Bab 11 : Awal Kebahagiaan atau Bencana?

776 149 7
                                    

Karena pernikahan sepakat diadakan di klan Blood Luna, maka keluarga Christian menghabiskan beberapa minggu ini di kediaman keluarga Abighail. Meski begitu, bukan berarti Daniel leluasa bertemu Steve atau sekedar menyapa. Pasalnya Steve selalu bersama Ben, kapanpun Daniel muncul maka Ben akan membawa Steve pergi menjauh. Ah, Daniel bisa menyimpulkan bahwa Ben menyukai Steve dan belum sepenuhnya rela melepas Steve untuk menjadi bagian keluarga Christian.

"Sebenarnya yang calon mempelainya Steve itu Ben atau kamu? Kkkk..." Justin berujar mengejek ketika melihat Daniel hanya berdiri mematung memperhatikan Steve yang baru saja ditarik Ben menjauh di taman belakang mansion.

"Aku sendiri bingung." Daniel berujar datar, Justin kemudian merangkul bahunya.

"Eeeey, tidak percaya rasanya adik kecilku akan melangkahiku dan Jay. Sejak kapan Daniel Christian bisa jatuh cinta, huh?" Sepertinya hari-hari Justin tidak lengkap jika tidak mengganggu calon adik iparnya ini.

"Astaga, berhenti mengejekku sebelum Kak Jay memberimu kejutan." Mungkin Daniel terlihat jengah, tapi sejujurnya ia senang karena dengan begini ia tidak merasa kesepian dan berbeda.

"Ya ya ya baiklah... Pakaian pernikahan kalian akan datang nanti sore, aku ingin lihat seperti apa selera dua Alpha ini." Justin menaik turunkan alisnya.

"Aku tidak peduli bentuk dan warnanya, semuanya ku serahkan pada Steve saja. Kalau dia suka, maka itu mutlak." Jawab Daniel, tampak senyuman samar terpatri.

"Wow, wow, wow! Daniel, kau kerasukan?" Justin tentu saja terkejut. Biasanya Daniel adalah orang yang pemilih dan sangat perfeksionis, dan sekarang ia berubah hanya karena seorang Steve Abighail? Justin jadi penasaran dengan Steve.

"Sudahlah, aku akan masuk. Ada beberapa hal yang mau ku bicarakan dengan Kak Jay." Daniel berlalu, Justin mengekori di belakang.

.

Seperti yang dikatakan Justin, pakaian pernikahan Daniel dan Steve tiba sore ini. Kini keduanya tengah mencoba pakaian itu dibantu beberapa pelayan. Ada Jay, Ben, dan Troye yang ikut melihat. Reaksi seisi ruangan bisa kalian tebak pastinya, kan? Steve dengan tuxedo putihnya terlihat seperti pangeran sedangkan Daniel dengan tuxedo hitamnya tampak seperti seorang ksatria. 'Serasi' adalah kata yang menggambarkan dua insan ini.

Steve terpaku melihat bagaimana tuxedo Daniel terlihat mewah hanya karena yang memakainya adalah seorang Daniel Christian. Berbeda dengan Daniel, ia sebenarnya sangat takjub melihat Steve, tapi entah mengapa wajahnya tetap datar padahal Ben sudah histeris melontarkan berbagai pujian melihat Steve dengan setelan putihnya.

"Waaaah, memang, ya? Aura pengantin itu beda." Gurau Troye. Steve tampak menunduk malu, sementara Daniel hanya tersenyum tipis.

"Troye, jangan dipuji, lihat pipinya Steve mulai berubah warna hahahaha..." Jay menambahi, Steve semakin menunduk menyembunyikan wajah.

"Tapi yang dikatakan Kak Troye benar, kok! Steve dan Daniel jadi semakin tampan!" Yep, Ben masih histeris melontarkan pujian. Oh astaga, Steve ingin lari rasanya dan menyembunyikan diri.

.

Hari yang ditunggu pun tiba. Aula besar diluar ruangan milik keluarga Abighail adalah tempat diadakannya acara, dimana Daniel dan Steve saling mengambil sumpah setia dengan disaksikan ribuan pasang mata dari berbagai klan dan wilayah. Walau sangat gugup, Steve berhasil mengucapkan sumpahnya setelah Daniel di depan tetua.

Setelah saling memasang cincin, Daniel mengecup dahi Steve diiringi riuh tepuk tangan para tamu. Saat ini jantung Daniel ingin meledak saja rasanya, ia bahagia sekali karena bisa memiliki malaikat yang membuatnya jatuh hati belasan tahun lalu. Tidak berbeda jauh dengan Daniel, jantung Steve pun berdebar tak karuan karena kecupan Daniel di dahinya. Tidak sedikit para hadirin yang menangis terharu dan memberi doa-doa baik untuk pasangan baru ini.

It's Not System (YeonBin AU) - [END]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon