Chapter 18 (Balas Dendam)

26 3 7
                                    

Hi sobat Senja.
Selamat membaca but jangan lupa vote and comment.

🌥🌥🌥

Pagi yang indah berbanding terbalik dengan situasi sekarang ini. Alexa begitu terlihat hancur karena kajadian mengerikan semalam, niatan balas dendam tapi harus mendapat balasan yang keterlaluan dari Bara.

Alexa yang ditenangkan oleh Ryan dan anak-anak Ra'rs lainnya, begitu terlihat begitu trauma karena kejadian semalam. 

"Gimana, dia udah mau sarapan?" tanya Ryan, yang entah dari mana asalnya.

Andre menatap Ryan lalu mengalihkan tatapannya pada semangkok bubur yang belum pernah disantap.

Ryan menghembuskan nafas nya,  lalu berjalan untuk duduk diatas tempat tidur yang ditiduri oleh Alexa. "Al, bangun yuk. Lo harus makan, kalau lo ngga makan ntar lo sakit." Pintanya, mengambil mangkok yang berisikan bubur.

"Al, lo ngga boleh kayak gini. Kesucian lo belum sepenuhnya direnggut Bara, dan itu juga bukan kemaun lo." Ucap Ryan, mencoba mengatur amarah nya.

Alexa berbalik kearah Ryan tepat dibelakang nya,  ia menatap Ryan dengan tatapan yang begitu senduh. "Lo ngga tau gimana gue semalam, lo ngga tau gimana sakit nya gue ngelindungin diri gue." Tekannya, menatap penuh kecewa pada Abang nya itu.

Ryan kembali dibuat merasa bersalah karena ucapan Alexa barusan. "Lo dimana waktu gue butuh bantuan lo?  Apa rencana tersembunyi lo yang udah lo atur itu, Yan!  Semua ngga ada gunanya, kalian semua ngga ada guna nya!" teriak Alexa, menatap semua anggota Ra'rs dengan kecewa.

Mereka semua tertunduk malu, selama ini Alexa seorang diri lah yang melindungi mereka disaat apa pun itu. Tapi semua anggota Ra'rs bahkan semua pasukan inti dan leader, tidak mampu melindungi seorang gadis.

"Percuma gue ada disini, kalau kalian semua ngga bisa ngejaga gue!" tekannya, dengan air mata yang sedari tadi terus terjatuh.

Ryan mengangkat kepalanya segera. "Maksud lo apa, Al?"

Alexa mengusap air mata nya kasar. "Gue mundur dari pasukan inti lo, sekaligus dari tangan kanan lo." Jawabnya, tegas.

Semua menatap Alexa dengan begitu tidak percaya. "Al, ayolah. Ngga gini jalan keluar nya, kita bisa mikir buat balas dendam." Cekal Bram.

"LO BISA KEMBALIIN KESUCIAN GUE DENGAN BALAS DENDAM SIALAN LO ITU?! NGGA BISA BRAM, GUE UDAH TERLANJUR KOTOR!" amuk Alexa, membuat semua nya kembali terdiam.


"Ngga semua bisa dibalas dengan balas dendam, mau lo semua ngapain.  Itu semua ngga akan kembaliin gue yang dulu, Alexa yang sekarang udah bukan Alexa yang dulu." Lanjutnya, penuh penekanan.

"Lo mau gue lakuin apa buat lo? Asal lo ngga keluar dari Ra'rs?" sela Ryan, begitu serius.

Alexa tersenyum sinis. "Bawa ginjal Bara di depan gue!" jawabnya,  membuat Ryan mengangguk setuju.

"Kasih gue waktu satu minggu, ginjal Bara akan gue kasih ke lo." Balas nya, begitu yakin. Apa pun buat Alexa, itu akan Ryan lakukan.

"Apa itu ngga terlalu mengerikan, Yan?" sela anak baru yang baru di rekrut oleh Ryan dan pasukan inti lainnya.

Andre merangkul bahu Yoga si anak baru. "Tenang lah, man. Itu salah satu kemampuan tersembunyi yang dimikiki Ranger's, itu cuma mainan kecil buat kami." Balasnya, membuat anggota yang lan tertawa renyah.

Ryan kembali fokus pada Alexa. "Gimana? Lo udah berubah pikiran, buat kembali ngumpul di basecump yang kita bangun bersama ini?"

Alexa tersenyum sinis.  "Gue tunggu ginjal musuh gue!" balas nya.

Ryan menarik Alexa untuk masuk ke dalam pelukannya. "Gue akan kasih dua ginjal buat lo, atau perlu semua ginjal anak-anak Turbo gue kasih ke lo." Bisiknya, tak main-main.

Alexa tersenyum puas, lalu melepaskan pelukannya. "Suapin gue, gue laper." Pintanya, kembali terlihat seperti Alexa yang dulu.

