7 - Kebenaran

30.6K 3.7K 585
                                    

Ternyata rame banget, warga tik-tok emang gak main-main hebatnya 🥺❤️

Welcome gaes, pembaca lama atau baru terimakasih sudah mampir kemari ❣️

Satu pertanyaan. Jika kalian bisa wujudkan satu keinginan, kira-kira apa yang kalian ingin wujudkan?

HAPPY READING 🌙

_

__

Bug

Bug

Brak

"Nantangin gue lo, anjing!"

"BANGUN!"teriak Saga. Nafas laki-laki itu memburu dengan tangan terkepal, siap kembali menghajar laki-laki kurang ajar yang berani menyentuh kembarannya.

"Sialan!"Saga kembali menendang Kenzo hingga laki-laki itu menabrak nakas sampai-sampai barang-barang di atasnya berjatuhan.

"Kak Saga!"teriak Alula kaget bercampur takut.

Satya, Johan dan juga Raka meneguk ludah. Sagara seperti hewan buas yang tidak sedikitpun memberikan mangsanya ampun atas penyiksaannya.

"Waduh temen lo mati beneran, Sat."lirih Raka."Gue bilang juga apa, jangan macem-macem sama Saga."

Kenzo yang masih setengah sadar mencoba bangkit dan berdiri di hadapan Saga.

"Kuat juga lo,"sinisnya sambil kembali mendekat. Melepas dasinya lalu melilitkan pada jari-jari tangannya.

"Udah gue peringatin kan. Jangan berani-berani ambil dia dari gue, Kenzo."geram Sagara."Karena lo udah berani sentuh dia, gue patahin tangan lo terlebih dahulu!"

Alula langsung berlari dan memeluk Sagara. Melingkarkan tangannya pada leher laki-laki itu dengan erat.

"Stop, jangan pukul lagi."lirihnya.

Nafas Saga masih memburu, kepalan tangannya masih terkepal kuat. Tidak lama suara ramai-ramai terdengar dari luar.

"SAGARA! KENZO! APA-APAAN KALIAN INI?!"itu suara pak Jamal-guru bimbingan kesiswaan. "Adu jotos udah kaya jagoan kalian hah?!"

Rafael yang baru masuk melihat situasi, menoleh pada Kenzo yang sudah berbaring dengan wajah penuh darah serta lebam dan lalu menoleh melihat Sagara yang sedang memeluk pinggang Alula erat. Sepertinya dia tau akar masalah semua ini.

"Kalian! Cepat bawa teman kalian ke UKS."perintah pak Jamal pada teman-teman Kenzo."Dan kamu Sagara, kamu ikut bapak ke kantor! Saya akan laporkan kamu pada Pak Rio."

Saga tidak peduli, pelukannya mengerat pada pinggang Alula menyembunyikan wajahnya pada pundak gadis itu. Harum coklat dari parfum gadis ini sungguh membuatnya kecanduan.

"Maaf udah buat kamu takut."ucap laki-laki itu melepaskan pelukannya dan menangkup wajah Alula.

"Jangan berantem lagi. Itu tadi engga baik."ucapnya pelan. Saga hanya memberikan senyum simpul mendengar hal itu.

Lalu tak lama ada yang menarik Alula pelan. Rafael.

"Kamu engga pa-pa kan? Ada yang luka?"tanya laki-laki bermata biru itu.

"Aku engga pa-pa. Kak Saga yang berantem kok."

"Dia emang bodoh."

Sagara mendengus mendengar ucapan kakaknya.

Life Change (Possessive)Where stories live. Discover now