PART 8

5.4K 315 19
                                    

Bosan, satu kata yang menggambarkan semua nya. Dari tadi Ia sudah menunggu kedatangan mamah dan sahabat-sahabatnya itu, tapi kenapa belum ada yang nongol satu pun?.

Karena merasa sangat bosan, aku pun langsung menyalakan kembali handphone ku dan membuka sosial media. Bayangkan saja, aku sudah menunggu mereka selama 1 jam lebih namun sampai sekarang belum ada yang datang satu pun.

Tak lama kemudian terdengar suara pintu yang terbuka cukup keras. Akhirnya mereka datang juga. Dan langsung saja mamahku berlari ke arah ku dan langsung menyerbuku dengan beberapa pertanyaan yang bahkan aku sendiri sudah tau apa yang akan di pertanyakanya.

"Abang kamu gapapa kan? Kenapa wajah tampan kamu jadi bonyok gini? Coba-coba sini mamah periksa, kebiasaan deh" kata mamah ku sambil membolak balikan wajah dan tubuhku.

"Sshhh aargghhh sakit mah" kata ku karena tiba-tiba saja memegang perutku yang baru saja di operasi semalam.

Mamah yang mendengar ringisan ku pun kaget dan segera mengangkat sedikit bajuku. Mau tebak bagaimana ekspresinya? Jangan di tanya, bahkan sekarang mamah terlihat sangat shock melihat perutku yang di perban dan tidak mengeluarkan suaranya sama sekali.

Aku pun melirik sahabat-sahabatku yang sedari tadi hanya diam memperhatikan, ternyata reaksi mereka tak jauh berbeda dengan reaksi mamahku. Wajah mereka seakan bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi.

"GILA LU VAN ITU KENAPA ANJIR PERUT LU? HABIS JUAL GINJAL?" tanya Genta sambil berteriak shock.

Mamah yang mendengar teriakan Genta pun segera sadar dan langsung saja memukul pelan kepala Genta.

"Jual ginjal matamu, lagian dia gak semiskin itu sampai-sampai harus jual ginjal segala" kata mamah sengit sambil mendelik tajam ke arah Genta.

Genta yang mendapat pukulan dan tatapan seperti itu langsung saja meringis dan terkekeh.

"Bercanda atuh tan" kata Genta.

Aku yang melihat itu segera menghentikan mereka agar tidak terlalu berisik. Bagaimana bisa mereka berisik di ruanganku sedangkan di sisi lain ada seorang gadis yang sedang tertidur nyenyak.

"Ck stop, masih pagi udah teriak-teriak aja. Jangan berisik nanti dia akan bangun" kata ku sambil menunjuk gadis yang sedang tidur itu. Untungnya saja gadisnya itu tidak terganggu sama sekali oleh teriakan dan kehadiran mereka semua termasuk mamah.

'Eh kok gadisnya, sial' batin Nevan.

Mereka yang melihat ada seorang gadis sedang tertidur di sofa pun segera menampilkan wajah yang bertanya-tanya kepadaku terutama mamah.

"Baiklah-baiklah akan Nevan jelaskan semuanya. Jangan ada yang berbicara sampai Nevan selesai menjelaskan. Dan lu Ray berhenti disitu dan puter balik kesini atau gw akan ngehabisin lu saat ini juga" ancam ku kepada Ray.

Bagaimana bisa setelah aku menunjukan ada seorang gadis yang sedang tertidur di sofa, dia dengan santai nya langsung berjalan ke arah gadis itu dengan mata yang berbinar. Ckk memang dasarnya playboy lihat yang bening dikit, langsung sikattt.

Ray yang mendengar ancamanku pun segera berbalik dan berjalan ke arah ku dengan tampang wajah yang watados dan cengengesan.

"Okey sekarang Nevan bakal jelasin semuanya. Tapi sambil disuapin sama mamah ya, mamah bawa kan makanannya?" tanya ku dengan manja.

"Bawa, kamu kalo lagi sakit kaya gini manja banget sih ampun, ngidam apa mamah waktu ngandung kamu" kata mamahku sambil membuka wadah makanan yang di bawa nya.

"Ihh mamah apaan sih" kata ku.

"Yaudah sini biar mamah suapain, ntarnya makin rewel" kata mamah sambil menyuapkan makanan itu kedalam mulutku.

Devil Gangster BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang