EPILOG

4.3K 582 272
                                    

Dear, My Twins,
Miya Osamu.

Ketika lo baca ini artinya gw udah dalam tidur yang amat panjang, bersamaan dengan lo yang akhirnya bisa terbangun lagi dan melihat dunia lebih lama.

Pagi ini aku terbangun akibat ponselku yang terus bordering, ini adalah hari pertama semenjak aku keluar dari rumah sakit. Aku amat merindukan sosok seseorang yang selalu berada didalam ruangan ini beberapa tahun terakhir.

Pukul 07.30

Akhirnya aku bisa terbangun tanpa bantuan cahaya matahari yang masuk karena Atsumu selalu membuka tirai jendela.

Samu, selamat ya atas kesembuhan lo.
Sebagai saudara kembar lo, akhirnya gw bisa berbangga karena berhasil ngabulin permohonan kecil yang lo ucapin waktu ulang tahun ketujuh.
“sembuh dengan cara apapun”

Jangan lupa berjemur dipagi hari, ya.
Cahaya matahari pagi bagus banget buat tubuh.
Jangan berdiam didepan meja belajar sepanjang hari,
Tubuh lo butuh olahraga dan istirahat yang cukup.

Aku membuka tirai kemudian sedikit menyipitkan mata akibat sinar matahari yang terasa sedikit menusuk. Dikamar Atsumu aku bisa mendapatkan cahaya matahari yang lebih banyak. Ya, jendela kamarnya memang sangat besar.

Surat ini udah gak dibentuk bangau kertas lagi,
Jadi jangan dibuang, ya.
Semua surat yang gw kasih ke lo,
Ada di dalam kardus yang letaknya diatas lemari kaca.

“ini?” Aku memindahkan kursi kedepan lemari kaca, menaikinya untuk mengambil sebuah kotak kardus besar yang berada diatasnya.

Kotak kardus yang sudah mulai usang, dipenuhi  dengan debu dan sarang laba-laba. Siapa yang menyangka bahwa ia akan memungut kembali surat atau note yang telah kubuang ketempat sampah, kemudian menyimpanya kembali selama bertahun-tahun.

Mengetahui tindakannya ini membuatku semakin merasa tak layak. Aku kembali membaca tulisan-tulisannya pada bangau kertas itu. Sesaat aku terhenti saat menemukan beberapa lembar sobekan kertas dari buku bacaan anak-anak.

Bangau Kertas
Burung atau bangau kertas dianggap sebagai simbol dari harapan, cita-cita dan semangat. Dalam budaya jepang, Tsuru atau burung bangau dipercaya mampu hidup selama seribu tahun. Karena itulah burung bangau menjadi lambang dari umur panjang.

Berdasarkan sebuah cerita kuno dari jepang, siapapun yang melipat seribu bangau kertas maka permohonannya akan dikabulkan oleh para dewa.

Jiwa-jiwa burung kertas kemudian terbang, meliuk dan menyalip kedalam dimensi ruang, jarak, dan waktu. Mengabulkan permintaan kemudian mencari anak manusia lain dengan mimpi serta harapan untuk diwujudkan.

“Tsumu pengen samu sembuh, soalnya samu bilang, samu mau sembuh. Tsumu bakal buat selibu bwangau keltas buat samu biar samu sembuh.” Aku mendapati tulisan itu di bagian bawah  artikel tersebut.

Pantas saja Kak Kita-shin selalu berkata bahwa diriku adalah orang yang bodoh. Sekarang aku sadar, bahwa Nilai, Akreditasi, dan Nama baik yang selalu aku kumpulkan dan usahakan, akhirnya tak berguna karena aku tak bisa memahami perasaan saudaraku sendiri.

Aku dikalahkan oleh Atsumu yang selama ini menderita disleksia. Ia menelan mentah-mentah penyakit itu sendirian.

Gw paham ini gak akan mudah.
Mulai sekarang lo harus terbiasa ngejalanin hidup tanpa gw.
Lo adalah adik gw yang paling hebat.
Dan gw mencintai lo, lebih dari diri gw sendiri.

Ketika lo udah pulang ke rumah, silahkan cek segala sudut yang ada dikamar gw.
Lo akan temukan sendiri segala sesuatu yang gw alami.
Tentang bagaimana rasanya  harus tertawa, menangis, kecewa dan lainnya-
Secara bersamaan.

Jangan nangis lagi,
Kalau kangen, bercermin aja.
Kita kan kembar, hehe.

Makasih ya udah bertahan melawan sirosis selama dua puluh tahun.
Makasih udah tetap hidup.

“Sedikit ku jelaskan, tentang ku dan kamu.
Agar seisi dunia tahu..
Keras kepalaku, sama denganmu.
Caraku marah, caraku tersenyum.

Seperti detak jantung yang bertaut.
Nyawaku nyala karena denganmu.

Aku masih ada sampai disini,
Melihatmu kuat setengah mati.
Seperti detak jantung yang bertaut.
Nyawaku nyala karena denganmu.

Semoga lama hidupmu disini,
Melihatku berjuang sampai akhir.
Seperti detak jantung yang bertaut,
Nyawaku nyala karena denganm..”

Lagu itu cocok, ya buat kita?

Karena gw udah gak ada disisi lo lagi mulai sekarang.
Baca ini setiap hari ulang tahun kita.

“Happy birthday, buddy.
Make a wish…?”
-Miya Atsumu

“Lo curang, Tsum. Dengan semua yang lo tinggalin di ruangan ini, gw gak akan pernah bisa ngelupain lo.” Aku bergumam didepan cermin sembari membayangkan kalau yang ada dihadapanku adalah Atsumu. Segala yang aku temukan hari ini, sudah cukup menceritakan bagaimana perjuangannya.

Ia yang hampir mati ditikam keadaan, selalu bangkit sendiri walau bersimbah darah. Ia melakukan semua itu semata-mata bukan untuk dirinya sendiri, tapi untuk adiknya, Aku.

Dibalik sifatnya yang egois dan kekanakan, terdapat banyak hal yang ia sembunyikan demi kepentinganku. Seharusnya aku tak pernah mengabaikan perkataannya yang kadang terdengar seperti omong kosong.

“I really miss you.” Gumamku pada pantulan diriku didalam cermin.

END

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hi, nangis ga?
Author nangis banget pas mulai ngetik bagian endingnya. :)

Pagi ini author mutusin buat up semua chapternya karena beberapa hari kedepan bakal sibuk.

Rencananya author bakal bahas beberapa hal yang masih "ngegantung" di fanfic ini. Mungkin author bakal buat spin off atau sudut pandangnya Atsumu.

Jangan lupa vote dan share ke temen-temen,ya. 🥰🙏🏻

Yah, semoga aja author ada waktu buat nyelesain beberapa chapter spin off itu.
Atau mau dibiarin ngegantung gini aja?
Hehe.

Makasih banget buat kalian yang udah setia nunggu sampe chapter ini selesai. ❤️
-LailaAlfy

When You're Gone - Miya Osamu [END] ✓حيث تعيش القصص. اكتشف الآن