Part 29.

2.8K 400 52
                                    

Pukul tujuh malam, Jennie sedang berkutat dengan peralatan masaknya saat ini. Dia sedang menyiapkan makan malam, untuk dirinya dan juga Lisa. Jennie memang senang memasak dan itu sudah seperti hobynya, jika sedang ada waktu kosong dia akan membuat beberapa makanan enak.

Lisa baru saja keluar dari kamarnya, dia mendengar suara dari arah dapur, ternyata suara spatula yang saling beradu dengan alat penggorengan. Lisa mendekat, berdiri disamping Jennie.

"Astaga, kau yang memasak semua?" Tanya Lisa membuat Jennie sedikit berjingkat kaget karena kehadiran Lisa yang tiba-tiba.

"Kau mengejutkanku Lisa." Tangannya bergerak mengelus dadanya, Lisa terkekeh melihatnya. Menampilkan gigi-giginya yang rapih kepada Jennie.

"Maaf. Aku hanya penasaran, kau benar-benar memasak semuanya?"

"Ya, dan ini sudah hampir selesai. Kau duduklah dulu dikursi, aku akan menyiapkan ini dimeja."

Lisa mengangguk, menurut pada perintah Jennie. Ia sedikit tidak enak karena terlambat keluar kamar, ia tertidur sampai pukul enam tadi, setelah itu mandi dan baru keluar pukul tujuh.

"Apa yang bisa kubantu?"

"Baiklah, tolong bantu aku untuk memuji masakanku nanti."

"Astaga Jennie, aku serius."

Jennie terkekeh, ia melepas apronnya setelah menyajikan makanan di atas piring. Lali bergabung bersama Lisa dimeja makan.

"Tidak perlu, lagipula aku sudah selesai memasak bukan?"

Lisa menghela nafas, sedikit tidak enak. Tapi ya memang faktanya Jennie sudah selesai memasak. Kini mereka makan dengan tenang, sesekali akan mengobrol singkat.

"Kau sudah mengatakan pada kekasihmu jika kau sudah sampai sini?"

"Belum, aku tidak menghubungi selama dua hari ini."

"Hey itu jahat sekali."

Saat ini Lisa yang terkekeh mendengar nada keterkejutan Jennie, dia memang sengaja tidak menghubungi Jungkook. Bahkan saat menghidupkan ponselnya tadi untuk memghubungi Ayahnya jika ia sudah sampai di London beberapa pesan masuk dan panggilan tidak terjawab dari Jungkook memenuhi ruang panggilan Lisa.

"Aku akan memberi kejutan padanya besok."

"Apa yang kau rencanakan?"

"Beberapa hari yang lalu aku mengatakan jika aku akan mengirim paket untuknya, paket kejutan yang pasti akan dia suka, dan paket itu adalah diriku sendiri."

Jennie membulatkan mata, menatap Lisa tidak percaya. Itu ide konyol Lisa yang mampu membuat Jennie tertawa saat ini.

"Kau konyol sekali Lisa, tapi kuharap rencanamu berhasil. Butuh bantuanku?"

"Emm, apa kau bisa diandalkan?" Goda Lisa pada Jennie, Jennie justru saat ini tersungut-sungut karena merasa diremehkan oleh temannya sendiri.

"Hey! Jangan remehkan aku, kau pikir aku gadis tidak berguna. Oh ayolah Lalisa, aku bahkan juaranya model disini."

Lisa tertawa lepas, dia hanya menggoda gadis itu, dan lihatlah responnya sesuai dengan dugaan Lisa. Jennie memang tidak pernah berubah dimatanya.

"Tidak perlu membanggakan diri seperti itu Jen, aku juga tahu."

"Nah, itu kau tahu bukan." Dengusnya.

"Sepertinya aku hanya perlu bantuanmu untuk mengantarku ke apartemennya." Putus Lisa pada akhirnya, jika dipikir itu akan menguntungkan Lisa karena tidak perlu mencari alamat Jungkook lewat maps, Jennie pasti mudah menemukannya daripada dirinya.

Stay With Me ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang