Koridor sekolah mulai terasa sepi dan satu per satu kelas mulai kehilangan penghuninya, bel sekolah berbunyi beberapa menit lalu hanya menyisikan orang-orang yang bertugas membersihkan kelas
"(Name) tolong bereskan barang-barangnya," seru salah satu teman sekelas (name) yang lalu menghilang saat (name) menganggukkan kepalanya
Hari ini giliran (name) yang bertugas,tapi beberapa temannya meninggalkan dirinya setelah merasa selesai bersih-bersih. Tinggal (name) seorang yang membereskan barang-barang lalu ia resmi bisa pulang
Suara ketukan terdengar ditelinga (name) saat ia hendak mengambil tas dari mejanya, dari ambang pintu laki-laki menatap tajam kearahnya
Hanya sebuah senyum lebar yang bisa (name) berikan menyambut tanpa suara Muichiro yang masih menatapnya dengan sangat tajam
Muichiro meletakkan sebuah sweater diatas meja dekat dengan pintu lalu berdiam diri ditempat memperhatikan (name) dari kejauhan
"Maaf tentang siang ini, aku juga tidak minta maaf secara benar tadi," ucap (name) yang sadar dengan sendirinya tatapan tajam Muichiro
Laki-laki itu pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata, menghilang dibalik pintu. Hanya suara langkah kaki yang terdengar di koridor sekolah yang sunyi
(Name) berjalan mendekat hendak mengambil sweaternya kembali, maniknya tertuju pada sebungkus permen yang tergeletak diatasnya
Dengan cepat gadis itu berlari keluar kelas, "terima-," ucapannya terpotong saat melihat koridor sepi tampa suara. Padahal dirinya yakin tadi masih mendengar langkah kaki, 'dia cepat sekali,' gumam (name) lalu segera keluar dari gedung sekolah
(Muichiro × Reader)
Fanfic by Ryu
-Just say it !!
"Pagi," sapa (name) cerah, mengucapkan salam kearah Muichiro yang meletakkan kepalanya di pelukan tangannya
Seperti biasa tak ada jawaban, (name) hanya menghela nafas lalu duduk dibangkunya. Jika ada orang lain dipagi buta itu mungkin dirinya tak perlu repot-repot mengucapkan salam pertamanya untuk sebuah patung
"MUI SIALAN!!" Teriak seseorang dari ambang pintu, disertai dobrakan keras pintu yang tertutup setengah
"INI MASIH TERLALU PAGI-," lanjut anak itu sambil menghentakkan kakinya
Lalu laki-laki itu diam terpaku melihat sosok (name) menatap lugu tanpa mengerti apa-apa, senyum canggung mereka diwajah gadis itu
"Kau tidak melihat apa-apa," ucap anak itu lalu masuk dan berjalan lurus kearah Muichiro
Anak yang sangat mirip dengan Muichiro membisikkan sesuatu ditelinganya yang mungkin bukan urusan (name). Anak itu kini berada tepat didepan (name) menarik kursi didepan bangku (name) dan menatap tajam ke manik hijau gadis itu
"Hashibira (name), benarkan?" Tanya anak dengan identitas sebagai kakak kembar Muichiro. (Name) mengangguk dengan tatapan penuh kebingungan
"Kau menumpahkan susu ke kepala adikku kemarin?" Tanya Yuichiro dengan menatap tajam
(Name) hanya menggangguk pasrah, walau kedua anak itu kembar tapi entah kenapa (name) sangat takut dengan Tokito bersaudara yang saat ini sedang dihadapannya
"Kau terlihat sangat sengaja melakukannya, tak ada rasa bersalah diwajah bodohmu itu," ucap Yuichiro enteng, memancing amarah (name)
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Say It! •|• Mui × Readers
Romance(ongoing/slow update) Bagaimana jika kisah ini dimulai dari sebuah susu yang tumpah? Dari laki-laki penyendiri yang punya phobia terhadap orang lain jadi tergila-gila dengan anak rese yang gak punya niat menjalani hidup ? Udah nyatain berkali-kali...