Part 5

106 20 1
                                    

Terlihat dua orang pria berbeda generasi tengah berjalan bersama. Ya, siapa lagi kalau bukan Kyuhyun dan Ustad Leeteuk? Kyuhyun menyeret kopernya dengan malas sambil terus mengikuti langkah Leeteuk. Kyuhyun terus berjalan sambil mengamati sekeliling dengan tatapan yang sulit diartikan. Dia berpikir apakah ia akan betah berada di sini seperti yang ayahnya bilang?

"Ah, kita sudah sampai." ucap Leeteuk sambil membukakan pintu kamar untuk Kyuhyun.

"Nah, Nak Kyuhyun, ini kamar yang akan kau tempati." ujar Leeteuk. Kemudian Kyuhyun ikut melongok ke dalam kamar yang katanya, akan menjadi kamarnya ini. Dia kaget. Dia pikir satu kamar, satu orang. Tetapi, ini? Bahkan di sana ada empat tempat tidur.

"Hah! Pak, yang benar saja, aku di kamar yang sempit ini? Jangan bilang, tiga tempat tidur di sana juga sudah ada yang punya, dan aku harus berbagi kamar dengan mereka?" cerocos Kyuhyun saat melihat keadaan kamarnya. Walaupun ruangannya masih tergolong luas, dia tidak biasa jika harus berbagi kamar dengan orang lain.

"Memang kenapa kalo kau tidur di sini? Tempat ini juga tetap nyaman." tanya Leeteuk mulai gemas dengan tingkah santri baru ini.

"Aduh, Pak Ustad yang baik dan tampan! Anak keren seperti ini, harus tidur di tempat sempit? Walaupun tidak terlalu sempit, kenapa harus satu kamar sama santri lain juga, sih?"

Ustad Leeteuk kembali dibuat geleng kepala dengan kelakuan Kyuhyun. Sebelumnya, ia juga dibuat jengkel karena Kyuhyun menyelonong saja tanpa mengucapkan salam pada Pak Kyai. Sekarang, dirinya dibuat pusing dengan cerocosan Kyuhyun.

"Sudah, sekarang kau menurut saja. Sana, bawa masuk barang-barangmu."

"Tidak ada kamar lain?"

"Tidak. Sudah cepat sana masuk." perintah Leeteuk lagi.

"Benaran tidak ada?" Kyuhyun masih berusaha mendapatkan kamar baru.

"Tidak ada. Kyuhyun yang katanya kece." ucap Leeteuk yang sudah tidak kuat menghadapi tingkah Kyuhyun.

"Bukan katanya lagi, memang kece, kok." balas Kyuhyun tak mau kalah.

Akhirnya Kyuhyun pun mengalah. Mau tidak mau, dia harus menempati kamar ini bersama tiga santri lainnya. Dirinya mulai menata barang-barangnya ke dalam almari kecil yang ada di sebelah tempat tidurnya.

"Kyuhyun, jangan lupa ganti dengan baju kokonya. Saya mau ke belakang dulu, Assalamualaikum." ucap Leeteuk sebelum meninggalkan asrama Kyuhyun.

"Waalaikumsalam." jawab Kyuhyun sekenanya.

Kyuhyun kembali berkutat dengan baju-baju koko yang dibawakan ibunya. Dia tak menyangka, di dalam tas isinya baju koko semua. Dia memindahkan baju-baju ke dalam almari sambil terus menggerutu. Saat dia tengah sibuk dengan pakaian-pakaiannya, tiba-tiba terdengar suara salam dari luar. Sepertinya, mereka pemilik kamar ini juga.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam." jawab Kyuhyun, membuat mereka kaget. Karena mereka tak tau jika santri baru itu pindah hari ini.

"Hei, kau santri baru itu, ya? Perkenalkan, aku Changmin."

Kyuhyun masih diam, mengamati dua santri tersebut. Kemudian Minho mengikuti Changmin untuk mengenalkan diri.

"Perkenalkan, aku Minho."

"Oh hei, Kyuhyun. Kalian pemilik kamar ini juga?"

"Iya, kami juga belum lama mondok di sini, sih. Masih tergolong santri baru juga." ucap Minho, Changmin mengangguk membenarkan.

"Iya, oke-oke." ucap Kyuhyun, kemudian merebahkan dirinya di atas kasur. Dia lanjut mengeluarkan ponsel yang entah dia dapat dengan cara apa. Karena sebelumnya, ponsel dikumpulkan di pengurus pondok.

Hijrah CintaWhere stories live. Discover now