Follow dulu sebelum baca!
Aretha Khanza Zayna. Ikhlas menerima perjodohan yang disusun oleh orang tuanya dengan seorang pria yang sedikit pun tidak ia ketahui.
Rezvano Arkan Rabbani. Hanya nama itu yang Aretha ketahui, sementara wajah dari pria ters...
Jangan lupa untuk ninggalin jejak vote and coment, yah!
Dan kalau ada typo tolong bantu tandai 😊
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Mengapa sesulit ini untuk berjuang mendapatkan hatimu? Apakah memang hanya aku yang berharap lebih terhadapmu?
~Senior Halalku~
Izinkan kulukis senja Mengukir namamu di sana Mendengar kamu bercerita Menangis, tertawa
Biar kulukis malam Bawa kamu bintang-bintang 'Tuk temanimu yang terluka Hingga kau bahagia
Api unggun nampak membara memberikan kehangatan bagi mereka yang tengah duduk melingkar.
Bintang malam pun seakan ikut menikmati lagu yang tengah Rez nyanyikan, kelap-kelip bintang menambah indahnya suasana malam di camping ground tersebut.
Rez menyanyikan lagu tersebut sambil sesekali menatap ke arah Aretha, gadis itu sama seperti biasanya duduk diam dan sesekali tersenyum.
Rez melanjutkan lantunan lagu yang membuat kaum hawa fokus kepadanya.
Aretha merasa kesal dalam hatinya, ia tak suka jika melihat Rez menjadi pusat perhatian, apalagi yang melihatnya adalah kaum hawa, ingin rasanya ia mengumumkan bahwa pria yang sedang bernyanyi itu adalah suaminya, tapi itu tidak mungkin ia lakukan karena Rez pernah mengatakan bahwa anggap saja kita berteman.
Pedih, perih berkumpul menjadi satu dalam hatinya. Aretha menghela napasnya, mengapa sesulit ini untuk berjuang mendapatkan hatimu? Apakah memang hanya aku yang berharap lebih terhadapmu? Dalam benaknya pertanyaan itu sering kali terlintas.
"Perhatian semuanya, mohon untuk tenang sejenak," titah Edo.
Setelah semuanya diam dan fokus kepadanya, Edo pun melanjutkan ucapannya, "berhubungan Pak Wira tidak bisa hadir sesuai arahannya tadi, maka beliau hanya memberikan tugas bagi kalian."
"Tugasnya mudah banget, kalian hanya perlu mendapatkan 2 tanda tangan, satu dari panitia dan satunya lagi dari Kak Dafi selaku asisten dari Pak Wira. Namun, untuk mendapatkan tanda tangan itu kalian harus menjawab satu pertanyaan dari mereka," sambungnya kembali lalu terdiam sejenak memberi jeda.
"Kalian mengerti?"
"Mengerti, Kak."
"Baik, saya lanjutkan cara untuk memilih panitia siapakah yang akan kalian mintai tanda tangannya itu harus dengan menggunakan game," ucap Edo kembali dan hal itu membuat mahasiswa saling menatap satu sama lainnya, membuat Edo mengerti bahwa mereka mungkin tidak mengerti dengan apa yang ia katakan.
"Maksudnya seperti ini, kalian akan bermain game menggilir bola yang ada di tangan Kak Rez sambil bernyanyi balonku ada lima dan siapa yang memegang bola itu di saat lagu selesai maka ia akan keluar dari lingkaran dan menuju ke lingkaran panitia, panitia pun akan bermain seperti kalian dengan aturan yang sama, jadi saat lagu selesai dan bola ada di tangan Kak Edi misalnya, maka panitia yang akan memberikan tanda tangan maupun pertanyaan adalah Kak Edi, bagaimana sudah jelaskan?"
