•03• Hanya Untuknya!

5.6K 472 85
                                    

-Berdua. Hanya berdua. Kamu dan aku-

💍💍

Warning!!!
Sedikit adegan dewasa!

"Aku milik kamu, Reza." Reza masih menatapnya.

"Suamiku," tambah Dara dengan lirih, seperti berbisik di telinga Reza, suara itu sangat lembut penuh kasih, Reza tersenyum senang.

"Katakan lagi," pintanya.

Sejenak Dara bingung, "katakan apa?"

"Panggil aku suami," ucap Reza.

Dara memerah malu. Wajah putih susunya seperti tomat merah.

"Panggil aku suami lagi, sayang," desak Reza tidak sabar.

Dara linglung sejenak.

"Suami," lirihnya lagi. Reza mengerutkan keningnya, seperti ada yang kurang, "Suamiku, panggi aku suamiku." Ulang lagi Reza.

Reza masih menunggu dengan menatapnya.

"Suamiku," panggil Dara akhirnya.

"Lagi."

"Suamiku."

"Lagi."

"Suamiku."

Reza tersenyum kecil, "panggil sepuluh kali lagi." Dara tersesat. Dia sudah mati matian menahan malu, Rezanya malah ngelunjak. Memang benar dia sekarang suaminya, tapi dia belum beradaptasi dengan istilah ini.

"Reza!" Melotot Dara penuh enggan. Kenapa Rezanya sekarang senang menggoda dia.

"Dua puluh lagi," Reza masih mendesaknya. Dia tidak akan menyerah sebelum Dara memanggilnya suami. Dia sangat suka Daranya memanggil istilah itu.

"Zaaa..." keluh Dara.

"Tiga puluh kali lagi,"

Dara mendengus sebal. Tangannya yang sudah dia lepaskan dari leher Reza, kembali meraih lehernya. Menarik leher Reza agar mendekat dan mencium bibirnya. Dia memejamkan  matanya. Reza dibuat terpana oleh perbuatan Dara. Belum sempat dia membalas ciumannya, Dara sudah melepaskan bibirnya.

Mulutnya yang manis bertengger di telinga kanannya, "suamiku, suamiku, suamiku." Panggil Daranya.

"Udah puas?" Tanya Dara dengan senyum nakalnya.

Reza menyipitkan matanya berbahaya, membalas dengan seringai liciknnya, "belum."

Lalu bibirnya mencium keras bibir Dara. Menelusuri setiap inci bibir manis itu. Tangannya membelai pinggang tipis Dara. Sebagai tanggapan Dara bergetar ketakutan. Tangan Reza menyelinap ke perut ratanya, memberi sentuhan sentuhan tak senonoh namun membangkitkan hasratnya. Tubuhnya kaku seketika.

Setelah lima menit baru bibir itu dilepas. Dara pikir Reza akan berhenti tapi dugaannya salah. Reza berhenti hanya untuk memberi dirinya napas. Bibir Reza kembali menyiumnya. Lalu ciuman itu jatuh ke telinganya. Napas Reza memburu nafsu. Mengecup, menghisap telinganya.

"Reza," panggil Dara agar Reza berhenti. Namun Reza tak menghiraukannya. Bibirnya malah mencium area area berbahaya lainnya. Lehernya!!!

"Ahhh..." desah Dara.
"Berhenti, Reza!" Tangannya yang mencoba mendorong dada Reza agar menjauh tapi dicekal oleh Reza. Diangkatnya tangannya ke atas kepala, dan dicium kembali leher Dara. Meninggalkan bekas ambigu, yang tidak senonoh.

"Reza berhenti, aahh." Rengek Dara. Dia belum siap, okeee!!!

Reza akhirnya berhenti. Napasnya masih berbau hasrat. Menatap intens ke mata Dara.

My Possesive HusbandWhere stories live. Discover now