Chapter 09 (Mencoba mengakhiri)

69 13 0
                                    

Hai guys! Sebelum membaca pastikan menekan bintang di pohok kiri! Terima kasih🤗

Happy
R
E
A
D
I
N
G

"Hidup yang di harapkan untuk selalu indah, tapi dengan mudah harapan itu di hancurkan"

"Ingin hidup lebih lama, demi orang yang di sayang. Tapi mereka yang di sayangi, malah meminta untuk segera pergi."

"Sesakit itu bukan? Itulah kehidupan seorang Alexa."

🌥🌥🌥

Malam ini. Alexa berjalan tanpa arah, dengan selang infus yang masih terpasang pada punggung tangannya. Tatapan yang senduh, raut wajah yang tampak kacau, tubuh yang mulai kehilangan energi untuk hidup lebih lama.

Langkah nya terus berjalan, tidak memiliki tujuan arah membuat orang-orang di rumah sakit, menatapnya aneh. "Permisi, dek? Kamu mau kemana?" tanya seorang perawat, yang sedari tadi memperhatikan Alexa.

Alexa tidak menjawab, mengacuhkan pertanyaan yang tidak bisa ia jawab. Kakinya terus membawanya, hatinya terus menyuruh untuk selesai, pikirannya terus bertengkar dengan batinnya. Entahlah, sulit untuk di mengerti.

Alexa memasuki pintu lift, tujuan tampah arah itu lah yang sedang ia rasakan sekarang. Hanya ada satu di pikirannya, apakah hidup nya akan selesai sekarang?. Hari-harinya terus di temani dengan tangisan, Senja yang ia harapkan untuk menemani nya saat tersenyum. Tapi, Senja yang ia harapkan tidak kunjung datang.

Ting ..

*

Satu sisi, Ryan dan anggota Ra'rs terus menanyakan di mana Alexa berada. Khawatir, itu lah yang di rasakan seorang Ryan yang berstatus sebagai kakak angkatnya. "Cari Alexa di setiap penjuru rumah sakit!" titah Ryan, di dalam ruangan Alexa.

"Kita bagi dua kelompok. Ada yang cari di setiap penjuru rumah sakit, gue sama Banyu pantau dari cctv" ujar Niel, yang di angguki Bram dan anak-anak Ra'rs.

Mereka bergerak. Ryan ikut mencari keberadaam Alexa, ia tidak bisa membiarkan Alexa sendiri. Ia tidak bisa membiarkan Alexa di sakiti, kalau sampai hilangnya Alexa karna orang terdekat Alexa. Ryan tidak akan mengampuni orang tersebut!

Alexa hanya di tinggal sebentar di rumah sakit, tapi dengan cepat Alexa menghilang entah kemana. Hari semakin malam, entah kemana kaki Alexa membawa tubuhnya untuk melangkah.

"Permisi pak, saya ingin melihat rekaman cctv di setiap penjuru rumah sakit" ucap Niel, yang sudah berada di dalam ruangan cctv bersama Banyu.

Pak satpam yang menjaga di dalam ruangan itu, tersenyum lalu bangkit dari duduknya. "Silahkan" ujarnya.

Niel dan Banyu bergerak cepat, mencari keberadaan Alexa yang entah sudah beberapa menit yang lalu tidak di tau keberadaannya. "Coba yang itu, El" ucap Banyu, menunjuk layar di komputer di depan mereka.

Niel memperbesar rekaman cctv. "Itu Alexa, El." ucap Banyu.

"Telfon Ryan sekarang!" titah Niel.

Banyu menelfon Ryan, mereka harus memberitahukan lokasih Alexa sekarang. "Halo, Yan. Gue sama Niel udah tau di mana Alexa!" ucap Banyu, melalui sambungan telepon.

SenjaWhere stories live. Discover now