•02• Semakin Gila Mencintaimu

6.5K 531 54
                                    

-Ya. Milik kamu. Selamanya-

💍💍

Pukul 13:07
Jam digital yang tergantung di dinding depan tempat tidur terus menghitung detik. Dan satu pasang mata gelap yang biasanya menatap dingin kepada orang orang sekarang dengan lembut menatap gadis dipelukannya. Mengelus pipi dan sesekali mengusap kepala mungil gadis itu dengan lembut. Reza tidak pernah melepas pandangannya ke wajah istrinya, Dara-nya. Miliknya.

Mengelus dengan lembut untuk membuat tidur Dara nyenyak. Reza masih belum lepas dari bahagianya. Gadis yang sering membuatnya marah, kesal dan geram karena menolak setiap permintaannya itu akhirnya menjadi istrinya. Dia tau dan sadar terkadang permintaannya egois dan membuat Dara selalu menentangnya. Dia sadar, kalau dirinya seposesif itu sama Dara. Ini sifatnya. Dan dia tidak akan pernah menghilangkan sifat ini.

"Maafkan aku."

Reza mencium kening Dara, mengecup dengan lembut. Menempelkan bibir dinginnya dengan lama. Di hatinya terus mengatakan kata maaf kepada Dara. Dia berjanji akan menebus sifat ini dengan memperlakukan Daranya dengan lebih baik, lebih mencintainya. Dan dia akan membuat Dara menjadi wanita terbahagia di dunia ini. Benar, dengan membuat bahagia, Daranya tidak akan meninggalkannya karena sifatnya ini. Bahkan jika itu terjadi, dia akan dengan tega mengurungnya, memenjarakannya di suatu tempat yang hanya akan ada dia dan Dara. Mereka akan hidup berdua selamanya. Tidak ada perpisahan!

"Tidak! Kenapa sifatnya ini semakin parah?! Daranya akan takut kalau mengetahui pikirannya ini."

Mata Reza semakin gelap. Tangannya yang mengelus Dara berhenti. Dia memeluk pinggang Dara dengan erat, membenamkan kepala kecilnya di dada bidangnya. Matanya masih terlihat paranoid. 'Kamu milikku'

Napas Dara terengah-engah. Kelopak matanya perlahan terbuka. Menyipitkan matanya untuk menyesuaikan cahaya. Dia mengerutkan keningnya, merasakan pulakan erat dari Reza.

"Za," panggilan lemah Dara memudarkan tatapan gelap di mata Reza. Sadar akan eratnya dia memeluk Dara, Reza meregangkan pelukannya.

"Bangun?" Reza menatapnya lembut. Tatapan paranoidnya seakan tidak pernah terjadi detik lalu.

"Hmm," serak suara Dara sehabis bangun.

Reza tersenyum tipis dan sekali lagi mengecup dahi Dara. Dia melepaskan pelukannya. Bangkit dari ranjang untuk meraih gelas berisi air putih di meja samping tempat tidur mereka.

"Minum." Reza membantu Dara bangun. Memeluk pinggangya dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya memegang gelas dan membantu Dara minum. Setelah itu menaruh kembali gelas dan menyeka sisa air di pinggir bibir Dara dengan tangannya.

"Aku enggak semanja itu, Za." Dara bergumam melihat tingkah Reza.

"Emang salah suami manjain istrinya?" Reza menatapnya penuh tanya.

"Enggak." Tanpa sadar dia menjawab.

Berbisik di telinga Dara, dan dengan lembut Reza berkata, "Lalu, nikmati." Kecupan bibir di telinganya bisa Dara rasakan setelah mendengar perkataan Reza.

Langsung pipi Dara merona. Dia melototi Reza, memperingati dia agar berhenti menggodanya. Tanpa mempedulikan tatapan Dara, Reza tidak mengehentikan kecupan di telinga Dara.

"Reza, berhenti!" Kata Dara sedikit mendorong dada Reza.

Reza berhenti. Menatap matanya.

Sumpah. Jantungnya sekarang melompat riang karena aksi barusan Reza.

Dara belum sempat mengatakan untuk memperingati Reza sekali lagi, tapi hasilnya dia dipeluk erat oleh kedua tangan Reza. Mendorongnnya agar berbaring.

My Possesive HusbandWhere stories live. Discover now