bab 28. kecewa

2.1K 177 41
                                    

Menulis ini di saat kondisi ngantuk berat tapi justru malah ada idenya wkwkwk ⏰

tolong koreksi kalo ada typo ya guys 👀

Seperti biasa guyss 120 vote emak akan lanjutin lagi jangan lupa komentarnya di bawah 

Btw yang mau dapet spoiler dari sr jangan lupa berkunjung ke ig emak ya, pasti kalian mendapatkan spoiler duluan sebelum emak update di sini

Happy reading 🌝

****

Saya adalah wanita dan juga seorang ibu jika anak saya terluka saya juga terluka

Bu mira

*****

Revan keluar dari ruanganya setelah ia selesai berbicara dengan mantan mahasiswanya, siapa lagi? kalo bukan jerina. tentu di iringi dengan pembicaraan alot yang melukai harga diri revan, siapa yang tidak terluka dengan ucapan anak itu yang membeda-bedakanya dengan dosen yang dalam kategori biasa saja seperti langga.

saya gak butuh dosen lulusan luar seperti bapak! saya hanya butuh dosen yang dapat menanggap saya sebagai manusia!?

Sial!

Perkataaan jerina seperti mengema di otak revan, semakin membuat hatinya panas. ia sebal kenapa ia harus di bedakan dengan orang semacam langga? dosen kelas bawah yang tidak ada apa-apanya di bandingkan dengan dirinya.

Memangnya apa hebatnya seorang langga? bahkan semua orang di kampus ini juga tau, bahwa langga jauh di bawahnya ia hanya seorang dosen lulusan universitas di indonesia yang akreditasi pun juga tidak jelas.

di tambah lagi dengan sikap langga yang tergolong baik kepada mahasiswa yang terkadang di salah artikan oleh para anak muridnya, terlebih para mahasiswi yang selalu menatap langga dengan pandangan minat.

Dasar suka cari sensasi

maki revan saat tak sengaja berpapasan dengan langga yang tengah meliriknya dengan tatapan datar seperti malas dan menjaga jarak dengan revan, tentu di balas tatapan tak kalah datar revan yang melewatinya tanpa menyapa langga sebagai sesama dosen seperti yang di lakukan oleh dosen lainnya.

Harga dirinya benar-benar terluka dengan ucapan jerina tadi, sudah bersyukur revan mau mengajarnya serta membimbing skripsinya, namun anak didiknya itu malah membanding bandingkanya dengan langga. di bandingkan mengucapkan kata terimakasih kepada revan yang sudah mengajarinya selama ini.

Dasar gak tau terimakasih

Revan gondok seumur-umur tidak ada yang pernah membandingkanya dan sekarang anak itu berbicara seakan akan dia merasa dirinya paling hebat, memangnya tau apa anak kemarin sore itu soal mengajar? sampai ia berani mengatakan alasan yang membuat revan terkadang memaki sendiri.

Semenjak bertemu dengan jerina sepertinya revan jadi lebih sering memaki, melihat betapa menyebalkan tatapan sinis anak itu ketika masuk ke ruanganya dan sekarang ia di berikan alasan dengan nada membanding bandingkan seperti ini, siapa juga yang tak kesal pasti semua orang akan kesal jika di banding-bandingkan.

Hah, sudah lah yang penting ia sekarang sudah terlepas dari jerina, biarkan saja anak itu ia lepaskan bersama dosen lembek seperti langga. revan sampai binggung mengapa pak david mengizinkan langga untuk menjadi dosen pembimbing tahun ini.

skripsi resignTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang