Chapter 5-Haruto, terima kasih!

1.8K 347 34
                                    

~Happy Reading~

Samar-samar nampak sinar biru di tengah dada Junkyu. Benda yang paling Haruto incar sejak lama, kini sudah di depan mata.

Mata pisau yang dingin itu telah bertemu dengan kulit seputih susu milik Junkyu.

Secara tiba-tiba, niat Haruto untuk membedah bagian tengah dada Junkyu demi satu keping terakhir itu berakhir terhenti begitu saja.

"Eungh~" lenguhan kecil Junkyu dengan sesekali bergerak gusar yang menghambat aksi pria yang sangat ditakuti banyak orang ini.

Glup

Haruto menelan ludahnya kasar ketika mendapati Junkyu yang semakin mendorong dirinya untuk tidak membedah tengah dadanya. Terutama Junkyu yang tidur mengerucutkan bibirnya lucu, seakan mengatakan, 'jangan ambil kepingan Glauceus terakhir milikku'

Haruto menghela nafas gusar dan memutuskan untuk menjauhkan benda tajam yang dia bawa. Mengancingkan piyama Junkyu kembali sampai benar-benar tertutup.

"Kau tahu kelemahan ku" gumamnya kecil.



"Mmmhh~" Haruto melenguh kecil bersamaan dengan mengerjapkan sepasang matanya secara cepat menyeimbangkan samar-samar cahaya yang menerobos jendela.

Haruto mendudukkan tubuhnya di sisi ranjang, mengedarkan pandangannya dan tak menemukan sesosok Junkyu di sampingnya. Agaknya Junkyu bangun lebih pagi.

Haruto merasa aneh terhadap dirinya sendiri, kali pertama ini dia dapat tidur sampai bangun sedikit siang, biasanya tak pernah tidur malam dan hasilnya bangun tetap pagi.

Mungkin saking lelahnya kemarin.

Kaki Haruto memakai sandal rumah ketika akan turun dari ranjang, keluar kamar dalam keadaan muka bantal dan rambut yang masih acak-acakan.

Ceklek

Ketika memutar knop dan pintu kayu ini didorong keluar. Seketika Haruto merasa sebal melihat ketiga kakaknya, entah sejak kapan mereka sudah berdiri disana. Ketiganya sudah memasang wajah yang akan menggodanya, terutama pada penampilan berantakan Haruto yang rawan membuat orang salah paham.

"Bagaimana ma--"

"Dimana Junkyu?" Sela Haruto.

"Aku melihatnya di dapur"

Ketiga kakak lelaki Haruto yang sedaritadi berdiri di depan pintu kamarnya sangat menganggu jalannya, sehingga Haruto lebih memilih untuk menerobosnya saja.

Haruto sudah pergi.

Ketiga lelaki ini mengintip isi kamar pengantin baru yang ada di kastil ini.

Bunga-bunga mawar yang semula ditata rapi kini mereka berserakan di lantai, padahal ulah Haruto yang sangat membencinya. Juga keadaan ranjang yang berantakan, padahal ulah Junkyu jika tidur tidak dapat diam.

"Astaga pikiran kotor ku membayangkan seganas apa Haruto semalam"

"Semalam mereka berdua pasti bersenang-senang, bukan?"

"Hihihi aku ingin menjadi paman"



Brak!

Pintu dapur dibuka secara kasar sampai juru masak disana terperanjat kaget sambil membungkukkan tubuhnya hormat kepada Haruto yang masuk tanpa permisi. Menghampiri Junkyu yang sedang sibuk memotong beberapa daun bawang dan menoleh kearah Haruto.

"Oh Haruto" Junkyu memotong sambil menoleh ke belakang.

Haruto melangkah cepat untuk menahan lelaki imut ini, "jangan melihat ke arah ku, kau harus fokus memotong atau nanti terkena ja--"

The Last King Of Darkness {Harukyu}✓حيث تعيش القصص. اكتشف الآن