MPOTML - PART 39

1K 39 1
                                    

* H A P P Y  R E A D I N G *

The next day
9 AM

Vee telah mendarat di bandara setelah beberapa jam berada di dalam pesawat untuk melakukan penerbangan menuju Colorado. Ia membuka kacamatanya lalu segera mencari taksi untuk menuju tempat tinggal neneknya. "Kemana tujuan kita, nona?" Tanya supir taksi itu ketika Vee telah mendapatkannya.

"Jalan saja, nanti saya akan tunjukkan jalannya," ucap Vee. Kemudian ia membuka ponselnya setelah menonaktifkan beberapa jam selama penerbangan.

Notifikasi dari nomor tak dikenal menarik perhatiannya. Disana tertera beberapa pesan yang membuat Vee cukup bingung.

Unknown :
Vee, aku ingin berbicara berdua denganmu. Temui aku sebelum acara pernikahan Marcus dimulai.

Maureen

Vee memicingkan matanya, bagaimana bisa Maureen tau nomor ponselnya? Darimana wanita itu mendapatkan nomornya?

Me :
Baiklah, kirimkan alamatmu.

Send

Tak butuh lama Maureen membalas pesannya.

Unknown :
Kita akan bertemu di Brazil, untuk lokasi selanjutnya akan ku kirimkan.

Setelah membaca pesan Maureen, Vee menutup ponselnya. Ia bersandar sejenak untuk menenangkan pikirannya. Marcus akan segera menikah, hal itulah yang membuat pikiran Vee terus berputar. Apakah Marcus tidak tau jika dirinya telah dibodohi oleh prempuan licik bernama Gabie? Oh ayolah, sadar Marc.

Selama kurang lebih 30 menit dalam perjalanan, Vee telah sampai di kediaman neneknya, lalu mengetuk pintu kayu itu.

Tok...tok...tok...

"Grandma, ini Vee," ucap Vee. Tak lama kemudian pintu terbuka, disana sudah ada neneknya yang berdiri membungkuk dengan tongkat di tangannya.

"Oh cucuku sayang... masuklah," sapa Leina ramah sambil membelai rambut Vee.

"Terima kasih, grandma," ucap Vee, lalu ia masuk dan duduk di sofa, disusul oleh Leina.

"Kau datang disini sendiri? Dimana yang lain?" Tanya Leina.

Vee menggeleng, "Vee datang sendiri disini."

"Apa yang membuatmu datang kemari? Kau ingin tinggal disini bersama grandma?"

Vee menggeleng, "tidak, grandma. Vee datang hanya untuk bertanya sesuatu pada grandma."

Leina tertawa kecil. Cucunya itu benar-benar lucu. Bukankah terlalu merepotkan harus melakukan penerbangan selama berjam-jam dengan tujuan untuk bertanya padanya? Bertanya lewat telpon lebih mudah dibandingkan harus datang menemuinya.

"Kau ini lucu, Vee. Kenapa tidak berbicara lewat telpon lalu kau bertanya?"

"Pertanyaan Vee sangat penting, grandma. Jadi tidak bisa berbicara lewat telpon."

Laine menghentikan tawa kecilnya lalu mulai menatap Vee serius. "Pertanyaan apa yang ingin kau tanyakan, Vee?"

Vee juga menatap Leina serius, "apakah benar, grandpa meninggal karena kasus pembunuhan, dan grandma sedang menyelidikanya?"

Leina terdiam. Ia sudah menduga bahwa suatu saat pasti cucunya akan bertanya tentang pertanyaan seperti ini, dan ternyata benar, semua dugaannya terjadi hari ini.

"Benar, Vee. Grandma telah menyelidikinya secara diam-diam darimu."

Wajah Vee cukup terkejut dengan jawaban Leina. Menyelidiki secara diam-diam darinya? Jadi, hanya dirinya yang tak tau jika grandpa meninggal karena kasus pembunuhan bukan penyakit yang dideritanya? Oh ayolah... kenapa menjadi seperti ini?

My Protector Of The Mafia LeaderWhere stories live. Discover now