11 Dareum

2.8K 674 86
                                    

JADILAH PEMBACA YANG BIJAK! MEMBUAT CERITA TIDAK SEGAMPANG MEMBACANYA!

JIKA ADA TYPO HARAP BERI TAHU!
JIKA ADA KATA2 KURANG PAS SILAHKAN KOMEN!
MENERIMA KRITIK DAN SARAN!
TIDAK MENERIMA KOMENTAR JAHAT ATAU HUJATAN!

TERIMAKASIH!

***

Terlihat seseorang yang tengah berlari di sebuah gedung yang gelap gulita, gedung tersebut sudah kumuh dan tidak berpenghuni. Dia berlari kearah yang tidak tentu arah. Napasnya sudah tersengal-sengal, dengan keringat dingin yang sudah bercucuran.

Dia benar-benar merasa kalut, dengan raut wajah yang sangat panik. Bibir pucat pasi itu, membuat dirinya terlihat begitu sangat ketakutan. Dia terus berlari sampai dirinya sudah bingung harus berlari kearah mana lagi.

Hingga sebuah suara membuat dirinya ketakutan.

"Arggggg."

Lelaki itu langsung membalikkan badannya, "Tolong maafkan aku?" Ucapnya.

"Argggg, ak-u tidak akan pernah memaafkan mu Huang Renjun."

"Mark, maafkan aku." Jedanya, "Aku tidak bermaksud meninggalkan mu." Lanjut Renjun.

Mark dengan wajahnya yang setengah sudah menjadi Zombie pun, langsung menghampiri Renjun yang kini sudah mudur dan berhenti di sebuah tembok. Mata Renjun begitu sangat ketakutan ketika melihat mata merah menyala milik Mark.

Mark terus melangkah dengan tangan yang siap mencekik leher Renjun, ketika sudah sampai dan saling tatap satu sama lain. Mark langsung menyerang Renjun tanpa ampun, membuat Renjun berteriak.

"Tolong maafkan aku." Ucap Renjun.

"Argggggg."

"Maafkan aku Mark, a-ku sungguh minta maaf dengan tulus."

"Aku tidak akan pernah memaafkan mu Huang Renjun, aku sangat membenci mu." Ucap Mark dan langsung melempar tubuh Renjun kesebuah kaca.

Prang!

Tubuh Renjun terjatuh dari lantai 33 setelah menghantam sebuah kaca. Terdengar sebuah tawa milik Mark yang sangat begitu jelas. Renjun berteriak dengan sangat kencang.

"TIDAK MAAFKAN AKU MARK!"

Setelah itu Renjun terbangun dari mimpi buruknya, napasnya tersengal-sengal, dengan keringat dingin di sekujur tubuhnya. Jaemin yang sejak tadi ada di ruangan tersebut langsung menghampiri Renjun.

"Apa kau bermimpi buruk?" Tanya Jaemin yang kini menyodorkan segelas air putih.

Dengan tangan yang bergetar, Renjun meraih gelas tersebut dan meminumnya. Jaemin dengan lembut mengusap punggung Renjun agar lelaki itu merasa tenang dengan apa yang dia lakukan.

Merasa tenggorokan Renjun sudah merasa lega, akhirnya Renjun pun menatap Jaemin dengan wajah pucat pasi nya itu.

"Kita ada dimana? Bukankah kita sedang melawan Yohan?" Tanya Renjun yang kini langsung melihat area pergelangan tangannya yang di infus.

Ghost Town (End)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora