28. Kebohongan yang terungkap

378 55 3
                                    

"Ada yang pernah mengatakan, sekeras apapun kebohongan disembunyikan, suatu saat pasti akan terbongkar juga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ada yang pernah mengatakan, sekeras apapun kebohongan disembunyikan, suatu saat pasti akan terbongkar juga."

---oOo---

"Bi Ami..."

"Bibi...."

"Rescha..."

Aksara mendatangi setiap sudut rumah dan tidak mendapati orang-orang yang sedari tadi ia panggil. Sebenarnya sedari tadi Aksara menjadi Elrescha. entah kenapa anak itu tidak ia lihat di dalam pandangannya. Tadinya Elrescha ada di dalam kamar Aksara, membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur Aksara, menonton tv sembari menunggu Aksara mengerjakan tugas. Karena begitu fokus dengan tugasnya, Aksara tidak menyadari Elrescha sudah keluar dari kamarnya. Entah sejak kapan, yang jelas ketika Aksara menutup buku tugasnya, ia sudah tidak melihat siapapun di atas tempat tidurnya. Bahkan tv itu juga sudah mati.

Aksara menge-check kamar Elrescha juga tidak menemukan si bungsu itu di sana. Aksara juga menge-check halaman belakang barangkali Elrescha ada di sana. Namun ia tidak melihat seorang pun di sana. Bi Ami yang sedari tadi ia sebut namanya juga tidak menjawab Aksara sama sekali. Kemana orang-orang ini? ㅡpikir Aksara.

Si sulung itu terus saja mengelilingi rumah yang tidak bisa disebut kecil itu. Sampai ia bertemu dengan bi Ami yang sedang membersihkan ruang kerja kakek. Langsung saja Aksara menghampiri wanita paruh baya itu.

"Bi Ami, liat Rescha nggak? Tadi dia ada di kamar Aksa tapi tau-tau udah hilang aja." ucap Aksara dengan nada suara yang terdengar panik.

"Nak Aksa, tenang aja. Nak Rescha lagi ada di teras depan." Jawab bi Ami.

"Ha? Teras depan? Ngapain?"

"Nggak tau, tapi tadi bibi liat dia Cuma berdiri aja sih di teras."

"Oh gitu, yaudah, makasih ya bi."

"Iya Nak Aksa."

Akhirnya Aksara bisa bernapas sedikit lega. Jika saja bi Ami mengatakan bahwa dia juga tidak mengetahui dimana Elrescha berada, pasti Aksara akan semakin panik. Mana tau kalau ternyata kepala Elrescha tiba-tiba kumat di suatu tempat tanpa ada yang menyadari dan tidak sadarkan diri di sana? itulah kenapa Aksara sangat takut membiarkan Elrescha sendirian kemana-mana.

Begitu ia mendengar bahwa Elrescha ada di halaman depan, Aksara langsung berlari menuju ke sana. Tapi alis di wajahnya terlihat mengkerut saat mendapati tidak ada seorang pun yang berdiri di teras rumah. Padahal tadi bi Ami mengatakan Elrescha sedang berdiri di teras depan. Si sulung itu menoleh ke sana kemari mencari Elrescha sampai seseorang meneriakinya di ujung sana.

"Bang Aksa!" teriak Elrescha sembari melambaikan tangannya.

Aksara bisa melihat dengan jelas Elrescha yang ada di sana melambaikan tangannya. Tapi yang membuat Aksara semakin bingung, Elrescha terlihat sedang memegang sebuah spons yang dipenuhi dengan busa. Serta kedua celananya ia gulung. Melihat Elrescha yang sedang berada di dekat mobil membuat Aksara berpikir anak itu sedang mencuci mobil. Tapi untuk apa dia mencuci mobil? Kemana pak Nabil? ㅡtanya Aksara dalam hati.

Dialog Hitam Putih ✓Where stories live. Discover now