A.A 38 (otw end)

26 2 0
                                    

Jangan lupa vote & comment
******

Senin, 8 Agustus 2020.

Nanda merobek angka dalam kalender tersebut sehingga angkanya sudah tidak terbentuk lagi. Angka yang sangat ia sukai, dulu. Sekarang... semuanya hanya kenangan, ia menjadi benci dengan angka 8 bahkan sangat membenci.

Terkadang Nanda jika melihat soal nomor 8 ia akan mencoret nomor tersebut dengan pulpen hitam hingga tidak terlihat. Nomor 8, angka yang menandakan seperti tanda infinity, tanda yang paling Nanda benci juga.

Infinity berarti selamanya tak akan terputus, omong kosong. Nanda tidak pernah suka mendengar kata itu.

"Semangat Nanda masih tersisa 17 jam lagi," batin Nanda menyemangati diri dengan nada miris.

Nanda keluar dari kamarnya sambil memakai tas berwarna putih di sebelah kanan bahunya. Mengucapkan salam kepada bibi yang sedang menyapu lantai tak lupa dengan senyuman manisnya. Hari ini harus spesial.

"Nanda!" panggil mamanya dengan nada sinis.

"Hm," gumam Nanda turun dari lantai 2 menggunakan tangga.

"Nanti kamu jangan kemana-mana ya. Hari ini Nadin bakalna ada acara, dan kamu harus tetap di rumah membantu mbo," suruh mamanya sambil mengoleskan selai strawberry di roti untuk sarapan Nadin pastinya. Tidak mungkin untuk dirinya, walau ia sering mengandai-andai.

Nanda berjalan keluar dengan malas tanpa menjawab ucapan mamanya yang menyuruh dirinya cepat pulang. Ia sudah menebak, ia akan di apakan.

"Hai,Nan," sapa Yerin begitu Nanda keluar dari mobilnya.

Mereka sengaja menunggu Nanda di parkiran untuk memasuki kelas bersama-sama. Nanda hanya membalas dengan dehaman, menimbulkan kebingungan sahabatnya.

"Lo kenapa,Nan?" tanya Clarin dengan nada sedikit kesal. Bilang saja lebay, tetapi persahabatan mereka memang begitu. Jika Nanda hanya membalas jawaban mereka singkat dipastikan ia memiliki masalah.

"AAA!" teriak Clarin tiba-tiba karena cubitan Arial. "Kenapa sih?!" Clarin mengelus lengan nya sehabis cubitan Arial menimbulkan kemerahan yang semakin lebar.

Arial menunjukan lock screen hpnya. "Kenapa?" Clarin masih belum mengerti dengan maksud Arial.

Yerin yang mengerti langsung menunjukan Clarin tulisan berangka 8-08-2020.

"Ha?" sungguh amat sangat menguras energi jika hanya memberikan sepatah kata kepada Clarin yang lolanya kebangetan. Membuat darah tinggi, bahkan membuat orang yang sebelumnya sudah makan kini lapar kembali.

"Hari burung!" bisik Yerin di telinga Clarin.

"Bird day?" ujar Clarin dengan nada kencang.

Nanda menatap tajam Clarin yang masih kebingungan dengan maksud Yerin. Ia langsung berjalan menuju kelasnya meninggalkan ketiga temannya. Yerin dan Arial lantas berjalan mengikuti langkah kaki Nanda meninggalkan Clarin seorang diri.

Clarin masih mengola perkataan Yerin membuat dirinya tidak sadar bila sudah ditinggal oleh sahabatnya. "KOK GUE DI TINGGAL SENDIRI?!"

Nanda,Clarin,Yerin, dan Arial berjalan ditengah koridor yang dipadati oleh murid-murid. Mereka sedang berkumpul dan bercengkrama menanyakan kabar sambil menceritakan mimpi mereka saat tidur.

Beberapa gadis maupun lelaki bergantian menyapa Nanda. Bila biasanya Nanda akan membalas balik, jika dekat akan melakukan tepukan tangan tapi kini hanya mimik wajah datar dengan anggukan kepala sebagai balasan.

A.N.A.R [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang