prolog

279 19 1
                                    

Disaat sinar hangat mulai terasa menyinari diatas kepala para manusia yang berlalu lalang mulai melakukan aktivitas yang sesuai dengan keadaan

Angin yang berhembus lembut disela-sela orang-orang pejalan kaki dan pepohonan yang membuat daun-daun mereka menari-nari

Disaat semua orang sangat santai, gadis ini berlari secepat cahaya melewati para anak-anak sekolah yang berjalan santai.

Tanpa rasa bersalah membuat orang-orang terkejut dengan kehadirannya yang tiba-tiba, menabrak beberapa orang-orang itu tanpa minta maaf yang benar

Ini bukan yang pertama, dan dia berharap ini terakhir kalinya. Penuh perjuangan dan penyesalan disetiap langkah kaki yang diayunkannya, serta ocehan dan makian dari mulutnya untuk dirinya sendiri

Gadis itu menunduk dan memenganggi perutnya, mengatur nafas berantakannya. Disatu sisi ia merasa lega karna sampai dikelasnya sebelum gerbang benar-benar tertutup, disisi lainnya ia menaruh perasaan penuh dendam pada seseorang yang membuatnya harus berlari-lari seperti itu

'Sialan, aku akan menginjak-injak mu nanti' batin (name) mengepal kedua tangannya

(Name) lalu menyeka keringat yang membasahi keningnya dan mungkin membasahi seluruh tubuhnya, padahal masih sangat pagi tapi dirinya sudah dipenuhi keringat

"(Name) kau sudah datang? Selamat pagi," sapa seorang gadis yang keluar dari ruang kelas. (Name) hanya tersenyum lebar penuh rasa lelah

Gadis itu memenganggi pundak (name) dengan tangan lembutnya, "kau sudah bekerja keras, aku akan membelikanmu minuman dingin kau bersihkan dirimu didalam," ucap Nezuko teman sekelasnya

Kedua netra hijau (name) berbinar sampai menitikan air mata haru, rasanya ia melihat seorang malaikat yang tersenyum dan berbuat baik padanya

Bahkan kebaikan hatinya seolah berbeda jauh dengan malaikat biasanya, Nezuko tidak bisa disamakan dengan seorang malaikat. Tidak salah dia benar-benar adik dari kak Tanjiro

(Name) memasuki ruang kelasnya dan melihat suasana kelas yang ramai seperti biasa dipagi hari, manik hijaunya tertuju pada sudut ruangan salah satu bangku yang sudah berpenghuni

Seorang laki-laki dengan rambut hitam panjang dan sedikit mint diujung rambutnya, kedua manik sayu mintnya melihat keluar jendela

Entah mengapa setiap kali melihat laki-laki itu dirinya merasa anak itu adalah tokoh utama dalam suatu anime. Umumnya tokoh utama pada suatu anime bergenre sekolah pasti duduk didekat jendela dan berada barisan belakang

'Kalau begitu aku juga tokoh utama,' batin (name) yang berlari ke bangku miliknya yang berada didepan anak itu

Gadis itu tidak pernah menyapa laki-laki itu, dari pada sakit hati karna dihiraukan lebih baik pura-pura tidak tahu kalau laki-laki itu ada

(Name) sibuk dengan dirinya sendiri, mengelap wajahnya dengan sapu tangan menghilangkan rasa tidak enak yang menguyur tubuhnya. Mengikat kembali rambut hitam bercampur biru pendek miliknya

Pelajaran dipagi hari telah berlalu dengan rasa bosan yang terus memenuhi atmosfer ruang kelas, tapi atmosfer rasa bosan itu hilang begitu saja setelah bel istirahat berbunyi menyusuri koridor

Koridor yang tadinya terdengar sunyi berubah menjadi ramai setelah suara bel itu berbunyi, beberapa anak-anak hanya mengobrol dikelas, membeli minuman dingin pengganjel rasa lapar sebelum makan siang tiba

Gadis bermanik hijau mendatangi meja Nezuko, yang disambut senyum manis sang pemilik meja

"Jika tidak menggangu, apa kau bisa menemaniku kegedung SMA Nezuko?" Pinta (name) yang dibalas anggukan tanpa rasa keberatan Nezuko

Just Say It! •|• Mui × ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang