» pomh.04 - rules

394 65 2
                                    

lemesin readers!
⚠ bahasa absurd, umpatan, typos, bijak dalam menyikapi ya

---

lembar keempat, rules.

Ternyata oh ternyata Sharen adalah roommate Jervine di kostnya, sungguh kejutan bukan? Lalu siapa saja yang tahu mengenai hal ini?

Dan jawabannya adalah hanya Javier saja, karena ia yang merekomendasikan kost tersebut.

Bahkan antek - antek keduanya pun tak tahu mengenai hal ini, yang mereka tahu hanya satu. Bahwa Sharen sangat membenci Jervine, garis bawahi, dibold + italic!

Tentunya untuk tinggal berdua dengan musuhbagi Sharen—membutuhkan sebuah rules atau peraturan yang membatasi.

Berikut ini merupakan rules - rules yang diterapkan cewek galak itu kepada Jervine. Jervine yang saat itu hanya bisa pasrah dan setuju saja, tapi tak jarang ia juga akan menentang.

Tapi jangan pikir jika Jervine juga tak mengajukan rules untuk Sharen, enak saja!

Ini rulesnyaa  ..

" Satu, nanti di sekolah ataupun dimanapun itu. Jangan sok kenal sama gue!" Jervine mencebik " Ya masa ga kenal sih? Terus kalau semisal ada satu temen kita yang ngenalin gimana?" Tuntut Jervine.

" Y-ya, intinya tuh jangan deket - deket lah!" Larang Sharen seraya mengacungkan spidol merah ke wajah Jervine.

" Serah."

Dan benar saja! Waktu itu Seyan sempat mengenalkan Jervine kepada yang lain,

" Kenalin, ini Jervine. Gebetan gue."

Bahkan dengan gamblang cewek itu mengclaim Jervine sebagai gebetannya. Sharen sih hanya bisa berdecih, gatau aja Jervine dikandang gimana, batinnya.

" Kedua, no skins—"

" Kok gitu!?"

" Hah?"

" Ya masa gada skinship, ntar kalau gue mau ci—eh, kalau semisal lo jatuh apa kepleset di kamar mandi gue mau nolongin gimana? Masa harus sedia sarung tangan?" Bahkan cowok itu menentang sampai nyolot.

" I-iya juga sih, tapi kan!—ish, yaudahlah! Skinship sesuai kebutuhan aja." Jervine merotasikan bola matanya " Lu kira makan?"

" Diem deh!" Sharen masih fokus menuliskan rules kedua tersebut.

" Ketiga," Sharen memandang Jervine sebentar " Ketiga apa? Mikir dong ah!"

Ctak!

" Ahh," Jervine mengusap keningnya yang diketuk Sharen menggunakan spidol.

" Santai dong!" Gerutunya " Ketiga, jangan ikut campur urusan masing - masing!" Sharen menjentikkan jarinya.

" Boljug!" Kemudian dengan lancar cewek itu menuliskan rules ketiga.

Dan kenyataannya, rules yang mereka buat adalah definisi dari peraturan untuk dilanggar. Karena mematuhinya, tak semudah itu.

---

" Mau kemana lo?" Jervine tak menghiraukan pertanyaan Sharen dan memilih untuk meraih helm fullfacenya.

" Astaga Shaa, lo nanya kok sama PATUNG!" Kata cewek itu sembari menirukan gaya Rere, cucok!

Jervine yang mendengarnya pun terkekeh " Jaya."

" Hah? Ngapainn?" Jervine merotasikan bola matanya " Ya ke Jaya kalau ga balapan ya ngapain??" Tanyanya gemas.

Fyi, Jaya adalah tempatnya anak geng motor nongkrong, balapan, main, kumpul ya seperti itulah. Dan termasuk juga Jervine beserta para kacungnya—kalau kata Sharen—pasti memilih Jaya sebagai tongkrongan malam.

" Jam sepuluh nanti gue kunci pintunya!"