Bram mendengus. "Tadi katanya Alexa yang sekarang bukan Alexa yang dulu, kok gue ngeliatnya tetap sama yah." Cibirnya.

Alexa melempar bantalnya ke arah Bram. "Ngape lo, ngga suka?! Lo emang mau gue keluar dari sini?" todong nya.

"Ya ngga lah!" sambar Bram segera.

"Yaudah diam aja, tadi gue cuma drama biar bisa dapat hadiah ginjal dari Ryan." Balas Alexa, menerima suapan dari Ryan.

Bram tersemyum lebar. "Gue suka cara lo." Puji nya.

"Kalian boleh pergi, tunggu gue di luar. Kita bahas tentang strategi penyerangan buat Turbo termasuk Bara." Titah Ryan, begitu tegas.

Semua mengangguk patuh, mulai keluar dari kamar Alexa, menyisahkan dua orang didalam sana. "Gue suka cara lo." Puji Alexa, mengcopy ucapan Bram tadi.

"Gue tau itu." Timpal Ryan, begitu percaya diri.

***

BRAK!!

semua anggota Turbo terloncak kagat karena pintu yang ditendang kuat dengan ekspresi menyeramkan.  Ia mulai melangkah mendekat kearah seseorang yang menjadi incarannya.

"Apa sih, Rean!" todong Bara yang tidak terima saat kerak bajunya di cengkram kuat oleh Reano.

Reano menatap Bara dengan mata yang akan keluar dari tempatnya, dengan emosi yang memuncak.

"LO YANG APA-APAAN ANJING! LO NGAPAIN HARUS BERTINDAK BEGITU JAUH SAMA PEREMPUAN, BANGSAT!!"

BUGH!!

Reano mengeluarkan semua amarah yang dipendamnya selama beberapa jam yang lalu. Bara tergeletak mengenaskan dilantai karena pukulan Reano yang begitu kuat.

"Rey, lo kenapa sih hah?!" tanya George,  yang tidak mengerti dengan apa yang terjadi sekarang.

"LO SEMUA YANG NGGA PUNYA OTAK! LO SEMUA BIARIN SI BRENGSEK INI UNTUK MERENGGUT HARGA DIRI SEORANG PEREMPUAN CUMA KARENA TAURAN SIALAN ITU!" amuk Reano, denga mata yang berkaca-kaca menahan sesak didada nya.

Semua terdiam karena perkataan Reano,  Bara perlahan bangkit dari posisinya menatap Reano dengan tatapan yang tak kalah mengerikan.

"Mau jadi pahlawan lo disini? Atau udah jatuh cinta?" sinis Bara,  dengan senyuman sinisnya.

Bara berjalan lebih dekat kearah Reano, lalu menepuk-nepuk bahu Reano perlahan. "Tenang aja bro,  belum gue masukin kok baru gue rabah-rabah aja." Ujarnya, kembali membuat amarah Reano memuncak.

"BANGSAT!!"

BUGH!!

BUGH!!

"STOP REAN, KENDALIIN EMOSI LO!" lerai Elvan, menjauhkan Reano dari Bara yang semakin mengnaskan.

Reano menatap Bara dengan air mata yang sekali menetes,  bukan ia bukan menangisi Bara tapi menangisi bagaimana keadaan Alexa semalam yang mungkin menjerit minta pertolongan.

"LO INGAT ANJING! LO PIKIR HIDUP LO AMAN MULAI SEKARANG?! RYAN SAMA ANAK-ANAK RA'RS NGGA AKAN BIARIN LO HIDUP LAMA, LO AKAN JADI MANGSA SELANJUT NYA. LO INGAT-INGAT LAGI GIMANA MIRISNYA MAYAT DITEMUKAN TANPA ORGAN TUBUH YANG LENGKAP! DAN SEKARANG WAKTU NYA BUAT LO BARA, SELAMAT MENIKMATI KESENGSARAAN!" amuknya, melepas paksa tangan Elvan yang menahannya.

Reano berjalan keluar dari basecump untuk segera kembali ke tempat yang bisa membuatnya tenang. Bara terdiam dengan raut wajah yang susah untuk diartukan,  yang jelas ucapan Reano tadi mampu membua jantung nya berdetak kencang.

"Lo ngga papa bos?" tang George yang berniat membantu Bara untuk bangkit.

"Lepasin tangan lo dari tubuh gue!" tolaknya dengan kasar.

Semua anggota Turbo berhasil dibuat diam dan berpikir keras karena peringatan yang diucapkan Reano tadi. Perasaan was-was mulai menghantui seisi basecump yang diisi puluhan lelaki berjaket hitam kulit dengan lambang kepala elang dan belatih, tertuliska Turbo.

"Sial!" bantin Bara, mengepalkan tangannya kuat.

SenjaWhere stories live. Discover now