Immortal Witch | Act 44 - Dance Party?

468 62 0
                                    

"Ada apa dengan kalian?" Clare bertanya tanya. Siapa yang tidak bingung melihat teman temannya dalam ekspresi tegang ketika melihatnya seakan melihat monster? Pandangan Clare beralih pada Profesor Armstrong. "Profesor, aku membawakan sesuatu!"

"Masuklah." Profesor menyahuti dengan tenang.

Clare menunjukkan senyum kemudian masuk, tangannya membawa sebuah kotak dan diberikan pada Profesor langsung. "Ahh, cepat sekali kau datang. Baiklah, tugasmu selesai." Profesor menyimpan kotak tersebut dengan senang hati.

Clare berbalik melihat teman temannya bergantian dan menghela napas kemudian menghampiri mereka. "Ada apa? Sudah selesai bicara? Ayo pergi!"

Memang diluar dugaan. Luke, Louis, dan Blaire merasa lega karena Clare tidak mendengar percakapan mereka berempat. Awalnya mereka pikir Clare sudah mendengarnya dan akan marah sekarang, berdasarkan sikap Clare, pasti tidak akan ingin bicara pada mereka. Clare tidak bisa marah marah seperti Jules.

Mereka berempat keluar dari ruangan. Bersamaan dengan itu, keempat manusia kacau datang berlarian ke arah mereka dengan wajah memucat. Benar, mereka panik ketika menyadari bahwa Clare pergi ke ruang kepala akademi. Melihat Clare bersama dengan ketiga orang dewasa itu dengan wajah seperti biasa, mereka menghembuskan napas lega.

"Lihat! Tidak terjadi apa apa. Meski aku yang paling kecil, aku tidak mudah dibohongi seperti anak kecil." Clare cemberut. Jelas, diawal dia dibohongi oleh mereka berempat bahwa emosi Profesor sedang labil dan mudah marah, satu kesalahan kecil akan membuatnya marah. Itu sebabnya, Clare sempat ragu di depan pintu kemudian melihat pintu dibuka oleh ketiga temannya, dia jadi berani masuk kedalam.

"Hehe, aku dengar dari Zoya!" Jules menyangkal kesalahan.

"Kenapa aku? Eryk!"

"Hei, jangan lempar kesalahan kalian!" Eryk tidak terima. Sebenarnya mereka melempar lempar kesalahan akan lepas kendali akan Clare, namun dengan aksen yang berbeda agar Clare tidak menyadarinya.

"Siapa yang melempar kesalahan?" Louis menegaskan mereka berempat dengan nada dingin. Dia menyindir mereka berempat yang sudah salah malah lempar lempar kesalahan tanpa diketahu Clare.

"Kita kembali sekarang, aku lelah. Clare, jika pergi kemana mana ajak aku." Zoya menggandeng lengan Clare kemudian menariknya begitu saja kembali ke asrama. Dia melakukan itu untuk membiarkan mereka berenam membicarakan percakapan tadi. Zoya tidak perlu tahu sekarang, masih banyak waktu untuk menjelaskan padanya. Untung saja Clare tidak sepintar Jules dalam hal ini.

Setelah memastikan Clare benar benar sudah pergi dengan Zoya, Jules mendekati Luke untuk bertanya padanya. "Kita benar benar akan merahasiakannya? Cepat atau lambat Clare akan tahu dan semua sia sia."

"Menurutmu, jika Clare tahu dia akan diam saja? Justru keadaan memburuk." Louis menyangkal. Dia tahu sifat Clare yang semberono, walau seperti anak kecil tapi tetap saja jika masalah menyimpannya, Clare tidak akan diam seperti orang bodoh. Tapi dalam pemikiran Jules, Clare akan tahu cepat atau lambat dan keadaan akan semakin memburuk melebihi mengetahuinya dari mereka langsung. Bisa saja setelah Clare mengetahuinya, dia akan pura pura tidak tahu dan diam diam bertindak sendiri.

Masalah ini semakin rumit. Sekarang mereka mengerti, bukan hanya Vrochis yang menginginkan Clare. Sebenarnya, satu satunya cara melindungi Clare adalah tidak membiarkan Clare ada disini. Keluarganya sudah merencanakannya sejak kecil dengan mengirim Clare keluar dari Aternum World. Sekarang ini menjadi tugas mereka, seakan mereka adalah petugas kepolisian yang harus mengamankan tersangka agar tidak terjadi bencana.

Clare dan Zoya baru saja sampai di asrama. Jangan pikir Clare tidak tahu keanehan ini, dia mengetahuinya dan tetap diam. Walau tidak tahu secara perinci, Clare telah menilai sikap semua orang belakangan ini. Apalagi ketika melihat ketiga rekannya berada di ruang Profesor Armstrong membicarakan sesuatu. Tepat setelah sisa rekannya menahannya untuk pergi ke ruangan Profesor Armstrong. Clare memang bodoh dalam emosional, tapi dia tidak sebodoh itu hingga tidak tahu apa yang terjadi. Mengenai Vrochis, sudah pasti ada hubungannya dengan itu. Apalagi belakangan ini dia sering mendengar bisikan Vrochis yang membuat kepalanya sakit, tapi dia tetap diam.

Immortal Witch ✓Where stories live. Discover now