MPOTML - PART 12

2.1K 82 1
                                    

* H A P P Y  R E A D I N G *

Marcus menatap mayat dihadapannya ini, seringaian iblis terus terukir dibibirnya. Tubuhnya mendekat kearah mayat itu. Lututnya tertekuk agar semakin terlihat lebih jelas wajah dan luka mayat tersebut.

"Sebenarnya sudah mati pun kau masih terlihat menggoda, sayang."

"Apa perlu aku bercinta dengan tubuhmu yang lemah ini? Kau menginginkanku, bukan?"

Kaki Marcus berdiri, merapikan jasnya lalu memasukkan pistol didalam saku jas. "Dan itulah yang kau dapatkan dariku," ucap Marcus kemudian berjalan kearah Vee yang masih diam tak bergeming. Wajahnya pucat setelah melihat kejadian tadi.

Marcus menembak Bianca tepat dibagian jantung gadis itu dengan 2 kali tembakan. Sungguh kejam dan sadis.

"Ikut aku, jangan sampai kau menjadi korban selanjutnya!" ancam Marcus sambil menarik lengan Vee secara paksa.

Kemudian terlihat Marcus menekan sesuatu ditelinganya. "Bakar mayat wanita itu."

Vee masih mencerna apa yang baru saja terjadi. Otaknya berusaha mencari udara segar agar merefresh kembali.

Kejadian tadi belum pernah Vee lihat sebelumnya. Ia hanya pernah melihat seseorang menembak di film. Tapi sekarang, film yang Ia lihat terasa sangat nyata. Pasalnya, selama 3 tahun ia bekerja dan bergabung dengan agen rahasia negara, Vee belum pernah menembak seseorang. Ia hanya pernah menembak hewan ketika latihan menjadi anggota CIA.

Marcus mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Tidak memperdulikan wanita disampingnya yang sedang bertarung melawan adrenalinnya.

*****

Rio de Janeiro, Brazil. 10. 12 AM

Mata Vee terbuka sedikit demi sedikit ketika merasakan cahaya matahari dibalik kelopak matanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mata Vee terbuka sedikit demi sedikit ketika merasakan cahaya matahari dibalik kelopak matanya. Pandangan pertama kali yang Ia lihat adalah gorden putih tipis yang tertiup angin. Semua yang ada disekitarnya berwarna putih.

Punggung Vee bersandar, merasakan pegal disana. Pintu terbuka memperlihatkan dada Marcus yang berotot sekaligus perut sixpack nya. "Kau sudah bangun?"

Vee terkejut, kenapa masih ada Marcus disisinya?

"Dimana aku?"

"Brazil."

"What? Apa lagi yang mau kau lakukan padaku?"

Marcus hanya mengedikkan bahu. Kemudian Vee teringat kejadian semalam. Oh Tuhan... pengalaman yang sangat mengerikan dan sadis yang belum pernah Ia lihat sebelumnya.

Bianca.

Apakah wanita itu sudah mati?

"Bagaimana keadaan Bianca?"

My Protector Of The Mafia LeaderWhere stories live. Discover now