Part 3

98 26 8
                                    

Hijrah Cinta
Wifam_Fanfiction

Ruang makan keluarga Yunho

Makan malam kali ini terasa berbeda dari biasanya. Suasana menjadi menegangkan, terutama bagi Kyuhyun.

"Aku sudah selesai." Kyuhyun berucap sambil berniat meninggalkan meja makan, namun suara tegas Yunho sukses menggagalkan niat Kyuhyun.

"Tunggu dulu, kau belum boleh masuk kamar. Ada yang ingin Ayah bicarakan denganmu."

"Baiklah." ucap Kyuhyun pasrah. Kemudian mereka berjalan menuju ruang keluarga untuk membicarakan masalah serius ini. Setelah mereka berkumpul, akhirnya Yunho memulai pembicaraan.

"Kau pasti masih ingat dengan ancaman Ayah, kan?"

"Iya, aku masih ingat."

"Sebaiknya, kau mulai bersiap-siap sekarang. Lusa, kau sudah harus pindah ke pesantren milik teman Ayah."

"Tapi, Yah—"

"Tidak ada penolakan, Kyu. Ayah tadi juga sudah mengurus kepindahanmu di sekolah."

Yunho berusaha untuk tegas. Walaupun dalam hati dirinya tak tega akan keputusan ini, namun ini demi kebaikan Kyuhyun juga.

"Apa!?"

Kyuhyun sangat terkejut dengan penuturan sang Ayah. Bagaimana dia tak tahu jika sang Ayah sudah mengurus kepindahannya?

Saat Kyuhyun sudah meninggalkan ruang BK, Yunho kemudian berbincang-bincang dengan kepala sekolah juga.

"Begini Pak, sebenarnya saya ingin mengurus kepindahan Kyuhyun juga."

"Apakah ini sudah dipertimbangkan dengan baik, Pak?" tanya Pak Ridwan, selaku kepala sekolah di sini.

"Sudah, Pak. Saya sudah memikirkannya dengan baik. Rencananya, saya akan memimdahkan Kyuhyun ke pesantren."

"Apakah Bapak benar-benar yakin?" tanya Pak Rizki yang duduk tak jauh dari kepala sekolah.

"Iya, Pak. Keputusan saya sudah bulat. Kapan saya bisa mengurus surat kepindahannya?" tanya Yunho.

"Baiklah jika ini keputusan Bapak. Kami hanya bisa mendukung. Semoga Kyuhyun bisa berubah. Bapak sekarang bisa mulai mengurus surat kepindahannya. Nanti bisa dibantu dengan Pak Rizki."

"Terima kasih, Pak." ucap Yunho.

Kyuhyun hanya bisa pasrah jika sudah begini. Dia kemudian beranjak meninggalkan ruang keluarga. Ia memilih pergi ke kamar Sehun. Sebenarnya, Boa masih tidak rela jika dirinya harus berpisah dengan putra sulungnya ini. Walaupun dia bandel, sebagai seorang ibu dirinya tak rela jika tinggal berjauhan dengan putranya.

"Apakah tidak bisa kita pertimbangkan lagi? Aku tidak bisa berjauhan dengan salah satu putraku," ucap Boa sedih.

"Ini sudah menjadi keputusanku. Dengan ini, aku berharap Kyuhyun bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik."

"Apakah Kyuhyun akan baik-baik saja di sana nanti?" Boa masih khawatir.

"Iya, tenang saja. Kyuhyun pasti betah di sana. Lagipula, itu pondok teman Ayah dulu. Kau tenang saja, ya." Yunho berusaha menenangkan istrinya sambil tersenyum tipis.

Berbeda dengan sang Ayah. Kyuhyun dari tadi sibuk menggerutu karena keputusan sang Ayah yang tidak main-main. Bahkan dirinya tak tahu jika sang Ayah sudah mengurus surat pindahnya.

"Apa enaknya coba hidup di pondok? Tidak boleh ini-itu, serba dibatasi." omel Kyuhyun sambil berjalan menuju kamar sang adik. Sepertinya, bertanding game bisa melegakan pikirannya.

Hijrah CintaWhere stories live. Discover now