08. Rumahmu istanamu

399 71 1
                                    

"Banyak yang mengatakan, rumah adalah tempat terbaik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Banyak yang mengatakan, rumah adalah tempat terbaik. Rumah adalah tempat dimana kita akan kembali sekalipun sudah berkelana jauh."

---oOo---

Hari benar-benar terik siang ini. Hawanya benar-benar tembus sampai tenggorokan Elrecha, membuatnya begitu kehausan. Jelas saja cuacanya begitu panas dan terik, matahari benar-benar berada di atas kepala karena jam dinding saat ini menunjukkan pukul 12 siang.

Laki-laki tinggi itu beranjak dari meja belajarnya. Ia yang sebelumnya sibuk mengerjakan soal-soal untuk menghilangkan gabutnya, kini berjalan keluar dari kamar mencari sesuatu yang bisa mendinginkan tenggorokannya kembali.

Sebelum itu, ia pergi menghampiri kamar kakaknya yang tepat berada di sebelah kamarnya. Alisnya mengkerut ketika mengetahui pintu kamar itu tidak terkunci dan ternyata Aksara memang belum pulang sedari tadi pagi. Jam makan siang sudah akan tiba sebentar lagi tapi si sulung itu belum juga sampai di rumah.

Elrescha sangat ingin menghubunginya, jujur saja dia juga merasa khawatir bagaimana jika terjadi apa-apa pada Aksara. Tapi Elrescha juga tidak ingin mengganggu urusan Aksa. Jadi dia memilih untuk tetap diam. Jika satu jam kemudian Aksara masih belum pulang juga, barulah dia akan menghubunginya.

Si bungsu di keluarga ini kembali melangkahkan kakinya menuruni anak tangga menuju dapur yang jaraknya lumayan jauh karena memang rumah ini yang begitu luas. Kadang rasanya Elrescha malas untuk jalan ke dapur karena begitu jauh. Tapi kali ini tidak ada malas-malasan. Jika dia malas, maka dia akan mati kehausan ㅡbegitu pikirnya.

Di dapur sudah ada bi Ami yang tengah menyiapkan makan siang hari ini. Wanita paruh baya itu tengah sibuk memotong-motong bahan makanan yang akan ia gunakan untuk bahan masakannya. Sekilas ia tersenyum ketika menuadari Elrescha ada di sana.

"Bi, Bang Aksa ada bilang ke bibi nggak, dia mau kemana?" tanya Elrescha sembari membuka kulkas mencari minuman dingin.

"Nggak, kenapa Nak Rescha?" tanya bi Ami kembali.

"Ya, nggak. Sampe jam segini Bang Aksa belum pulang. Kan mau makan siang? Tadi Bi Ami sama abang ada bicarain pesanan. Kali aja Bi Ami tau kan?"

"Oh itu, bibi juga nggak dikasi tau sih dia mau kemana."

"Memangnya Bang Aksa pesan apa, Bi?"

Pertanyaan yang dilontarkan oleh Elrescha yang barusan itu mampu membuat Bi Ami panas dingin. Sebenarnya dia sudah tau akan pergi kemana Aksara tapi Aksa ingin Bi Ami merahasiakannya dari Elrescha atau anak itu nanti akan mengomel karena tidak diajak ke pemakaman.

"Bi? Kenapa?" tegur Elrescha karena bi Ami yang terus diam, bahkan tangannya juga ikut terdiam.

"Ah itu, Nak Aksara pesan minta dibeliin pengharum ruangan." Jawab bi Ami asal-asalan.

Dialog Hitam Putih ✓Where stories live. Discover now