13 - Kedatangannya

25.3K 2.8K 904
                                    

HAPPY READING 🌙

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.


HAPPY READING 🌙

"Sudah kalian bereskan semua?"ucap Rio.

Ketiga putranya mengangguk dengan Felli yang tersenyum tipis. Hanya Alula yang tidak mengerti apa yang sedang ayahnya bahas.

"Beres apa, Yah? PR, Lula?"tanya gadis itu sambil menyuapkan makanan kedalam mulutnya hingga pipinya menggembung lucu.

Felli terkekeh melihat kepolosan putrinya ini."Urusan bisnis, sayang. Lanjutin lagi makannya."

Sagara yang berada di sebelahnya mencubit pipi Alula saat gadis itu sudah menelan makanannya.

"Lain kali jangan sembunyiin apapun!"ucap laki-laki itu halus, tapi penuh ketegasan.

"Alula."Rio membuka suara setelah menyelesaikan makannya."Kamu sudah menjadi bagian keluarga Cakrawala. Apapun itu permasalahannya, jangan pernah sembunyikan apapun dari kami. Ingat, Cakrawala bukan orang-orang lemah. Jika putri Ayah mengalami masalah, akan ada Ayah dan kakak-kakak kamu yang maju paling depan untuk membela kamu jika kamu benar."

"Iya, Ayah."ucap Alula menunduk memainkan sendok.

"Kami semua sayang kamu, jangan pernah menganggap kamu orang asing di keluarga ini."Tegas pria dewasa itu."Prihal orang yang membully kamu, jangan takut lagi. Mereka udah Ayah singkirkan."

Tentu saja orang-orang itu harus menerima ganjarannya. Rio dengan segala koneksinya, dengan mudah menuntas habis kasus dari Wirawan Wijaya. Istrinya tidak tinggal diam, wanita itu mengusut kasus dari istri Wirawan yang ternyata suka sekali berbuat kasar kepada pembantunya. Prihal putra dan putri keluarga itu, sudah mereka serahkan pada Victor dan juga Sagara, Rafael sudah memberikan pelajaran siapa-siapa saja yang terlibat atas pembullyan Alula.

Satu yang membuat masalah, maka harus hancur sampai ke akar-akarnya.

🌙

Alula baru saja menyelesaikan tugas sekolahnya saat ponselnya berbunyi pertanda telepon. Gadis itu mengernyit menatap nomor yang tertera di ponselnya.

"Halo."ucapnya saat sudah mengangkat panggilan itu.

"Hai."sapa seseorang di sebrang sana. Seorang cowok.

"Siapa ya?"

"Kenzo."

Mata Alula langsung membulat terkejut. Kenzo? Ini Kenzo yang dirinya kenal itu kan?

"Kak Kenzo yang suka marah-marah itu?"

Setelah melontarkan pertanyaan itu, dapat Alula dengan umpatan pelan dari sebrang sana.

Life Change (Possessive)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant