Chapter 2

316 58 0
                                    

Serigala itu seperti membawa sesuatu dimulutnya?

Itu.. Itu sepertinya kelinci? Kelinci itu ada di mulut serigala, kelinci itu sama seperti kelinci biasa berbedanya kelinci itu memiliki tanduk seperti unicorn dan tubuhnya 2 kali lipat lebih besar dari kelinci biasa.

Tiba-tiba mata serigala dan mata ku bertemu.

Glup..

QAQ matilah aku!

Dengan bersusah payah aku berlari kebelakang, tapi sayangnya serigala itu melompat dan dia tepat berada di depanku sekarang..

Dia membuang mayat kelinci di tanah dan bergegas menerkamku, aku yang sudah ketakutan berlari ke samping sekuat tenaga.

Aku tidak peduli dengan rasa sakit yang tadinya mereda sekarang mulai muncul kembali meski tidak seperah yang tadi.

Aku berlari tampa menoleh kebelakang, berharap bisa lolos darinya.

Aku berlari zig-zag agar bisa selamat..

Sayangnya itu tidak berguna. Punggungku diserang dengan cakarnya dan terjatuh ke tanah, meski tidak terlalu dalam tapi rasa sakit yang tajam membuatku meringis dan menangis.

Sial! Kenapa harus begini?!

Aku baru saja mati dan hidup lagi tetapi hanya bertahan sebentar dan mati lagi!

Aku mencoba bangikt lagi tapi serigala itu menamparku kesamping sampai aku terguling cukup jauh.

Seteguk darah keluar, bau berkarat memenuhi penciumanku.

Tubuhku bergetar menahan rasa sakit yang luar biasa, nafas ku sengal hampir tidak bisa bernafas.

Aku mencoba bangkit lagi tapi aku terus di tampar.

Hei! Aku merasa serigala itu memainkan aku menjadi bola! Sebelum di mangsa! QAQ

Kalau terus begini aku akan berakhir mati dan tersiksa!

Aku harus melawan!

"Uhuk!"

Ini sangat menyakitkan, lalu aku melihat pisau batu yang masih setia aku pegang.

Dengan sekuat tenaga dan tekad aku bangkit, serigala itu menampar ku tetapi tidak berhasil.

Aku menghindar dengan sekuat tenaga ke samping, meski tidak bisa mengjindar sepenuhnya tetapi aku tidak di gulingkan kesamping.

Serigala itu menataoku yang berhasil menghindar.

Rasa takut dan bahaya membuat ku ingin lari. Tapi itu percuma memiliki tubuh kecil begini.

Pada akhirnya hanya ada satu pilihan,  mengalahkan serigala ini atau mati menjadi mangsanya.

Meski aku tahu aku tidak bisa mengalahkan serigala ini, tapi tak ada salahnya mencoba.

"A.. Aku akan mengalahkan mu! Serigala berengsek!"

Aku berlari mengitarinya dengan jarak yang cukup jauh, rasa sakit menganggu tetapi aku tidak peduli.

Serigala itu memantau ku yang berlari.

Serigala itu berlari ke arahku mencoba menerkam ku dan aku berlari kedepannya dan menunduk.

Dengan mengukur ketinggian serigala dan ketinggianku aku berhasil menunduk dan memberinya tusukan pisauku dari tangannya sampai kedadanya lalu aku berguling kesamping dan bangkit.

Sepertinya serangan itu hanya menimbulkan goresan, serigala itu menjadi marah dan menyerangku lagi.

Pisau ku hanya mengoresnya, sepertinya aku harus menambahkan kekuatan ku untuk melukainya.

[BL] Pahlawan Bayangan. (Hiatus)Where stories live. Discover now