4 • "Bayangan Diri"

1.8K 306 25
                                    



🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

[Note: Harap Bijak dalam memilih bacaan!


》》》》🍁HAPPY READING🍁《《《《

🍁EMPAT🍁

🍁🍁Bayangan Diri🍁🍁

"Masa lalu adalah sejarah, tidak harus dikenang namun pantas dijadikan cermin."

-Yesycha-

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Sinar matahari yang menyilaukan membuat gadis yang masih bergelut dengan selimutnya itu terbangun. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Sshh ...."

Sontak Ola menutup matanya dengan kuat. Perih, bisa ia rasakan matanya yang sedikit lebih berat. Mungkin itu efek karena ia menangis semalam. Dengan pelan ia menyibakkan selimutnya, melesakkan kakinya agar menyentuh lantai.

Dengan posisi duduk di pinggir kasur, Ola membuka matanya. Belum tiga detik matanya langsung terbelalak kaget ketika melihat jam dinding yang tepat berada di depannya.

08.32

"Shit!"

Bagaimana bisa ia terlambat bangun? Dapat Ola pastikan bahwa ia juga akan terlambat datang ke sekolah. Sekolahnya saja dimulai tujuh lewat empat lima menit, dan sekarang? Ia sudah terlambat empat puluh tujuh menit.

Menghela napas kasar, Ola bangkit dari duduknya dan berjalan dengan lunglai menuju kamar mandi. Ia hanya sekedar mencuci muka lalu keluar dari sana. Ola menuju meja rias untuk menyisir rambutnya dan mengikatnya.

Gadis itu memukul keningnya ketika melupakan satu hal. Dengan gerakan cepat ia beranjak menghampiri dan langsung membuka tas ranselnya yang tergantung di balik pintu kamar. Ia meraih secarik kertas putih bertinta hitam itu.

Ola khawatir jika orang tuanya sudah pergi bekerja sementara ia belum menyerahkan surat dari sekolah kepada mereka. Kepanikan Ola semakin menjadi ketika mendengar suara mobil dari bawah sana. Ia membuka pintu bercat putih itu dan langsung berlari.

Dengan tergesa Ola menuruni anak tangga. Ia menyempatkan diri untuk menoleh ke arah meja makan dengan harapan salah satu dari mereka masih berada di sana. Harapannya pupus ketika mendengar suara mobil yang berbeda. Ia mempercepat langkahnya, membuka pintu utama dengan kasar, dan dengan napas sedikit tersenggal.

🍁My Depression Diary🍁 [LENGKAP✅]Where stories live. Discover now