Part 4

79 27 3
                                    

Setelah menempuh beberapa menit perjalanan menggunakan mobil, akhirnya Yunho dan keluarga sampai di halaman pesantren Al-Fattah. Terlihat Siwon beserta sang istri dan beberapa pengurus pondok menyambutnya.

"Assalamualaikum." Yunho terlebih dahulu memberikan salam kepada mereka yang sudah repot-repot menyambut kedatangannya.

"Waalaikumsalam." Mereka menjawab dengan senyum hangatnya.

"Apa kabar kawan lama? Lama tidak berjumpa. Ayo, ayo silahkan masuk." sambut Pak Kyai dengan senang. Bahkan ia langsung memeluk sang sahabat karena saking senangnya bisa bertemu lagi.

"Apa kabar, Mbak Boa?" ucap Tiffany sambil memeluk Boa.

"Alhamdulillah baik, Mbak. Mbak Fanny apa kabar?"

"Alhamdulillah baik. Oh ya, mereka putra-putramu?" tanya Tiffany saat melihat dua remaja laki-laki yang masih betah mengamati para orang tua. Sehun dengan senyum cerahnya dan Kyuhyun dengan tampang tak berminat.

"Iya, Mbak. Mereka tampan, kan? Hahaha." Boa terlihat membanggakan wajah tampan anak-anaknya itu.

"Kalau begitu, ayo kita masuk ke dalam. Tidak enak berdiri lama-lama di sini." instruksi Siwon saat melihat keasyikan istrinya yang sedang mengobrol dengan istri Yunho.

"Iya ayo, Mbak, Mas, silahkan masuk."

"Cah-cah bagus, ayo masuk juga." lanjut Bu Nyai saat melihat Sehun dan Kyuhyun masih betah berdiri di tempat.

Akhirnya mereka semua mengikuti sang tuan rumah. Kyuhyun terlihat paling tidak semangat sekali. Bahkan sejak mereka mendarat di Yogyakarta, ia tak menampakkan senyumnya. Dirinya hanya bisa meratapi nasibnya saat ini. Ingin membantah pun tetap tidak bisa.

****

R

uang tamu

"Oh ini Kyuhyun, ya? Udah gede sekarang, ya." Kyuhyun hanya tersenyum canggung saat ditanya Pak Kyai.

"Dulu ke sini masih kecil banget, ya. Sekarang sudah gede aja." Tiffany menambahkan. Dia ingat dulu saat mereka sering main ke sini, Kyuhyun masih berumur 3 tahun dan anak sulungnya masih berusia 2 tahun. Bahkan mereka dulu sering bermain bersama.

Lagi-lagi, Kyuhyun hanya bisa tersenyum canggung. Sehun menyikut lengannya lalu berbisik, "Jangan senyum-semum doang, Bang. Mana senyumnya terpaksa, lagi."

"Diam, ah. Kamu tidak tahu rasanya, sih." Kyuhyun ikut berbisik.

"Oh, kalau yang sebelahnya ini siapa? Anak bungsumu?" tanya Siwon pada Yunho.

Sebelum Yunho menjawab, Sehun sudah terlebih dahulu memperkenalkan diri. "Ah iya, Pak Kyai, saya Sehun. Adiknya Bang Kyuhyun yang paling tampan."

Yunho seketika memijit keningnya, sambil terus merutuki sikap anaknya yang satu ini. Sementara yang lain hanya bisa tertawa melihat kelakuan putra bungsu Yunho.

"Bi, Umi ke pesantren dulu ya. Silahkan dinikmati camilannya. Maaf seadanya aja." Tiffany meminta izin pada Siwon untuk ke belakang.

Namun sebelum Tiffany meninggalkan ruang tamu, Boa tiba-tiba memanggilnya, "Mbak, aku boleh ikut tidak?"

"Oh ayo, sini Mbak, ikut aja. Nanti bisa keliling pondok sekalian. Siapa tahu Mbak ingin melihat-lihat suasana pondok itu bagaimana."

Kemudian Boa mengikuti langkah Tiffany mninggalkan ruang tamu. Kini hanya tersisa para lelaki.

"Ini yang mau mondok Kyuhyun saja atau dua-duanya?"

"Bang Kyuhyun saja yang mondok, Pak Kyai. Sehun mau sekolah saja."

Hijrah CintaOù les histoires vivent. Découvrez maintenant