" Dih siapa juga yang mau pulang, lagian gerbang kost jam sebelas juga udah digembok. Paling balik subuh nunggu dibuka." Sharen menghela nafasnya " Serah, kalau kenapa - kenapa juga lo yang ngerasain."

" Yaudah gue pergi dulu,"

" Dih siapa lo pake izin segala."

Lah tadi yang nanya siapa bund?

---

" Dana!" Dana yang dipanggil namanya pun menoleh " Babe!" Kemudian cowok itu melambaikan tangannya.

Cewek dengan rambut yang dikepang itu berjalan menghampiri kumpulan tersebut, Jervine yang tengah menenggak minumannya pun segera meletakkan gelasnya.

" Tumben mau kesini, hm?" Dana mengelus rambut panjang ceweknya " Aku gabut dirumah." Katanya dengan bibir yang mengerucut gemas.

Jervine hanya bisa memandang keduanya, bahkan yang dipandang pun seperti tak sadar situasi.

" Habis ini siapa?" Tanyanya setelah sekian lama diam. Kemudian Han berlari menghampiri dari arah sirkuit " Vier! Gas!" Javier yang hendak berdiri pun jadi tertahan akan cekalan tangan Jervine.

" Apa Vine?" Panggilan kesayangan.

" Gue aja yang maju." Vier menautkan kedua alisnya " Lo kan, baru sembuh?" Cowok itu mengangkat bahunya.

" Gue aja." Hekal bertepuk tangan dari bangkunya, terlihat dari wajahnya yang bersemu cowok itu sudah terlanjur terbang.

" Jervinee aselolee ~" Dendangnya " Ayoo majuu," Bibirnya mengerucut " Nanti Somi gue relain buat eloo." Katanya dengan kedua tangan yang memangku dagu, masih dengan bibir mengerucut.

Plak!

" Aishh," Rendy menggeplak bibir Hekal " Nanti lo nangis." Cibirnya " Kalau gue nangis ya lo bawain ember yang guedeee." Kedua tangannya terangkat membentuk tanda love.

" Ayo Jervinee ~ cemungutt! Nanti gue kasih kontaknya Mbak Enjell."

" Enjel siapa?" Tanya Jemi, jiwa - jiwa buayanya bangkit dalam hitungan detik " Istrinya Vicky Prasetyo." Hekal mengedip - kedipkan matanya.

" Goblok, sadar koe le!" Jemi mengguncangkan badan Hekal, sedangkan yang diguncangkan malah tertawa " Ahaha, Ren, gempanya kurang kenceng."

Sinting!

Sementara itu, Jervine tak menghiraukan ucapan dari Hekal barusan. Bahkan sejak cowok itu mengoceh saja Jervine sudah tidak ada disana. Ia ingin segera mengenyahkan seluruh pikiran yang mengganjal.

Cowok itu memakai Panther, motor ninja hitam milik kembarannya untuk berduel. Sedangkan Alvine, ninja hijaunya ia biarkan nganggur diparkiran. Lumayanlah, semisal kalau nanti jatuh kan yang rugi Vier bukan dia.

Jervine segera mengaitkan kaitan helmnya agar tak lepas, menurunkan kaca. Kemudian memutar gas, menciptakan suara bising juga kepulan asap yang mengganggu penglihatan.

Untuk itu pengelola Jaya menyediakan seorang cewek seksi dengan pakaian minim pemegang bendera start, jadi penglihatannya tidak pahit dengan asap, tapi ada segarnya juga.

" Three!" Cewek itu tersenyum, " Two!" Mengedipkan sebelah matanya.

Kemudian menjilat bibir bawahnya dengan seksi, " One!"

Keduanya segera berpacu kencang meninggalkan garis start. Yang Jervine inginkan hanya satu, semuanya hilang bersamaan dengan angin.

Termasuk perjanjian sialan itu.

---
nikmatin aja dulu,

to be continued.

𝗣𝗥𝗢𝗢𝗙 𝗢𝗙 𝗠𝗬 𝗛𝗘𝗔𝗥𝗧𝗕𝗘𝗔𝗧Where stories live. Discover now