42 villain

1.9K 486 94
                                    

JADILAH PEMBACA YANG BIJAK! MEMBUAT CERITA TIDAK SEGAMPANG MEMBACANYA!

JIKA ADA TYPO HARAP BERI TAHU!
JIKA ADA KATA2 KURANG PAS SILAHKAN KOMEN!
MENERIMA KRITIK DAN SARAN!
TIDAK MENERIMA KOMENTAR JAHAT ATAU HUJATAN!

TERIMAKASIH!

***

JADILAH PEMBACA YANG BIJAK! MEMBUAT CERITA TIDAK SEGAMPANG MEMBACANYA!

JIKA ADA TYPO HARAP BERI TAHU!
JIKA ADA KATA2 KURANG PAS SILAHKAN KOMEN!
MENERIMA KRITIK DAN SARAN!
TIDAK MENERIMA KOMENTAR JAHAT ATAU HUJATAN!

TERIMAKASIH!

***

Jisung terus berusaha menyingkirkan beberapa bangunan akibat ledakan yang di lakukan oleh Haechan, begitupun dengan Lucas juga Dareum. Mereka bertiga terlihatlah begitu lusuh dengan seluruh baju yang basah akibat rintikan air hujan, tidak ada suara apapun hanya sebuah suara rintikan air hujan seperti mereka sedang menangis dalam diam.

Rasa kalut dan bersalah menyelimuti perasaan Jisung karena harus menelan korban lagi, meski kedua tangan terasa sangat perih karena luka akibat menyingkirkan puing-puing Jisung tetap menahan rasanya. Sudah beberapa menit Jisung melakukan usaha yang tidak membuahkan hasil karena bangunan itu tidak dapat menyingkir sama sekali.

Tapi terdengar suara seseorang, "Mau aku bantu?"

Lucas menoleh melihat siapa yang sedang menawarkan bantuan di tengah peperangan. Ketika menyadari siapa orang itu mata Lucas membelalak seperti melihat seekor hantu.

"Ahk jangan takut aku ada di pihak kalian."

Dareum yang menyadari suara tersebut langsung menoleh.

"Hai Hyung lama tak jumpa." Sapanya sambil tersenyum.

Tapi Dareum menghiraukan sapaan yang di lontarkan oleh Code 004 dan kembali melakukan apa yang sedang dia lakukan.

"Cihh jika kalian tetap seperti itu tidak akan membuahkan hasil!" Ketusnya, "Menyingkirlah dari sana biar aku yang melakukannya."

Dareum menghentikan apa yang sedang dia lakukan begitupun dengan Lucas namun berbeda dengan Jisung, anak itu terdiam dan langsung menoleh ke arah Code 004 dengan tatapan kosong.

"Apa yang akan kau lakukan?" Tanya Jisung.

Code 004 terlihat bingung, "Tentu saja membantu kalian."

Kedua tangan Jisung terkepal dengan raut wajah penuh emosi yang langsung mendaratkan sebuah pukulan tepat pada wajah Code 004, menarik kerah Code 004 dan kini wajah mereka salih tatap satu sama lain.

"Jadi sebegitu lemahnya dan terberdayanya kami sehingga harus dapat bantuan dari seorang musuh?" Tanya Jisung, "Hah ini lucu kan bagi kalian? Lucu membantai umat manusia dengan cara seperti ini? Kami salah apa? Jawab berengsek! Apa kau tahu rasa penderitaan kami untuk bertahan hidup dari kalian! Apa kalian tahu seberapa berjuangnya kami untuk bangkit kembali? Apa kalian tidak tahu seberapa menyakitkannya kehilangan orang-orang yang begitu sangat berarti dalam hidup? Apa kau tahu rasa sesak yang sedang aku alami ini? Apa kamu juga pura-pura tidak tahu apa yang telah terjadi pada Haechan Hyung?" Jisung terlihat begitu rapuh.

"Kita semua datang kesini lengkap dan pulang pun harus lengkap, tanpa Renjun Gege kita tidak bisa menang, tapi kalian tidak tahu seberapa menderitanya Renjun Gege yang selalu menanggung semua beban, rasa sakit, rasa bersalah, rasa lelah yang selalu dia pikul di pundak lebarnya itu? Sebelum kesini Haechan Hyung berkata jika kita semua harus meminta maaf kepada Renjun Gege juga Junkai, tapi jika kita gagal apa yang harus kita lakukan jadi kau akan kubunuh disini!"

Ghost Town (End)Where stories live. Discover now