Part 6

78 18 5
                                    

Pagi menjelang pukul 02:45, para santri sudah sudah harus bangun untuk melaksanakan kegiatan salat tahajud sekalian salat subuh berjamaah. Namun, tidak dengan salah satu santri. Teman satu kamarnya sudah berusaha membangunkan, tetapi tetap tidak mempan. Maklum, dia biasa bangun kesiangan karena terlalu asyik bermain game. Jika ibunya tak membangunkan, pasti dia langganan lari lapangan sewaktu sekolah. Dibangunkan saja masih suka terlambat, apalagi tidak. Bisa sampai azan zuhur baru bangun.

"Bang Kyu, bangun Bang," ucap salah satu pemilik kamar sambil menggoyangkan pundak Kyuhyun.

"Eungh, kenapa, sih? Mengganggu saja. Aku masih mengantuk."

Kyuhyun kembali memejamkan matanya, mengabaikan panggilan dari Jaemin—salah satu pemilik kamar ini—juga. Dia putra bungsu dari Pak Kyai yang kadang-kadang menginap di pondok juga.

"Bang, ayolah Bang, nanti kena hukum Ustaz Heechul."

Jaemin masih tak menyerah untuk membangunkan Kyuhyun. Changmin dan Minho sudah angkat tangan untuk membangunkan Kyuhyun sejak tadi. Maka dari itu, mereka memilih duduk di tempat tidur untuk menonton aksi Jaemin membangunkan Kyuhyun.

"Astaga, kau siapa, sih? Kau masih bocah, kenapa berani mengaturku?"

"Sudahlah Bang, nanti saja perkenalannya. Sekarang Abang mandi dan bersiap-siap pergi ke masjid. Aku akan menunggu bersama Bang Changmin dan Bang Minho," ucap Jaemin sambil menarik paksa Kyuhyun dari tempat tidur. Changmin dan Minho tertawa melihat aksi Jaemin ini. Kyuhyun duduk sambil mengucek mata sebal karena tidurnya diganggu oleh tiga manusia di hadapannya ini.

"Sudahlah Kyu, kau turuti saja apa kata Jaemin. Kau mau dihukum Ustaz Heechul?" Changmin ikut berbicara.

"Sudah, sekarang Abang mandi terus bersiap-siap ke masjid."

Jaemin berjalan sambil mendorong pundak Kyuhyun menuju kamar mandi. Setelah itu, Jaemin menghampiri Changmin dan Minho yang masih terkekeh melihat ulah Kyuhyun. Mereka merasa melihat dirinya sendiri sewaktu menjadi santri baru di sini.

"Kyu! Jangan lupa, nanti pakai baju koko sama sarungnya! Kita tunggu di teras, ya!" Minho berteriak mengingatkan Kyuhyun.

"Iya ah, berisik!"

Kemudian Jaemin, Minho dan Changmin beranjak menuju teras depan kamarnya untuk menunggu Kyuhyun. Namun mereka bosan karena hampir 15 menit menunggu, Kyuhyun juga belum menampakkan batang hidungnya.

"Astagfirullah, apa saja yang dia lakukan di dalam? Lama-lama, kita yang kena hukum kalau begini." gerutu Minho. Kemudian Changmin beranjak memasuki kamarnya lagi dan berteriak pada Kyuhyun yang tak kunjung selesai mandi.

"Kyu! Kau mandi seperti perempuan saja. Kapan kau selesai mandi? Kita tidak mau kena hukum Ustaz," teriak Changmin di depan pintu kamar mandi.

"Kalian ke masjid saja dulu, nanti aku menyusul," teriak Kyuhyun dari dalam kamar mandi.

"Ayo Bang, kita ke masjid saja dulu. Bang Kyu juga bilang mau menyusul, kan?" ucap Jaemin yang sudah berdiri di ambang pintu kamar. Mengajak Changmin untuk meninggalkan Kyuhyun yang masih betah di kamar mandi, entah apa yang Kyuhyun rencanakan di dalam sana.

Changmin mengangguk dan mereka bertiga bergegas menuju masjid, sebelum terlambat untuk salat tahajud.

***

Sedangkan di teras masjid, Ustaz Heechul dan Ustaz Namhyuk sedang menunggu 4 santri lagi yang belum terlihat batang hidungnya.

"Mereka belum datang juga, ya?" tanya Ustaz Namhyuk sambil mengamati sekeliling.

"Jaemin juga tidak biasanya ikut terlambat seperti ini." Ustaz Heechul menambahkan.

Tidak lama, terlihat 3 santri yang sedari tadi mereka tunggu. Kedua Ustaz itu heran karena Kyuhyun tidak ikut bersama mereka.

Hijrah CintaKde žijí příběhy. Začni objevovat