A.A 17

48 9 1
                                    

Hai semuaaaaaa

maaf banget baru up lagi

enjoy this chapter

******


"Gue laper nih, makan yuk," ujar Nanda kepada teman-temannya. Sudah terhitung 2 jam sejak mereka sampai di mall ini. Mereka hanya berkeliling dan membeli beberapa baju kembar.

"Iya nih gue juga laper," jawab Yerin.

"Yuk kita makan, dibayarin Nanda," ujar Clarin bersemangat. Nanda pun melebarkan matanya mendengar perkataan Clarin.

"Apa-apaan gue yang bayar," jawab Nanda.

"Kan lu yang ajak kita makan," jawab Clarin.

"Udah-udah, karena kalian udah bikin gue happy, kali ini gue yang traktir kalian semua," sahut Arial dengan senyum tipis.

"Kapan lagi dia bayarin kita semua?" jawab Yerin bahagia.

Mereka semua menuju ke sebuah restoran jepang. Mereka memesan beberapa ramen ditambah dengan 4 piring sushi.

"Gais liat kearah jarum jam angka tiga sekarang," ujar Yerin tiba-tiba. Spontan mereka langsung melihat ke arah yang disuruh oleh Yerin.

"Lah, itu bukannya Arsa?" tanya Clarin.

"Iya cuy itu Arsa, tapi liat deh dia sama cewe kayak udah kuliah," jawab Yerin.

"Mereka mesra banget woy," ujar Clarin.

"Nan, lu ga mau samperin?" tanya Yerin sambil menyenggol Nanda. Nanda melihat kearah yang disuruh Yerin, ia memakan makanannya dengan hikmat tanpa mau melihat 2 sejoli itu.

"Ngapain?" tanya Nanda.

"Ya elu kan pacarnya Arsa dodol," ujar Yerin menahan kesal.

"Sejak kapan?" tanya Nanda cuek, ia melanjutkan makannya lagi yang tadi sempat terhenti.

"Keknya ada yang lagi panas tuh," ujar Arial tiba-tiba. Nanda udah males banget kalo Arial udah mulai ikut-ikutan untuk memanas manasi Nanda.

"Jangan banyak bacot, makan aja kalian," jawab Nanda menyuruh mereka untuk memakan.

Beberapa menit kemudian mereka di datengi oleh seorang pemuda dan seorang perempuan. Yerin menyenggol lengan Nanda yang sedang asik makan.

"Apaan sih," ujar Nanda kesal kepada Yerin karena waktu makannya di ganggu.

"Hai, lo Nanda kan?" ujar seorang perempuan di samping Arsa. Nanda menengok ke kiri untuk melihat orang yang ngomong.

"Kenalin gue Tia, kakaknya Arsa," lanjut Tia memperkenalkan diri.

"Halo kak," sapa Nanda sopan.

"Ohhh kakaknya toh," ujar Clarin.

"Emangnya ada apa ya?" tanya Tia kakanya Arsa dengan senyuman manis.

"Itu tadi temen aku udah ada yang panas aja kak," jawab Clarin yang dihadiahi pukulan keras di lengannya.

"Ngomong jangan sembarangan," ujar Nanda sambil menatap Clarin dengan tajam. Tanpa di sadari Arsa yang mendengar perkataan Clarin, ia tersenyum tipis.

"Gue sama Arsa duluan ya," ujar Tia ramah.

"Iya kak," jawab Nanda.

Usai kepergian mereka berdua ke-empat perempuan itu langsung melanjutkan makannya.

A.N.A.R [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang