HAPPY READING!
•°•
Terdengar sangat nyaring ditelinganya bunyi kaca pecah dan suara barang ketika dibanting dengan keras
Si kecil yang saat itu akan tertidur kembali bangun karena merasa terganggu
Dengan susah payah ia menuruni ranjang yang amat tinggi baginya,ia bertumpu pada kepala ranjang ketika mencoba turun agar tidak terjatuh
Kaki kecilnya melangkah mendekati pintu kamar, kepalanya mendongak melihat bagian tengah pintu,gagang pintunya sangat tinggi, ia tidak bisa menggapainya karena tubuhnya yang pendek , meskipun begitu ia tetap mencoba meraih gagang pintu tersebut dengan berjinjit, namun nihil tetap tidak bisa
Si kecil mulai berfikir, bagaimana caranya agar bisa meraih gagang pintu tersebut, ia mengedarkan pandangannya berharap menemukan sesuatu yang dapat ia naiki
Tidak jauh dari tempatnya berdiri,tepatnya didekat kotak berisi mainannya terdapat mobil mainan berukuran kecil yang biasa ia naiki, si kecil langsung mengambil mobil tersebut dan mendorongnya hingga ke dekat pintu
Dengan hati-hati si kecil mulai berdiri diatas mobil tersebut dan mencoba meraih gagang pintunya, tangannya hampir sampai, si kecil melompat satu kali hingga ia dapat memegang gagang pintunya
Akhirnya usahanya berhasil, pintu kamar dapat terbuka
Si kecil semakin mendengar jelas tangisan histeris sang eomma dan juga suara besar sang appa,sepertinya suara tersebut berasal dari kamar mereka
Dengan langkah kecilnya, balita yang baru saja menginjak umur tiga tahun tersebut mendekat kearah kamar kedua orang tuanya
Beruntung sekali pintu kamarnya sedikit terbuka, jadi dia tidak perlu susah-susah menggapainya
Si kecil mengintip dibalik celah pintu kamar tersebut, dapat dia lihat dengan jelas sang appa melayangkan tamparan dan tendangan keras kepada eommanya
Keadaan kamar sangat berantakan terdapat pecahan kaca disekitar mereka dan banyak barang-barang yang berjatuhan dilantai
Sontak ia diam mematung, belum bisa mencerna apa yang baru saja dilihatnya
Sang eomma terlihat menangis kesakitan dan memohon untuk tidak dipukuli lagi
"Masih tidak mau mengaku, jujur saja darimana kau pulang malam-malam begini, apa kau melacur? Cih..rendahan sekali"
Sang eomma menggeleng dengan keadaan yang sangat memprihatinkan."tidak, aku..aku.. bekerja di restoran karena susu jungu habis dan kau tidak memberikanku uang"
Sang appa membanting vas bunga yang ada digenggamannya, membuat sang eomma terkejut ketakutan."alasan, kau pasti menjual dirimu kepada lelaki belang diluaran sana, mengaku saja kau pelacur" ujarnya lagi mencaci
Eommanya hanya bisa diam dan menangis mendengar hinaan yang dilontarkan oleh suaminya sendiri
"Kau diam, itu berarti benar" menyeringai seram, bersiap untuk mengangkat tangannya
Plak.
Plak.
Plak.
YOU ARE READING
Help Me To Heal
Teen Fiction#Kookv kisah perjuangan seorang pengidap catatonic skizofrenia melawan penyakit dan traumanya akankah dia sembuh dan dapat menjalani hidup layaknya orang lain?