Bab 26

334 63 11
                                    

Jangan lupa untuk vote dan comment ya
Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tempat ternyaman untuk berkumpul adalah di studio Jongin. Bukan studio sebenarnya, Tempat itu mulanya adalah sebuah gudang yang Jongin sulap menjadi sebuah tempat yang sangat nyaman dengan berbagai fasilitas di dalamnya. Ia membeli Televisi berukuran sangat besar dengan speaker yang sangat bagus untuk menunjang kegemarannya mennton film. Semua jenis video game juga tersedia di sana. Jongin juga membeli alat untuk karoeke untuk bersenang-senang. Di studionya juga terdapat cermin yang sangat besar, membuat ruangan itu seolah sebuah studio tari.

Baekhyun yang sudah seperti sangat dekat dengan Jongin nampaknya sudah tidak memiliki rasa sungkan saat berada di sangat. Ia memakai semua fasilitas yang ada di studio tersebut tanpa harus susah payah meminta izin kepada Jongin terlebih dahulu. Nmaun berbeda dengan Chanyeol, Kyungsoo, dan Sehun yang nampaknya masih belum terbiasa dengan studio tersebut. Mereka lebih memilih ikut-ikutan memainkan apa yang dimainkan oleh Baekhyun dan Jongin.

Tanpa ragu, Baekhyun memutar film bergenre psycopath. Mulutnya terus berceloteh karena si psycopath tak kunjung tertangkap.

“Aish, berhentilah mengeluh, dan nikmati saja alurnya. Akan sangat membosankan jika psikopatnya langsung tertangkap. Lagipula aku sangat menikmati bagaimana caranya membunuh dan menyiksa korbannya, Itu sangat menakjubkan.” Komentar Jongin atas apa kelakuan baekhyun. Baekhyun yang mendengarnya langsung melemparkan bantal kepada Jongin.

“Kau berbicara seolah-olah kau adalah salah satu dari mereka. Orang waras mana yang menikmati adegan seperti itu.”

“Yak Baekhyun. Apa kau tidak bosan melihat seorang detektif yang selalu berhasil menangkap penjahatnya, Ayolah, biarkan sekali-kali kejahatan lah yang menang. Lagipula ini kan film, dasar tidak seru.” Adu mulut terus berlanjut karena tidka ada yang mau mengalah. Mereka sangat sering berbeda pendapat, namun hal itulah yang menjadikan mereka sangat dekat.

Melihat mereka bertengkar, membuat yang lain memilih melakukan aktivitas yang berbeda-beda. Chanyeol langsung menggunakan alat olahraga di studio tersebut, sedangkan Kyungso mencoba alat karoeke Jongin, dan Sehun masih menjadi penonton setia perkelahian tersebut.
Perkelahian itu benar-benar berhenti ketika Jongin dan baekhyun merasa lelah. Hari cukup malam, membuat mereka berempat harus pulang meninggalakn Jongin, terlebih lagi Minseok sudah menjemput Kyungsoo  untuk pulang ke rumah.

“Apa sangat menyenangkan?” Tanya Minsoek memulai pembicaraan.

“Sangat. Aku tidak menyangka bahwa Jongin mempunyai studio sekeren itu, apa kita juga harus mmebuatnya di rumah?” Tanya Kyungsoo.

“Boleh saja. Aku akan belikan alat-alat olahraga untuk mengisi studionya.” Jawab Minsoek dengan nada meledek.

“Ahhh, hyung. Kau sangat menyebalkan.” Rajuk Kyungsoo. “Entah mengapa aku sangat suka bernyanyi akhir-akhir ini. Baekhyun suka sekali mengajakku untuk menyanyikan sebuah lagu. Teman-temanku juga memuji bahwa suaraku sangat indah. Apakah itu benar?”

“Nyanyikan sebuah lagu agar aku bisa menjawabnya dan setelah itu mungkin aku bisa mempertimbangkan untuk membelikan alat karaoke atau tidak” Jawab Minseok santai.

“Lupakan, aku malu. Kau pasti akan meledekku.”

“Wae? Kenapa aku harus meledekmu jika suaramu bagus. Lakukanlah. Aku akan mewujudkan keinginanmu jika kau bernyanyi dengan sungguh-sungguh di depanku.” Jawab Minseok dengan nada serius.

Dengan ragu, Kyungsoo mulai bersenandung. Iya menyanyikan lagu Talking to the moon dari Bruno Mars. Minsoek tau bahwa Kyungsoo dpat bernyanyi dengan baik. Nmaun ia tidak menyangka bahwa suara Kyungsoo sangat bagus ketika ia bernyanyi dengan sungguh-sungguh.

Days With My Hyung [New Account]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang