0.14

1.7K 239 53
                                    

"Nong Krist, ingin bermain bersama kami sebentar?" Seorang senior memanggil Krist yang baru saja keluar dari kelas terakhir nya, untuk bermain basket bersama dengan mereka.

Gun memandangi raut wajah Krist yang seketika berubah, menjadi sedikit lebih murung.

Gun sudah pasti bisa menebak apa yang sedang Krist fikirkan saat ini, anak itu pasti sangat ingin ikut bermain dengan mereka. Tapi hal itu terlalu mustahil untuk dilakukan, sekarang.

Krist ingin melambaikan tangan, sebagai bentuk penolakan. Namun, pergerakan nya tertahan. Seseorang memegangi pergelangan tangan Krist, membuat Krist refleks menoleh.

"Aw phi sing aku baru saj-"
"Pergilah"

Singto melepas genggaman tangan nya dari tangan milik Krist, membuat Krist memandangi Singto dengan tatapan seolah sedang mempertanyakan, maksut dari ucapan Singto tadi.

"Aku tidak sedang buru-buru, pergilah bermain. Aku akan menunggu mu di luar"

Tanpa menunggu jawaban dari Krist, Singto segera berlalu begitu saja. Meninggalkan Krist yang masih berdiri bersama dengan Gun, disana.

☘︎ ☘︎ ☘︎

Krist menyudahi permainan nya, kemudian berlari secepat kilat menuju kearah Gun yang terlihat sedang asik bercanda bersama kekasihnya, P'Off.

"Hey! apakah aku bermain terlalu lama?"
"Mai chai, kau bermain terlalu bagus"

Krist tertawa kecil mendengar jawaban dengan nada seakan sedang menggoda, dari mulut Gun.

"Seketika aku ingin muntah" ujar Krist, mengejek.

Krist duduk diantara Gun dan Off, sembari mengistirahatkan kakinya sejenak.

Krist sejujurnya masih tak habis pikir dengan Singto yang memberikan izin untuk bermain dengan bebas, hari ini kepadanya. Bahkan pria dewasa itu terlihat tidak mengawasi nya sama sekali.

"Apa ada yang salah dengan p'sing? Tiba-tiba saja membiarkan ku bermain dengan bebas, begitu saja" gumam Krist, namun masih bisa terdengar di telinga Off ataupun Gun.

"Bukan kah biasanya dia selalu memberikan mu kebebasan?" Off membuka suara, membuat Krist yang mendengar itu, tersenyum kecil.

"Chai krab phi. Tapi biasanya tidak semudah itu, dan bahkan sebenarnya, aku belum meminta izin kepada dirinya. Dia yang langsung memberikan izin itu kepadaku tanpa diminta"

Off menganggukkan kepalanya, tanda mengerti.
"Mungkin karna besok adalah hari ulang tahun nya, maka dari itu dia sengaja berprilaku dengan baik hari ini. Mungkin saja, bukan?"

Tubuh Krist seketika menegak, kemudian menoleh kearah Gun dengan binar mata yang berbeda dari sebelumnya.

"Ini awal yang baik kitt" Gun bahkan terlihat lebih bersemangat daripada Krist.

"Shia Gun! awal yang baik bagaimana?! apa yang harus kulakukan Gun?! aku tidak pernah mendekati pria sebelumnya, jadi apa sekarang?!"

"Oihh bersikap lah lebih tenang Kitt!"
"Oke krab, sekarang beritau aku, apa yang harus kulakukan ?!"

Gun menghembuskan nafas, perlahan.
"Mudah saja Krist, gunakan saja tubuh mu yang sangat sempurna ini, dia pasti tidak akan berfikir untuk menolak mu"

Singtuannghh 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang