16

968 92 4
                                    

Tok tok tok

"Silahkan masuk" Intruksi Kongpob dari dalam.

Pelayan hotel masuk untuk membersihkan kamar namun mereka terus saja menundukkan kepala mereka karna di hadapan mereka sangat-sangat tidak memungkinkan untuk di lihat.

"Jangan menunduk, bekerja saja dengan benar" Ucap Kongpob yg masih memeluk Arthit yg masih tertidur di pelukannya yg masih di baluti dengan selimut yg didalamnya tanpa mengenakan apa pun.

Pelayan tersebut hanya mengangguk menuruti perintah karna hotel yg mereka tekuni sekarang adalah milik Kongpob seutuhnya.

Pelayan tersebut berbisik dengan teman sekerjanya dan Kongpob mendengar hal yg baik, mereka memuji ketampanannya dan juga kecantikan Arthit sebagai pasangan pria-nya.

"Sampai kapan kalian akan berbisik??" Tanya Kongpob lalu menolehkan kepalanya kebelakang dan pelayan tersebut terkejut dengan ucapan tuan mereka.

"I-iya tuan"

"Sayaaang kalian sudah bangun" Kit masuk tanpa permisi karna ia tahu ada pelayan yg tengah membersihkan kamar anak dan menantunya.

"Mommy" Kongpob mengusap rambut Arthit dan menatap Mommy-nya.

"Ups, Mommy kira menantu kesayangan mommy sudah bangun"

Kongpob menarik nafasnya pelan dan menatap Arthit yg masih tertidur pulas.

"Ada apa mom??"

Kit berpikir sebentar kenapa dirinya datang ke kamar anaknya karna ia sudah pikun di karna kan faktor usia walaupun wajah mereka masih tetap muda.

Kit menatap anaknya dan sudah mengingat apa tujuannya.
"Oia nak, kami akan sarapan dan menunggu dirimu di bawah, jangan lupa bangunkan istrimu karna si cabang bayi harus di beri asupan tepat waktu" Ucap Kit membuat Kongpob membelalakkan matanya.

Pelayan tersebut tersenyum-senyum lalu keluar dari kamar tersebut dan sudah menyelesaikan pekerjaan mereka.

Kongpob langsung saja membuka selimut yg setia membaluti tubuh mereka dan melihat perut Arthit yg sudah mulai menampakkan sebuah tonjolan.

Kongpob menatap wajah Arthit dengan tatapan lembut membuat paginya sangat tenang.

"Sayang.!!" Panggil Kongpob sembari mencuil pipi Arthit.

"Ummhh" Arthit melenguh lalu sedikit meregangkan tubuhnya yg sedikit kaku.

"Sayang ayo kita bangun, Mommy sudah menunggu kita di bawah"

"Um?? Benarkah??" Tanya Arthit.

"Benar sayang, sekarang ayo kita bangun" Kongpob memberikan kecupan di keningnya membuat Arthit blushing seketika sembari menyembunyikan kepalanya di dada suaminya.

Arthit menganggukkan kepalanya lalu Kongpob mengelus kepala Istrinya yg tengah malu.


"Bagaimana sayang apakah mereka sudah bangun??" Tanya Singto.

"Mereka mungkin sedang bersiap-siap" jawab Kit.

Saat sedang berbicara Kongpob dan Arthit pun sudah mendekati mereka dengan pakaian yg sudah rapi.

"Pagi sayang" Panggil Kit.

"Pagi Mom" Jawab Arthit sembari tersenyum.

"Sekarang duduklah, kita sarapan bersama" Ucap Singto mempersilahkan anak dan menantunya duduk.

"Arthit, kau harus makan yg banyak ya"

"Um??" Arthit membulatkan matanya dengan lucu

"Mommy" Panggil Kongpob.

"Kenapa, apakah salah Mommy menyuruhnya untuk makan yg banyak"

"Tidak Mom, tapi istriku harus membiasakan diri dengan kehamilan pertamanya" Ucap Kongpob.

"Phi Kong" Panggil Arthit.

"Kenapa sayang??"

"Tidak masalah Phi, ini demi anak dalam kandungan kita" Ucap Arthit.

Arthit melahap makanan tersebut dengan nikmat, Kit dan Singto tersenyum saat melihat menantunya makan dengan lahap namun tidak dengan Kongpob.

"Pagi paman" Seru Nickhun.

"Pagi Nick, kalian sudah sarapan??" Tanya Singto.

"Sudah paman, terimakasih"

"Kami ada keperluan dengan Kongpob" Ujar Jason.

Kongpob menatap dua orang yg bekerja dengannya tersebut namun dirinya sudah menganggap Jason dan Nickhun sebagai temannya.

Mereka saling tatap dan Kongpob paham dengan itu, dirinya langsung saja permisi dengan kedua orangtuanya dan mencium pucuk kepala Arthit.

"Sebentar ya sayang"

"Um"

"Lanjutkan makanmu Arthit" Ujar Kit.

"Baik Mom"

Kongpob pergi menuju ruang tamu hotel dan berbicara dengan dua temannya tersebut.

"Ada apa Jason??" Tanya Kongpob.

"Kami mendengar kabar kalau ada seseorang yg mencari Arthit" Jawab Jason

"Siapa??"

"Orang tersebut tidak memberitahu namanya namun dirinya tetap bersikeras ingin menjemput Arthit" Jawab Nickhun.

"Apakah Arthit memiliki keluarga lagi Sing??" Tanya Jason.

"Setahuku dia hanya tinggal bersama Pho nya, tapi aku tidak yakin kalau dirinya memiliki keluarga yg lain"

"Sudahkah kau bertanya??" Tanya Nick.

"Aku akan bertanya dengannya nanti, setidaknya kalian berdua harus berjaga-jaga, dan ingat tetap pantau perusahaan" Perintah Kongpob.

"Baiklah, kalau itu tidak akan kami lupakan" Jawab Nickhun.

Mereka berdua pun pergi meninggalkan Kongpob dan kembali ke perusahaan, sedangkan Kongpob masih memikirkan siapa yg menemui istrinya.

Kongpob berdiri dan langsung saja kembali ke ruang makan dan melihat sang istri tengah tertawa lalu tersenyum ke arah dirinya membuat dirinya juga ikut tersenyum.

"Sudah lama aku tidak melihat senyum Kongpob" Ujar Arthit.

"Dia akan lebih tersenyum jikalau anaknya sudah lahir" Ucap Singto.

"Kau benar sayang" Ujar Kit dan memegang tangan suaminya.






To be continue...
Maaf dengan kehiatusanku yg terlalu lama, maaf kalau ada typo juga karna lupa dengan peran mereka semua

Hehe

Selamat menikmati para bucin singkit ❤❤

SWEET BLOOD "Officeboy"Where stories live. Discover now