Chapter 1 : Bayi Di Depan Teras

2.4K 212 9
                                    

Aku merasakan dingin di sekujur tubuhku, air membasahi wajah dan sebagian masuk ke dalam mulut ketika aku menangis.

"Ooeekk...ooeekkkk.."

Tunggu sebentar.

Mengapa aku mendengar tangisan bayi? Dan mengapa aku menangis? Aku adalah bos mafia, menangis merupakan hal tabu untuk pria sepertiku. Harusnya aku tidak menangis.

Tetapi aku tetap menangis, dan suara ooeek terus menerus terdengar dan semakin nyaring. Apakah mungkin suara tangisan tersebut berasal dariku?

Aku berusaha untuk membuka mata. Ini pertama kalinya membuka mata terasa lebih berat daripada mengangkat beban di gym.

Namun akhirnya aku berhasil.

Dengan pandangan buram aku melihat cahaya lampu yang silau, aku melihat pintu. Rupanya daritadi aku berbaring di luar rumah orang. Tepat di terasnya.

Hujan mengguyur dengan lebatnya, pantas sejak tadi aku merasa basah dan kedinginan.

Aku mencoba untuk bangkit dan berdiri. Namun semua otot di badanku tidak mampu.

Aku berusaha sekali lagi dan tanganku terangkat sedikit.

Yes! Setidaknya aku berhasil untuk mengangkat tanganku yang mungil, lembut, empuk dan penuh lemak.

Aku memandang tanganku dengan cermat.

Ini tanganku? pasti tidak mungkin.

Di mana bekas sayatan pedang di saat aku berkelahi dengan para Yakuza? Di mana tato kepala serigala yang dengan gaharnya menghiasi kepala tanganku?

Semuanya hilang...

Apa yang terjadi pada diriku? Kebingungan memenuhi kepalaku, badanku tidak bisa bergerak, tanganku menjadi lembut seperti ini, dan sekarang aku kedinginan serta kelaparan.

Kebingungan tersebut membuat amarahku menjadi membuncah. Karena aku tidak tahu bagaimana cara melampiaskan amarahku, aku menangis semakin kencang.

Pintu terbuka.

Seorang perempuan yang nampaknya berumur akhir 20 tahunan terlihat terkejut melihat aku yang sedang menangis.

"Astaga!" Serunya.

Dia menunduk dan menggapai diriku. Tangannya masuk ke sela-sela tubuhku dan aku diangkat olehnya seolah-olah diriku adalah kucing.

Tatapannya penuh dengan kekhawatiran.

Aku berusaha untuk menolak dekapannya, namun kehangatan yang diberikan oleh perempuan itu membuat badanku lemas. Dan tangisanku sedikit mereda.

Perempuan itu masuk ke dalam rumah sambil menggendong diriku, setelah menutup pintu dia memanggil seseorang.

"Isabella! Cepat ambilkan selimut dan air hangat!"

Suara langkah kaki terburu-buru datang dari lantai atas. Seseorang yang bernama Isabella tersebut menengok sebentar ke arahku lalu dengan sigap mengambil selimut serta air hangat.

"B-bayi yang malang." Kata Isabella dengan nafas yang terengah-engah. "Di mana nona Michelle menemukannya?"

"Dia menangis di depan pintu kita." Kata perempuan yang bernama Michelle tersebut. "Rupanya suara tangisan yang daritadi kita dengar berasal dari dia." Michelle semakin erat memelukku.

Reincarnated BossWhere stories live. Discover now