Yena sudah sampai di apartemennya dan sekarang Yena tengah ada di tempat parkir, dia mengeluarkan barang barang belanjaannya yang cukup banyak dari bagasi mobil lalu membawanya menuju ke lift
Namun sampai di depan lift Yena malah melihat seseorang tengah memasang sesuatu yaitu palang yang bertuliskan 'sedang dalam masa perbaikan'
"Loh? Apa lift ini rusak?" Tanya Yena pada orang itu
"Iya tuan kemarin ada penghuni apartemen yang mengeluhkan masalah lift ini jadi kami datang untuk memperbaiki nya" jawab orang itu
"Oh begitu ya, baiklah terimakasih informasinya" ucap Yena lalu membungkukkan badannya lalu pergi
"Aduhh....kalau liftnya rusak berarti aku harus naik lewat tangga dong" ucap Yena lalu melihat kedua tangannya yang penuh dengan kantong belanjaan
"Aishhh...sial sekali"
Mau tidak mau Yena harus naik tangga menuju ke lantai apartemennya karena lift apartemen itu rusak. Yena dengan terpaksa menaiki tangga sambil sesekali menggerutu kesal, belanjaan berat, hari panas, dia juga belum sarapan dan sekarang dia harus naik tangga dari lantai satu hingga lantai 6. Bisa di bayangkan betapa melelahkan nya itu
"AAAAA.....aku tidak kuat! Aku lelah astaga" pekik Yena yang sudah sangat kelelahan bahkan dia langsung tersungkur saat dirinya baru saja tiba di lantai 3
"Kenapa jarak antar lantai begitu jauh? Kan tangga nya jadi panjang panjang begini" kesal Yena
Tringg.....
Tringg.....
"Siapa lagi yang menelpon tidak tau apa aku sedang lelah" Yena dengan kesal hatinya mengambil ponselnya untuk melihat siapa yang menelponnya
"Omo! Yuri" badan Yena yang semulanya terduduk dengan lemas karena lelah kini langsung tegap saat mengetahui Yuri sang pujaan hati menelponnya
"Hallo"
"Chagia....hikss....hikss"
"Eh? Sayang kau menangis?" Tanya Yena saat mendengar suara tangis Yuri
"Chagia....Huaaaaaa.....hiks"
"Ya ya ya kau kenapa sayang kenapa menangis? Ada yang mengganggumu? Apa perutnya sakit lagi?" Tanya Yena dengan nada panik
"Yujin.....Huaaaaaa"
Yena mendengar jika Yuri menyebutkan Yujin tadi dan saat itu Yena langusung tau apa yang sebenarnya terjadi. Yuri dia kambuh dan Yena yakin jika Yuri sempat tidur terus bermimpi buruk yang membuatnya menangis sekarang
"Tenang ok tenang, tidak apa apa semuanya baik baik saja. Aku akan segera sampai jadi tunggu aku dan jangan kunci pintu paham cantik?" Ucap Yena lalu mematikan telponnya dan berlari sekencang mungkin menuju lantai 6 sambil membawa belanjaan
Seketika lelahnya yang tadi entah menguap kemana dan kini tergantikan dengan rasa cemas karena Yuri menangis. Hal ini memang bukan pertama kalinya Yena alami tadi jika sudah menyangkut kesehatan mental kekasihnya, Yena akan sangat sensitif
Di apartemen, Yuri tengah duduk di pojok kamar sambil memeluk kakinya sendiri dan membenamkan wajahnya di lutut kakinya. Tadi dia sengaja tidur sebentar selagi menunggu Yena belanja sekaligus mengistirahatkan tubuh nya yang memang lelah tapi dia malah harus mendapatkan mimpi buruk saat tidur dan itu membuatnya sontak bangun lalu menangis
"Yujin-ah mianhe...hiks" lirih Yuri sambil terisak. Di mimpi Yuri, Yujin mati karena melindunginya dari orang orang jahat yang ingin menyakitinya, mengorbankan nyawa dan membiarkan Yuri pergi dengan selamat bersama Yena juga yang lainnya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sugar Momy | Yenyul ✓
RomanceMenjadi Sugar baby bukan hal yang buruk bukan? Choi Yena rela menjadi Sugar baby dari seorang wanita berumur 21 tahun demi mendapatkan uang yang banyak untuk biaya pengobatan adiknya Tapi apa jadinya jika cinta timbul di antara mereka? Baca atuh...