Part 32.

2.5K 308 32
                                    

Kernyitan didahi nampak jelas diwajah gadis yang masih memejamkan matanya menikmati tidurnya. Lisa mengerjapkan matanya pelan, sedikit terganggu dengan sinar mentari yang masuk dicelah-celah gorden putihnya. Dia beranjak dari tidurnya, menyibak gorden, menguap lebar-lebar dan meregangkan tubuhnya.

Presensi jam dinding berwarna putih gading menerbitkan senyum dibibirnya, sudah pukul enam lebih. Lisa bergegas masuk ke dalam kamar mandi, hari ini dia ada janji dengan Jungkook tapi setelah lelaki itu kuliah. Jadi, pagi sampai siang ia akan menghabiskan waktu dengan Jennie.

Dua puluh menit berlalu, Lisa sudah selesai mandi. Dia keluar dari kamar dan lagi-lagi sudah mendapati Jennie sudah berada di dapur. Cepat-cepat Lisa mendekat saat Jennie tengah memasang apron, sepertinya dia belum terlambat untuk ikut membantu menyiapkan sarapan.

"Hey, sudah bangun?" Tanya Jennie yang menyadari kehadiran Lisa.

"Hmm. Kupikir kau belum bangun, aku sengaja bangun pagi untuk menyiapkan sarapan. Rupanya kau bangun lebih awal dariku." Ujar Lisa kecewa.

Jennie tertawa pelan, sebenarnya dia tidak bisa bangun terlalu pagi juga. Tapi karena ada Lisa disini, dia merasa harus mulai terbiasa untuk bangun lebih pagi. Tidak mungkin dia membiarkan sahabatnya repot-repot menyiapkan sarapan untuk mereka bukan.

"Aku juga baru bangun, kau tidak perlu menyiapkan sarapan, itu pekerjaanku Lisa.."

Lisa menggeleng tanda tidak setuju.

"Tidak tidak, biarkan aku yang membuatnya."

"Memangnya kau bisa?" Tanya Jennie memastikan, dia sebenarnya sudah tahu dari Ayah Lisa jika sahabatnya itu tidak begitu pandai memasak, karena itu Jennie tidak ingin membuat sahabatnya repot dan terjadi apa-apa.

Disisi lain Lisa merengut, dia memang tidak secekatan Jennie dalam memasak. Tapi bukan berarti dia juga tidak bisa, ya katakanlah dia bisa membuat telur ceplok dan omlet tanpa gagal ataupun memasak nasi goreng kimchi, ah satu lagi smoothies yang dia buat juga tidak pernah tidak terasa enak. Jadi bagi Lisa, bukankah hal itu bisa dikatakan jika ia juga tidak terlalu buruk dalam memasak.

"Aku bisa, tapi memang tidak sehebat kau.."

Mendengar nada sedih Lisa nan ragu-ragu Jennie tertawa terbahak, lucu sekali melihatnya seperti itu.

"Aku tahu aku tahu, ya sudah ayo kita buat sarapan ini bersama."

"Baiklah kalau begitu."

Setelah obrolan yang cukup panjang akhirnya mereka berkutat didapur bersama. Jennie bertugas membuat makanan, sedangkan Lisa bertugas membuat minuman sehat dari beberapa sayuran hijau dan buah-buahan.
Setengah jam berikutnya, meja makan sudah tersaji oleh makanan yang Jennie buat beserta greenjuice yang dibuat Lisa.

"Waaahhh.. siapa yang membuat ini semua.." Kareen yang tiba-tiba datang dengan rambut mengusut seketika berbinar ketika melihat semua makanan sudah tersaji di atas meja.

Jennie menepis sebelah tangan Kareen yang baru saja akan mencicipi makanan.

"Cuci wajahmu dan gosok gigi dulu eonni, kau perlu melakukannya sebelum makan."

Kareen mencebik, dengan langkah gontai dia pergi ke kamarnya kembali. Lisa hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum tipis, Jennie itu sosok yang baik tapi juga tegas jika menyangkut orang-orang disekitarnya. Belum ada lima menit tapi Kareen sudah kembali, ia sudah duduk dihadapan Lisa dan Jennie, karena Kareen paling tua diantara mereka jadi dia memimpin doa, baru kemudian mereka makan bersama.

"Jadi hari ini kau akan pergi kemana?" Jennie memulai pembicaraan dengan bertanya pada Lisa.

"Jungkook mengajakku pergi setelah dia selesai perkuliahan nanti."

Stay With Me ✔Where stories live. Discover now