp mulu." Ucap Darwin dengan santai.

Ernest menatap sinis ke arah Darwin. "Diem deh abang! Meski ga prioritas biarin aja."

"Biarin untuk disia-siakan." Balasnya terkekeh kecil.

"Berisik abang! Bilangin mamah ya!!!"

"Dasar udah gede masih anak mamah lu."

"Biarin aja. Dari pada elu bang, udah gede belum sunat!"

Darwin tak terima dengan ucapan Ernest barusan. "Lambe mu belum sunat, sini lu gue sunatin lagi." Ketus nya.

Sementara itu Fredella hanya menggeleng kan kepala nya melihat perdebatan kecil dari kedua abang nya. Fredella tahu bahwa hari ini Ernest akan pergi keluar bersama Elena.

"Hai beban keluarga!!" Sapa Elena dengan santai yang baru saja datang kerumah Ernest.

"Hai juga sampah masyarakat." Balas Ernest tak mau kalah.

Elena mendengus kesal pada Ernest. "Enak aja di bilang sampah masyarakat." Ucapnya tak terima.

"Terus mau nya apa?!" Tanya Ernest bingung.

Elena berpikir sejenak, lalu terukir senyuman tipis di wajah nya. "Putri kesayangan goyangan mamah dan papah yang aduhay asiknya."

"Dih, najis! Udah macam bang Darwin aja mesum nya."

"Iri? Bilang bosh." Balas Elena dengan gaya tengil.

Sementara Darwin memutar bola mata malas mendengar obrolan adiknya itu.

"Gue lagi kalem ya! Gausah lu usik!" Ucapnya sinis.

Ernest tak menggubris ucapan Darwin barusan, dia menghampiri Elena dan menggandeng tangan Elena.

"Kita, pamit ya."

"Hati-hati, dek. Anak orang jangan lu unboxing ya." Ujar Darwin bercanda.

Fredella langsung menjitak kepala Darwin keras. "Mulut nya minta di geplak ya, bang!"

"Hehehe, maaf sayang nya abang."

Fredella mengisyaratkan agar Ernest segera pergi. Agar mereka berdua tidak pulang kemaleman nanti nya. Sementara Darwin malah mendengus kesal pada hal dia masih ingin menggoda Ernest.

"Dek, kamu ga niat pacaran juga?" Tanya Darwin penasaran.

"Ngga! Soal nya cuma buang waktu dan buat batin sendiri."

"Tapi, kamu masih suka sama cowok kan?"

"Abang, bukan berarti yang ngga pacaran tuh belok ya! Abang juga ngaca, masih jomblo gausah komentarin Della deh!!"

"Canda aja loh! Serius amat ah."

"Ini nih tipe orang yang apa-apa ujung nya bilang bercanda, gausah jadiin bercanda sebagai alibi ngelak ya." Fredella berjalan masuk ke dalem rumah dan meninggalkan Darwin di teras.

Darwin hanya menghela nafas pelan. "Salah lagi, pada hal emang niat bercanda doang."

***************************

Ernest kesal melihat Elena yang tak henti menatap layar ponselnya. Pada hal Ernest sengaja mengajak Elena ke taman untuk menikmati suasana di sore hari.

"Lu lagi ngapain? Sibuk amat keknya."

Elena menghentikan sejenak kegiatan nya. "Main candy crush, lumayan udah level 500." Ucapnya sambil menunjukan ponselnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Crazy Couple [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang