Chapter 45

1.8K 150 29
                                    

The Half-Blood Malfoy

Chapter 45

"Aaron Fadden seorang pengusaha kaya kini bangkrut. Semua aset berharganya disita dan semua karyawannya meminta ganti rugi terhadap pencemaran nama baik mereka. Untuk lebih lengkapnya, simak ulasan berikut ini"

Hermione bersandar nyaman di dada Draco dengan popcorn di pangkuannya. Mereka sedang menonton sebuah berita terkait dengan teman baru mereka— Aaron Fadden.

Hermione sengaja tak perlu melakukan sihir untuk membalas Aaron. Ia tahu itu pasti akan menyebabkan masalah dan Aaron tak jera dengan perbuatannya. Jadi, Hermione memutar otaknya dan menemukan sebuah ide yang brilliant.

Setelah mendapatkan kontak istri Aaron, Hermione langsung menge-chat nya dan melaporkan semuanya pada Evelyn.

Awalnya, Evelyn tak percaya dengan Hermione. Namun, setelah Hermione memberikan banyak bukti, baru Evelyn percaya dan menyerahkan semuanya pada Hermione.

"Aku selalu percaya laki - laki yang tak menghargai wanita, pasti hidupnya tidak akan sukses", ucap Draco sambil mengambil beberapa popcorn dan memasukan ke dalamnya.

"Itulah sebabnya kau sangat memuja ku?", tanya Hermione sambil menatap Draco yang berada di atasnya.

Draco pun terkekeh dan mencium kening Hermione. "Tentu saja, sayang. Sudah menjadi ciri khas sebagai seorang Malfoy itu setia dengan pasangannya. Dari leluhurku sampai aku, kami tak bermain - main dengan wanita. Makanya uang kami tidak akan habis sampai cicitnya cicitnya cicitnya cicit kita mempunyai cicit", jelas Draco yang membuat Hermione tertawa.

"Cicicicicicit", balas Hermione mengejek Draco.

"Well, lihat saja si Fadden itu. Dia termasuk salah satu orang terkaya di dunia muggle, namun sekarang? Semuanya hancur karena ia sering bermain dengan wanita lain", ucap Draco.

"Lihat mantan suami mu. Berbanding terbalik nasibnya sekarang. Lagi - lagi karena ia bermain dengan wanita yang bukan istrinya", lanjut Draco menjelaskan.

Hermione pun mengangguk sebagai tanda setuju. Apa yang dikatakan Draco sepenuhnya benar.

"Awas saja sampai kau berselingkuh nanti. Aku akan pergi dan membawa semua harta benda milik mu. Agar kau menjadi gelandangan seperti Fadden", ancam Hermione.

Draco pun menggelakan tawanya. "You can mark my words, Hermione. I love you", ucap Draco lembut dan mengeratkan pelukannya.

"I love you too Draco. I never met a man like you", ucap Hermione sambil memeluk tangan Draco yang ada di perutnya.
...

"Aku duluan, ya", ucap Draco berpamitan pada Hermione.

"Ya sudah. Selamat bekerja", jawab Hermione dan kemudian memberikan kecupan ringan di pipi Draco.

"Bye, sayang", lanjutnya dan melambaikan tangannya pada Draco.

Draco pun tersenyum dan berbalik badan. Ia mengambil segenggam bubuk floo dan setelah itu berjalan ke arah perapian. Selanjutnya, Draco menyebutkan tujuannya dan seketika dirinya dilalap oleh api hijau.

Sedangkan Hermione, dirinya kembali masuk ke kamarnya untuk mengambil tasnya yang masih tertinggal di dalam kamar.

Setelah rapi, Hermione pun keluar dari kamarnya dan menuju ke perapian. Namun, sebelum ia mengambil bubuk floo, ia mendengar ada seseorang yang mengetuk pintu flatnya. Mungkin itu adalah petugas kebersihan.

"Sebentar!", seru Hermione saat ia mendekati pintunya.

Klek...

Hermione terkejut melihat siapa yang datang pagi - pagi begini. Rasanya ia ingin pingsan saat itu juga. Terlebih, Draco sudah berangkat bekerja tadi. Jadi, Hermione merasa tidak punya perlindungan untuk melindungi dirinya dari pria ini.

The Half-Blood MalfoyWhere stories live. Discover now