02. besok

107 42 16
                                    

— saatnya mengikhlaskan yang lama, dan menjaga yang baru.

02. Sekolah


Getsha pun akhirnya menancapkan gas nya, dan langsung menuju arah rumahnya, diikuti oleh lelaki itu. Ia masih berpikir yang tidak tidak.
"ja-jangan jangan cowok ini bakal lebih parah daripada cowok yang tadi? jangan jangan dia mau-" batinnya terus membuatnya negatif thinking.

Setelah 5 menit berjalan, Getsha pun berhenti di tengah jalan dengan mendadak, dan membuat lelaki yang mengikuti nya itu kesal dan bingung.

"Heh?! Kenapa sih Lo!?" ucap lelaki itu, karena dia bingung dengan sikap Getsha.

"Maksud lo kayak gini tuh apa ya? Pasti lo ada maunya kan?!" Ujar Getsha curiga.

"Hah? Maksud lo?" Tanya lelaki itu.
"Jujur aja! Kenapa lo mau bantuin gue, dan lo mau nganterin gue pulang?" Tanya Getsha semakin curiga.

"Dasar perempuan gatau diri ya lo! Udah ditolongin, bukannya berterimakasih, malah marah marah gajelas. Sinting ya lo?" Ujar kesal lelaki itu sambil menancapkan gasnya kasar dan meninggalkan Getsha seorang diri dengan motornya itu.

"Heh! Mau kemana lo!?" Teriak Getsha membuat warga sekitar yang lewat menatapnya aneh.

Getsha pun melanjutkan perjalanan nya pulang kerumah dengan jantung yang masih berdetak kencang. "Mah, aku pulang," ucapnya sambil langsung menuju kamar dan merebahkan tubuhnya. "Gila, capek banget," ujarnya.

Getsha pun langsung memikirkan hal yang terjadi padanya, "apa banget sih tu geng motor! Gainget dosa apa gimana sih? Hah!?" Ujarnya sambil ngedumel alias marah marah sendiri yang tidak jelas.

Tiba tiba, handphone nya bergetar kencang dan mengagetkan dirinya, lalu ia langsung menghampiri ponselnya yang bergetar itu, "oh lyodra."

"ngape Ly?" Ucapnya langsung tanpa basa basi.

"Astaga getsha, lo langsung nyerocos aje ye! Ucap salam kek, halo halo-an dulu kek, gada sopan santunnya banget deh," ucap seseorang dari seberang sana.

"Halo Lyo, selamat malam, gimana harinya? Baik ga?" Ucap Getsha dengan nada yang melengkung namun terpaksa.

"Halo Get, selamat malam, baik dong," jawab lawan bicaranya.

"ngape? tudep gece," ujarnya malas.

"Galak bener"

"Hm"

"Iya iya, lo besok jadi sekolah di sekolahan gue kan? Iya kan? Iya? Bener?" Ucap lyodra edited.

"WOAH, PASTI DONG, UHUYY!!" ucap Getsha lebih edited.

"Oke, pokoknya besok lo harus ketemu sama gue! Dan pokoknya kita besok harus merencanakan hal hal kece yang suka kita lakuin pas SD, harus!" Ucap Lyo dengan semangat.

"Iya dong past-" ucapan Getsha terpotong karna ia mendengar suara “tit . . . tit . . .” yang artinya pembicaraan mereka sudah terputus, ya.. diputuskan oleh Lyo, temannya.

"Anak anjing, contoh.. contoh.. anak anjing," ucap Getsha sambil menunjuk nunjuk layar handphone nya menggunakan jari telunjuknya dengan kasar.

Tiba tiba seseorang mengetuk pintu kamarnya, “tok . . . tok . . .”
"Iya.. masuk" ucap Getsha sambil berdiri dan membersihkan kasurnya sekilas.

"Kak.. kamu udah siapin peralatan sekolah kamu buat besok belum?" Ucap seorang wanita yang sudah berkepala 5 itu dengan lembut.

"Udah kok mah, aman kakak mah," ucap Getsha dengan senyuman.

"Oh iya, gimana tadi?" Tanya mama Getsha yang langsung merubah ekspresi Getsha menjadi kebingungan. Mama Getsha yang merasa aneh dengan ekspresi wajah Getsha pun bertanya lagi, "kak? Kenapa? Ada hal buruk ya?".

"Ah.. eng-engga kok mah, aman sentosa kok ahaha," ucap Getsha dengan tertawa kecil, untuk menutupi ketakutannya itu.

kalau gue bilang sama mama apa yang gue alami tadi, pasti mama gabakal bolehin gue pakai motor lagi, pasti gue bakal di karantina di rumah nie  batinnya menggerutu.

"Yakin kak?" Ketus mama Getsha tak yakin.
"Iya mah, tadi aman kok, asik banget, dan hari hariku cukup baik, apalagi besok aku bakal masuk sekolah baru, hihii," ucap Getsha meyakinkan.

Mama Getsha pun mengangguk paham, walau batin mama Getsha masih bisa merasakan apa yang dirasakan Getsha, this is naluri ibu.

"Eum.. mah, tadi kan-" ucap Getsha terpotong saat seseorang masuk ke kamar Getsha.

"Mah! Ada obat merah ga? Sakit banget ini, awhh," ucap seorang lelaki lebih tua daripada Getsha yang sedang menahan sakit di lengannya.

"Eh.. ehh.. kamu kenapa, bang? Kok bisa kayak gini?" Ucap mama mereka yang langsung pergi keluar kamar, untuk mengambil obat.

Lelaki ini bernama Raska. Lelaki yang sudah beranjak dewasa, dan sekarang ia sedang melanjutkan S1 di universitas negeri yang ia ikuti.

Raska pun langsung duduk disamping Getsha, disambut dengan ekspresi Getsha yang sedikit khawatir.

"Lagian, apa apaan sih lo bang? Kok bisa gini? Abis darimana lo?" Ucap Getsha cerewet.

"Berisik lo ah," ucapnya sambil meniup niup lukanya itu.

"Dih alay banget, luka kecil doang itu!" Ucap Getsha kaget setelah melihat bentuk lukanya.

Tidak direspon dengan Raska, mama mereka langsung cepat mengobati luka Raska, dengan mengoleskan obat merah dengan kapas ke lukanya.

"aduduh.. mah.. perih," sahut Raska.
"Alay alay alay," ejek Getsha.
"Awas lo ya!" Balas Raska.

"Udah udah! Jangan berantem mulu!" Sahut mama Getsha.

"Sekarang kamu ke kamar kamu! Istirahat! Besok kamu ke kampus, dan Getsha, kamu sekarang tidur, besok hari pertama kamu mulai sekolah!" Tambah mama Getsha dan langsung dituruti oleh mereka berdua.

Getsha pun langsung bergegas ke kamar mandi, dan langsung berbenah diri, seperti cuci muka dan nengganti pakaiannya dengan piyama, lalu ia mematikan lampunya, dan tidur.

"Besok.. saatnya melupakan yang lalu, dan menjaga yang baru, thats tight," ucapnya sebelum tidur dan tersenyum sekilas.

Besok.. hari yang baru dan luar biasa.

Ada apa dengan hari esok? Hari pertama ia kembali sekolah? Mengapa menjadi hal yang luar biasa bagi Getsha dan keluarganya? Apa yang akan terjadi besok?








📍— TO BE CONTINUE —📍


ada saran? coment dong, kawan!
vote nya jangan lupa, kawan!
jangan lupa tinggalin jejak, kawan!
coment nya juga, kawan!
semangat untuk kalian, kawan!

😹

GETSHA ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang