Hei, bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?
Apa tujuanmu hidup sekarang?
Membasmi kejahatan? Menolong orang yang membutuhkan? Atau menemukan cinta sejati?
Aku tau, pasti kau belum memikirkan apa tujuan hidupmu,bukan? Karena ...
... kau memang tak pernah memikirkannya.
-My Way to be Hero-
3 hari berlalu, Midoriya kembali bersekolah setelah di-skors. Ia lebih cepat satu hari dengan Bakugou. Ia langsung antusias untuk mengejar ketertinggalannya.
Apapun itu, [Name] tak peduli.
Ia asik memikirkan mimpi yang datang tadi malam. Di mimpinya ia bertemu seorang lelaki, tak terlihat wajahnya. Hanya bayang saja yang dia ingat.
"Ngapain tanya tujuan hidup si? Aneh banget. Padahal kan hidup tinggal jalanin aja, tanpa tujuan juga masih hidup."
Otaknya kelewat bodoh, heran.
Seseorang dengan tiba-tiba meletakkan satu susu kotak rasa Matcha di mejanya. [Name] sontak melihat siapakah gerangan yang dengan senang hati memberikan minuman kesukaannya.
"Loh? Tumben. Ada apa nih? Pasti ada maunya," ucap [Name].
"Tak ada alasan khusus. Aku hanya ingin memberi saja." jawabnya.
"Ya oke. Terimakasih, Iida!"
[Name] langsung menusuk kotak susu itu dengan sedotan, dan langsung menghabiskan isi kotak itu. Takut ada yang minta katanya.
"Jujur saja. Aku melakukan ini karena suruhan seseorang." ucap Iida tiba-tiba.
"Lah? Saha?"
"Aku tak bisa mengatakannya. Yang jelas ia ingin kau menjadi pribadi yang lebih baik lagi." jawab Iida.
"Dih? Bukannya aku udah jadi anak baeq? Ortu aja bangga punya anak kaya aku."
Iya baik, tapi akhlak eobseo.
"Semuanya, duduklah!" Kedatangan Aizawa sukses membuat kelas jadi adem ayem tentrem. Guru pemalas itu berjalan kedepan kelas, memulai pelajaran.
"Selamat pagi! Karena Midoriya sudah kembali, aku akan jelaskan tentang Magang Pahlawan. Masuklah!"
Setelah mengatakan itu, pintu kelas terbuka. Pandangan kelas A menjadi intens kearah pintu. Lalu disana ada 3 murid dari kelas lain, satu lelaki berbadan kekar, satu perempuan cantik, dan yang satu...
... tampak tak bersemangat.
"Aku punya firasat, yang rambut navy gampang aku kerjain nih wkwk." kata [Name] bermonolog.
"Apa perbedaannya dengan Percobaan Agensi. Mari dengarkan dari orang yang sedang mengikutinya. Dengarkan baik-baik!" ucap Aizawa.
"Siswa tahun ketiga yang menempati peringkat tiga teratas di UA. Dikenal sebagai.. The Big Three!"
-My Way to be Hero-
Semua jadi sedikit berisik, mereka terkejut dengan kedatangan mereka. Yang prestasinya hampir sebanding dengan Pro-Hero dan gosip lainnya.
"Oh Senpai toh, maaf tadi berpikir seperti itu." batin [Name].
"Saatnya memperkenalkan diri, Mulai dari Amajiki!"
YOU ARE READING
My Way to be Hero.
FanfictionKarena Quirk dari [Name] sangatlah sempurna sehingga Villain selalu mengincarnya, membuat dirinya tak pernah keluar dari rumahnya. Merasa anak ini harus dilindungi, Kepolisian meminta [Name] masuk ke SMA U.A. Dan inilah kisah [Name] dan teman kelasn...