#Flashback •RESMI

163 17 4
                                    

Happy reading!!

Luki menarik nafasnya dalam-dalam. Jantungnya terus berdegup karena gugup akan jatuhnya hari pernikahannya dengan Sania esok hari.

"Jangan terlalu dipikirin Luki, niatkan dari hati, pasti semua acara akan lancar," ujar Laras menghampiri putranya dan mengelus surainya dengan lembut.

"Luki takut salah," ujar Luki menoleh kearah Laras.

Laras tersenyum. "Jangan takut, katanya mau nikah sama Sania, perjuangin dong, lawan takut kamu dan bayar dengan keinginan."

"Kamu tidur, besok harus siap-siap." ucap Laras langsung pergi setelah diberi anggukan oleh Luki.

Luki merebahkan tubuhnya dan menatap langit-langit. "Bisa yok bisa." gumam Luki.

Rendy'SBP

Bos, jangan deg-degan, nanti nggak lancar |

| Bukannya semangati gue, malah nakut-nakutin

Gini, lo tahajud aja minta kemudahan sono, daripada lo mikirin nggak jelas, kan? |

| Masalahnya kamar mandi gue rusak, kalau gue kebawah nanti gue disuruh naik lagi

Gila! Kamar mandi lo rusak? Nggak ada kuntilanak kan? |

| Mau gue geplak ya?

Mau dong mas, mas kok tau sih, dedek jadi baper lho |

| Setres

Kalau udah nikah jangan minta jatah terus, kasian Sahil gue kecapean😚 |

| Otak lo kudu dibakar

Minimal buat anak 11 lah, biar kaya geng bleduk |

| Halilintar oon

Tau aja sepatu kuda |

| Bicit

***

"Saya terima nikahnya dan kawinnya Sania Hilona binti Jordan Andrea Hilonys, dengan seperangkat alat sholat, berilian 5 gram, tunai."

"Bagaimana para saksi? Sah?"

"SAH!"

"Alhamdulillah."

Sania melirik Luki yang berdoa dengan khusuk lalu tersenyum kecil.

"Silahkan." Luki mengambil kotak cincin dan memasangkan dijari manis Sania lalu mengecup keningnya. Begitupun dengan Sania.

"Jadi gini rasanya nikah sama anak perusahaan? Gue juga anak perusahaan, tapi ya gue ikhlas walau pernikahan gue nggak bisa dihadirin sama ayah." batin Sania.

Setalah acara pernikahan selesai, Sania duduk diruang tamu bersama keluarga Luki. Semuanya beradu canda dan saling mengobrol.

Sania menghela nafasnya lalu menyandarkan tubuhnya ke sofa lalu menutup matanya sebentar. "Sania, kamu tidur duluan aja, Luki anterin ke kamar." suruh Laras.

"Awas kebablasan." celetuk Rizal.

Luki mengangguk lalu mengantarkan Sania ke kamarnya.

"Kebablasan kenapa kak Rizal?" tanya Zoya.

"Emm ... tanya ayah coba," lempar Rizal.

"Kebablasan kenapa ayah?" tanya Zoya lagi.

"Ekhem, Zoya kamu tidur sana, udah malem." suruh David.

Disisi lain Luki menatap Sania yang minum hingga abis. "Capek ya?"

"Banget, tamunya banyak banget Ki, gue nggak sanggup, ayah lo pake undang temen-temen kerja lagi," jawab Sania cepat.

Luki terkekeh. "Tidur duluan, gue mau ke bawah lagi,"

"Wajib ya? Lo nggak capek?" tanya Sania diangguki oleh Luki.

"Yaudah, gue mau tidur duluan aja." ujar Sania menarik selimut dan menenggelamkan dirinya dalam selimut.

Luki tersenyum tipis lalu ikut masuk kedalam selimut. Ditatapnya wajah Sania yang juga menatapnya.

"Kok ngikut-ngikut sih? Katanya mau kebawah lagi," tanya Sania.

"Emangnya nemenin istri tidur nggak boleh, ya?" tanya Luki mencubit hidung Sania pelan.

"Udah ah, nanti lo macam-macam lagi sama gue," ujar Sania membuka selimutnya dan duduk.

Luki tersenyum lalu memindahkan kepalanya untuk tidur di paha Sania menjadikannya bantal. "Oh iya? Gue nggak senafsu itu kali," ujar Luki.

"Bohong. Lo kan nafsuan orangnya," celetuk Sania dengan cengengesan.

"Nafsuan gue apa Vian?" tanya Luki bangun dari tidurnya dan melihat wajah Sania.

"Vian, dia sih lebih masuk ke kurang ajar." jawab Sania mengingat kejadian saat Vian yang berusaha mengambil first kiss nya.

Luki mendekatkan wajahnya dengan Sania membuat Sania menutup matanya. "Mau ya?" tanya Luki tertawa keras.

"Ih, Luki! Nggak lucu!" pekik Sania menarik selimut menutup seluruh badannya karena malu.

"Cie Sania, malu nggak tuh?" goda Luki menarik selimut Sania.

"Suami nggak ada akhlak!" sosor Sania melempar bantal kearah Luki.

"Anteng banget Luki dikamar, nggak ada detik-detik dia turun." celetuk Rizal.

"Kamu, kayak yang nggak tau aja." imbuh David.

"Saya masih polos, om."

TBC

See you... btw nanti ada squel lho > y <



LUKISANWhere stories live. Discover now