I Hate You!

794 114 4
                                    

Sudah lewat empat bulan berlalu begitu saja tetapi kondisi pernikahan Doyoung dan Taeil tidak kunjung membaik. Doyoung selalu membela dan melindungi Yangyang saat Taeil hendak membawanya pergi.

Sampai sekarang pun keduanya masih pisah ranjang dan tidak bertegur sapa, mereka hanya bicara saat sedang debat saja. Pernikahan mereka hancur dan semakin hancur saat Taeil jarang pulang ke mansion.

Selama empat bulan juga Doyoung tidak menemui Wendy. Padahal wanita itu terus mengirim pesan untuk berkunjung bersama Yangyang. Hati Doyoung belum siap bertemu dengan Wendy, tetapi Doyoung masih bisa percaya pada Wendy kalau wanita itu adalah orang baik.

Permasalahannya hanya satu yang paling besar dan utama. Suaminya tidak bisa menerim kehadiran baby Yangyang bagaimana pun itu. Doyoung menyayangi Yangyang, Ia akan terus mempertahankan anak ini meskipun harus menerima tamparan dari Taeil.

Akhir-akhir ini Taeil sering kali bersikap kasar padanya, ringan sekali suaminya melayangkan tangannya ke tubuh Doyoung. Hatinya nyeri saat mengetahui  sifat Taeil yang berubah seperti ini, Taeil juga sering mengancam seperti akan terus menyiksanya jika tetap mempertahankan Yangyang. Taeil hanya menerima anak yang ada didalam kandungan Wendy.

"Memang tidak tahu diuntung, sudah ku turuti untuk melakukan program anak dan kau malah memungut anak sialan itu!" Taeil menjambak rambut Doyoung saat memberi baby Yangyang susu.

"Sakit hentikan hiks" Doyoung menangis.

"Taeil hyung hiks lepas" Doyoung dengan berani melempar botol berisi susu kearah Taeil hingga akhirnya suaminya melepaskan jambakannya, menatap keji bayi yang tidak berdosa yang ada di gendongan Doyoung.
.
.
.
.
Siapa lagi kalau bukan Yuta, tidak mungkin Doyoung bercerita pada Haechan yang pasti akan membela kakaknya. Doyoung menangis pelukan Yuta, disana lukanya juga diobati oleh Yuta.

"Kau tidak ingin bicara pada Jaehyun atau Taeyong?"

"Tidak, aku kuat hyung" Doyoung tersenyum tipis.

"Kau sangat berantakan Doy, apa yakin bertemu Wendy dengan keadaan seperti ini?"

"Aku hanya merindukannya, tidak apa-apa aku baik" Doyoung menyakinkan Yuta yang sangat khawatir dengan keadaan Doyoung dan anaknya.

Doyoung keluar dari mobil setelah Yuta memarkirkan mobilnya, kemudian memberi tahu Yuta untuk tidak menunggu. Doyoung memencet bel apartemen dan Seulgi lah yang membukanya, diserahkannya Yangyang pada Seulgi baru kemudian Doyoung masuk kedalam sana. Wendy sedang bersandar pada sofa sembil mengelus perutnya yang membuncit, Doyoung menghampiri dan memeluk wanita itu.

"Doyoung?" Wendy tersentak kaget karena dipeluk dari belakang.

"Aku merindukanmu dan anakku" Doyoung mencium pipi Wendy.

"Kemarilah, sudah empat bulan kau tidak menemaniku." Wendy menepuk-nepuk bagian kosong disebelahnya.

"Bukannya Taeil hyung sering mengunjungimu?" Doyoung membelai perut Wendy.

"Dia sering kemari, tapi hanya memastikan anak kalian sehat"

"Doyoung kau terlihat kurus, apa kau makan dengan baik?" Wendy menyentuh pundak Doyoung.

"Ah, aku memilih untuk tidur jika lapar. Mengurus bayi cukup melelahkan" Doyoung cengengesan.

"Kan sudah aku bilang kau dan Yangyang bisa disini setiap siang, hitung-hitung sebagai teman main ku"

Inilah mengapa Doyoung percaya pada Wendy. Wanita itu tidak mungkin ada niat untuk merebut suaminya. Bahkan dikondisi keluarga internal yang sebenarnya sedang sangat panas Wendy tidak memanfaatkan kesempatan tersebut. Atau sebenarnya Wendy tidak tahu jika hubungan antara Doyoung dengan Taeil sedang tidak baik.

Hello Baby!! [Moon Taeil x Kim Doyoung]Where stories live. Discover now