04 : EZRA'S THE DEVIL

4.7K 296 45
                                    

"Aku akan bertahan semampuku sampai titik di mana kau menyuruhku untuk pergi."

-°°°-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-°°°-

"DORR!!"

Seseorang yang baru saja datang tiba-tiba mengagetkan Serena yang kelihatannya masih sibuk menulis sesuatu di buku tulisnya. Gadis itu terperanjat, membuat bolpoin yang ada di genggamannya terjatuh.

"Lo mah. Ngagetin!" kesal Serena.

Seseorang tadi langsung saja duduk disampingnya. Mengintip tulisan dibuku itu. "Angin malam ..." gumam orang itu.

Menyadari tulisannya tengah dibaca, segera Serena menutupi bukunya. Ia menatap tajam orang yang mengagetkannya tadi. "Nggak sopan, tau nggak!"

"Ya sorry, Ren. Eh, buku tugas lo mana? Gue semalem kan udah chat lo, beb," ucap orang itu dengan menaikkan turunkan alisnya. Bibirnya tersenyum merekah.

"Dih, lo nanya sendiri, jawab sendiri," ujar Serena. Gadis itu menyerahkan buku tugas tersebut pada temannya.

"Makasih sayangku ... muach!" Stefani. Seseorang yang tadi mengagetkan Serena itu, Stefani Handerson. Gadis yang semalam mengiriminya chat.

"Cepet ya. Awas aja kalo lama. Soalnya jam pertama nih."

Stefani langsung memberikan hormat pada Serena. "Siap, ratu."

***

Di jam istirahat, beberapa murid pergi ke lapangan basket indoor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di jam istirahat, beberapa murid pergi ke lapangan basket indoor. Mereka menyempatkan diri untuk menonton pertandingan basket antara kelas dua belas IPA B dengan dua belas IPA C. Pertandingan kini sudah memasuki ronde kedua, dengan skor sementara di menangkan oleh kelas IPA B yang diketuai oleh Ezra Gentala Mahardika.

Sedari tadi, Ezra menoleh ke arah tribun, mencari seseorang. Namun, sepertinya seseorang yang ia tunggu, tidak hadir.

"EZRA."

TOXICUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang